Page 190 - BUKU LIMA - DINAMIKA DAN PERANAN DPR RI DALAM MEMPERBAIKI KEHIDUPAN BERNEGARA PADA ERA REFORMASI 1998-2018
P. 190

DPR RI 2004-2009:
                                                                                             Meneguhkan Kehidupan
                                                                                     Berdemokrasi Republik Indonesia




                                                  kekuasaan dan ketidakadilan merupakan faktor pendorong lahirnya
                                                  GAM. Dalam mengatasi persoalan ini, pemerintah pusat lebih memilih
                                                  penyelesaian dengan pendekatan keamanan dibandingkan memenuhi
                                                  tuntutan keadilan secara ekonomi dan politik dengan pemberlakuan
                                                  Daerah Operasi Militer (DOM) di Aceh.
                                                       Gejolak politik yang sering muncul di aceh ini berdampak pada
                                                  munculnya aturan hukum di Aceh sendiri. Selain diberlakukannya

                 ...transformasi dari             UU No. 44 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Keistimewaan
                                                  Provinsi Aceh, DPR juga telah mengesahkan pula UU No. 18 Tahun
                    MoU yang telah                2001 tentang Pelaksanaan Otonomi Khusus Bagi Provinsi Nanggroe

                     disepakati oleh              Aceh Darussalam, sebelum akhirnya dirubah dengan UU No. 11 Tahun
              pihak Gerakan Aceh                  2006 tentang Pemerintahan Aceh. Penetapan UU No. 11 Tahun 2006

                    Merdeka (GAM)                 tersebut merupakan transformasi dari MoU yang telah disepakati oleh
               dengan perwakilan                  pihak Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dengan perwakilan pemerintah
                                                  di Helsinki.
                                                            202
          pemerintah di Helsinki.                      Sesuai nota kesepahaman dalam perjanjian Helsinki, 15 Agustus
                                                  2005, kedua belah pihak antara Pemerintah RI (Republik Indonesia) dan
                                                  GAM sepakat memberikan kesempatan kepada orang yang diberikan
                                                  amnesti atau dibebaskan dari Lembaga Permasyarakatan memperoleh
                                                  semua  hak-hak  politik,  ekonomi  dan sosial  serta  hak untuk
                                                  berpartisipasi secara bebas dalam proses politik baik di Aceh maupun
                                                  pada tingkat nasional. GAM dan RI juga sepakat mengembalikan hak
                                                  kewarganegaraan yang hilang kepada warga Aceh akibat konflik.
                                                  Selanjutnya, Pemerintah RI dan Pemerintah Aceh akan melakukan
                                                  upaya untuk membantu orang-orang yang terlibat dalam kegiatan
                                                  GAM guna memperlancar reintegrasi mereka ke dalam masyarakat.
                                                  Langkah-langkah tersebut mencakup pemberian kemudahan ekonomi
                                                  bagi mantan pasukan GAM, tahanan politik yang telah memperoleh
                                                  amnesti dan masyarakat yang terkena dampak. Suatu Dana Reintegrasi
                                                  di bawah kewenangan Pemerintah Aceh akan dibentuk. 203
                                                       Selain itu, Pemerintah RI juga menyetujui dan mengalokasikan
                                                  dana bagi rehabilitasi harta benda publik dan perorangan yang hancur
                                                  atau rusak akibat konflik untuk dikelola oleh Pemerintah Aceh. Butir
                                                  ini kemudian direalisasikan dengan dibentuknya Badan Reintegrasi
                                                  Aceh. Di sisi lain, Pemerintah RI juga sepakat mengalokasikan tanah



                                                  202  Agus Wandi dan Judith  Large,  Rekonfigurasi Politik: Proses Perdamaian Aceh, (London:
                                                     Conciliation Resources, 2008), hlm. 9
                                                  203  Acehnetwork.com, Ini dia butir perjanjian Helsinki tentang Reintegrasi, http://acehnetwork.
                                                     com/berita1/Ini-dia-butir-perjanjian-Helsinki-tentang-reintegrasi-62647, (online), diakses 21
                                                     November 2018.




                         SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   185
                           REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018
   185   186   187   188   189   190   191   192   193   194   195