Page 22 - FENOMENA RIBA
P. 22

Ayat ini mengandung banyak makna yang sangat penting untuk

          kita gali. Sebagai pendekatan menuju pemahaman yang lebih luas,
          ada  baiknya  kita  ambil  beberapa  kata  kunci  dari  ayat  untuk

          dilakukan studi dari berbagai segi, yaitu lafazh   هطبختي ، اوبرلا ، نولكأي

            مرح ، لحأ ، عيبلا ، سملا ، نطيشلا ، kemudian kita hubungkan dengan

          kehidupan sehari-hari sebagai berikut:


           ❖  Lafazh  نولكأي  (mereka  makan)  adalah  kata  kerja  bentuk
                sekarang yang memberi makna bahwa aksi transaksi dengan
                sistem riba selalu terjadi sepanjang zaman. Dan makna dari

                kata ‘mereka makan’ memiliki makna luas meliputi konsumsi
                yang diperlukan jasmani dan rohani. Ini adalah ancaman dan
                kecaman terhadap orang-orang yang mengonsumsi hasil riba.
                Riba  sumber  penyakit  yang  mengganggu  kehidupan,  yaitu
                kehidupan yang berkaitan dengan keyakinan, pemikiran dan
                perasaan.  Meski  ayat  ini  menggunakan  lafazh  نولكأي  yang
                berarti  makan,  namun  maknanya  tidak  terbatas  pada  apa
                yang dikonsumsi melalui mulut akan tetapi meliputi apa yang

                dikonsumsi dengan anggota lainnya.

           ❖  Lafazh  اوبرلا (dengan tambahan huruf waw) dibaca اَبِرلا (tanpa
                waw)  keduanya  bermakna  tambahan.  Mengapa  tulisannya
                dalam AlQur’an berbeda dengan tulisan yang biasa digunakan
                dalam bahasa sehari-hari? Karena yang dimaksud dengan riba
                dalam  AlQuran  bukan  sekedar  riba  yang  bermakna
                ‘tambahan’, melainkan ‘tambahan’ atau keuntungan material
                yang didapat satu pihak dengan merugikan pihak lain.


                                          17
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27