Page 26 - FENOMENA RIBA
P. 26

tersebut tidak hanya keluar dari lisan dan bukan pula hanya
                dari lisan orang luar akan tetapi ditulis dan dibaca kalimatnya
                yang  menggunakan  bahasa  ‘jual  beli’  tanpa  menggunakan
                istilah-istilah yang identik dengan riba walaupun isinya tidak
                jauh berbeda dengan ‘riba’.

           ❖  Lafazh    لحأ-  مرح  (menghalalkan  –  mengharamkan),  Allah
                menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Bagaimana
                jika  ditemukan  transaksi  sistem  riba  dengan  menggunakan

                istilah-istilah syariat dalam jual beli, apakah status hukumnya
                akan berubah? Ini adalah fenomena yang patut diwaspadai.

              Apabila kata riba hanya diberi makna ‘tambahan’, apakah setiap
          tambahan itu haram? pada prinsipnya mu’malah dengan mendapat

          tambahan  atau  keuntungan  itu  adalah  keperluan  hidup  umat

          sepanjang  zaman.  Syariat  Islam  tidak  menghalangi  umat  untuk

          mengisi  kehidupan  dengan  aktivitas  yang  mengantarkan  mereka
          dapat  memenuhi  keperluan  hidup,  akan  tetapi  syariat  Islam

          mengatur  bagaimana  cara  mewujudkan  kehidupan  yang

          menghasilkan  tambahan  atau  keuntungan  yang  bersih  dari

          kezaliman.  Karena  itu,  perlu  diperhatikan  mana  yang
          menguntungkan semua pihak, tanpa ada yang dirugikan, dan mana

          yang menguntungkan pihak tertentu dan merugikan pihak lain. Jika

          ada  mu’amalah  yang  menguntungkan  satu  pihak  secara  material
          dan merugikan pihak lain maka hal ini tidak boleh dibiarkan berlalu,

          sebab  akan  merusak  tatanan  kehidupan  semua  pihak,  termasuk

                                          21
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31