Page 11 - E-MAGAZINE JILID 1
P. 11

darah. Ketika kita telah selesai makan, kadar glukosa darah akan meningkat. Hal Ini dirasakan oleh sistem

           saraf. Sel-sel khusus di pankreas juga merasakan hal yang sama, dan hormon insulin dilepaskan oleh sistem
           endokrin.  Insulin  menyebabkan  kadar  glukosa  darah  menurun,  seperti  yang  diharapkan  dalam  sistem
           umpan balik negatif.
                Sebagai contoh lain, jika sel-sel saraf pemantau suhu mendeteksi penurunan suhu tubuh di bawah
           tingkat yang diinginkan maka sensor-sensor ini mengirim sinyal ke pusat kontrol suhu (otak), yang memulai
           serangkaian  proses  yang  berakhir,  antara  lain,  dengan  menggigil,  untuk  menghasilkan  panas  dan
           meningkatkan suhu ke tingkat yang diinginkan. Ketika suhu tubuh meningkat ke titik normal, maka sel-sel
           saraf pemantau suhu memberhentikan sinyal stimulatorik ke otot rangka. Akibatnya, suhu tubuh tidak

           terus  meningkat  melewati  titik  normal.  Sebaliknya,  jika  sel-sel  saraf  pemantau  suhu  mendeteksi
           peningkatan suhu tubuh di atas normal, maka tubuh akan mengaktifkan mekanisme pendingin, misalnya
           berkeringat untuk mengurangi suhu kembali ke normal. Jika suhu mencapai titik normal, maka mekanisme
           pendinginan dihentikan.

           3.  Umpan Balik Positif
                Pada  umpan  balik  negatif,  output  (keluaran)  sistem  kontrol  diatur  untuk  menahan  perubahan
           sehingga  variabel  terkontrol  dijaga  agar  relatif  tetap.  Sebaliknya,  pada  umpan  balik  positif,  keluaran

           meningkatkan  atau  memperkuat  perubahan  sehingga  variabel  terkontrol  terus  bergerak  searah
           perubahan awal. Karena tujuan utama dalam tubuh adalah mempertahankan kondisi homeostasis yang
           stabil, maka umpan balik positif lebih jarang terjadi dibandingkan dengan umpan balik negatif. Namun,
           umpan balik positif berperan penting dalam keadaan tertentu, misalnya saat proses melahirkan. Hormon
           oksitosin menyebabkan kontraksi kuat uterus. Sewaktu kontraksi uterus mendorong bayi menekan serviks
           (pintu  keluar  dari  uterus),  peregangan  serviks  yang  terjadi  memicu  serangkaian  kejadian  yang
           menyebabkan  pelepasan  lebih  banyak  oksitosin,  yang  menyebabkan  kontraksi  uterus  menguat,  yang
           memicu pengeluaran lebih banyak oksitosin, dan seterusnya. Siklus umpan balik positif ini tidak berhenti

           sampai bayi akhirnya lahir. Demikian juga, semua siklus umpan balik positif di tubuh memiliki mekanisme
           untuk menghentikan siklus ini.

                       Melakukan evaluasi yang berhubungan dengan paparan paragraf materi pada
                       Bab ini.

                    UJI KONSEP 3.10.1
               https://bit.ly/UjiKonsep3101









                                                      Electronic Magazine (Biozone): Sistem Koordinasi, Jilid 1 | 4
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16