Page 66 - D:\E-book CHA\Dialog Dengang Tokoh Syiah\
P. 66
‘ة
اننيد ركنأ اهركنأ نمو اننيد ب لمع ابه لمع نمف يئابآ نيدو نييد ةعتلما نإ
اننيد يرغب دقتعاو
“Sesungguhnya kawin mut’ah itu adalah agamaku dan agama
nenek moyangku. Barangsiapa mengamalkannya maka dia telah
mengamalkan agama kami. Sedangkan barangsiapa
mengingkarinya maka dia telah mengingkari agama kami dan
meyakini selain agama kami.”
Dalam menetapkan hukum kawin mut'ah ulama syiah juga
tidak ragu-ragu membuat hadits yang langsung dihubungkan
kepada Nabi dengan mengatakan:
هتجردف ينترم عتتم نمو ملاسلا هيلع ينسلحا ةجردك تناك ةرم عتتم نم
ةجردك هتجرد تناك تارم ثلاث عتتم نمو ملاسلا هيلع نسلحا ةجردك
تيجردك هتجردف تارم عبرأ عتتم نمو ملاسلا هيلع بلاط يبأ نب يلع
“Barangsiapa melakukan nikah mut’ah satu kali maka derajatnya
seperti Al-Husain 'alaihissalam, barangsiapa melakukannya dua
kali maka derajatnya seperti Al-Hasan 'alaihissalam, barangsiapa
melakukannya tiga kali maka derajatnya seperti Ali 'alaihissalam?
58

