Page 61 - D:\E-book CHA\Dialog Dengang Tokoh Syiah\
        P. 61
     ‘ة
               Kembali lagi dia mengangkat masalah kontrovesial. Dan saya
           tetap tidak akan maju untuk diskusi atau debat. Karena kondisinya
           kurang  mendukung.  Apalah  artinya  diskusi  atau  debat  tanpa
           disaksikan orang banyak? Sungguh akan banyak menguras energy
           yang  lebih  banyak  dari  manfaatnya.  Karena  itu,  meski  dia
           mengangkat masalah yang kembali memancing perdebatan, saya
           tetap  bertahan.  Dia  mengatakan  bahwa  hukuman  zina  yang
           dilakukan lajang adalah lima puluh kali pukulan. Hukum ini sama
           sekali tidak punya dasar. Untuk apakah dia berkata demikian kalau
           bukan untuk memancing? Kalau benar dia hanya ingin mengkaji
           semua hukum hanya berdasarkan kepada AlQuran, baiklah kita
           kaji hukum yang terdapat dalam AlQuran dengan sebenarnya dan
           jangan terpengaruh oleh masalah lain. Siapakah sebenarnya yang
           sering berpegang dengan hukum di luar AlQuran? Siapakah yang
           diwajibkan taat kepada imam-imam meskipun mereka diperintah
           melaksanakan  ritual  yang  tidak  ada  dasarnya  sama  sekali  dari
           AlQuran atau dari Sunnah bahkan dari ahlul bait sekalipun?
               Dengan ungkapannya bahwa hukum rajam itu tidak ditemukan
           dalam  AlQuran  maka  saya  pun  segera  menutupnya  dengan
           mengatakan:
                                          هيرغ لىإ ىدعتي لا   و  نآرقلا في انملاك رصحنيلف ، نذإ
                                            53
