Page 152 - MANHAJ MEMAHAMI SUNNAH
P. 152

maka dia membaca surah-surah pendek atau ayat-ayat pilihan

            dengan jumlahnya sedikit, maka dia akan sering ruku’ hingga
            jumlah rakaatnya lebih banyak dari waktu lainnya.


                Jika  dari  hadits  Aisyah  muncul  pengertian  adanya
            keragaman jumlah rakaat, maka apakah diperlukan bukti bahwa

                         ﷺ
            Rasulullah   pernah melakukannya dengan jumlah rakaat yang
            berbeda? Jika diperlukan, mari kita perhatikan hadits di bawah

            ini:

               َّنِم يِ لَّصُي َّمَّ لَّسَّو ِهْيَّلَّع ُللها ىَّ لَّص ِللها ُلوُسَّر َّناَّك« :ْتَّلاَّق ،َّةَّشِئاَّع ْنَّع
               ٍءْيَّش يِف ُسِلْجَّي لا ،ٍسْمَّخِب َّكِلَّذ ْنِم ُرِتوُي ،ًةَّعْكَّر َّةَّرْشَّع َّثلاَّث ِلْيَّ للا


                                              )    508  1  /   ملسم حيحص(     .»اَّهِرِخآ يِف   َّ   لاِإ

            Dari  'Aisyah,  dia  berkata,  adalah  Rasulullah  ﷺ   suka  shalat  malam
            sebanyak  tiga  belas  rakaat.  Beliau  mewitirkan  (mengganjilkan)
            dengan lima rakaat, beliau tidak duduk kecuali di akhirnya (rakaat
            kelima) (HR. Muslim)

                Dalam riwayat lain dengan redaksi hadits yang panjang kita

            temukan keterangan shahabat Sa’ad bin Hisyam bin Amir

            dari Aisyah, dia berkata:

               ُللها ىَّ لَّص ِللها ِلوُسَّر ِرْتِو ْنَّع يِنيِئِبْنَّأ َّنيِنِمْؤُمْلا َّ مُأ اَّي :ُتْلُق :َّلاَّق    ........
               اَّم ُللها ُهُثَّعْبَّيَّف ،ُهَّروُهَّطَّو ُهَّكاَّوِس ُهَّل      ُ   دِعُن اَّ نُك " :ْتَّلاَّقَّف ،َّمَّ لَّسَّو ِهْيَّلَّع

               لا ٍتاَّعَّكَّر َّعْسِت يِ لَّصُيَّو ،ُأَّ ضَّوَّتَّيَّو ،ُكَّ وَّسَّتَّيَّف ،ِلْيَّ للا َّنِم ُهَّثَّعْبَّي ْنَّأ َّءاَّش
               ُضَّهْنَّي َّ مُث ،ُهوُعْدَّيَّو ُهُدَّمْحَّيَّو َّللها ُرُكْذَّيَّف ،ِةَّنِماَّ ثلا يِف    َّ   لاِإ اَّهيِف ُسِلْجَّي



                                         145
   147   148   149   150   151   152   153   154   155   156   157