Page 124 - Tadabbur Surat Adh Dhuha
P. 124
▪ ﯽﯾ ﯼ ﯻ ﯺ Siapa saja mampu, maka hendaklah dia
menahan diri
Perintah ini ditujukan kepada orang yang berkecukupan
menurut pandangan umumnya masyarakat. Banyak orang
berkecukupan namun merasa tidak cukup karena melihat
kekayaan orang lain, terutama pada saat tertarik karena
melihat harta anak yatim yang diasuhnya. Karena itu, Allah
mengingatkan untuk berhati-hati dengan harta anak yatim.
Tiada yang mengetahui tentang perbuatan pengasuh anak
yatim dalam urusan hartnya selain Yang Mahatahu. Karena itu,
jaminan bagi yang jujur adalah kedudukan yang sangat mulia di
dalam surga dan sebaliknya jika ada yang tidak jujur maka Allah
pula yang akan menjatuhkan hukuman atas dirinya.
▪ ﰃﰄ ﰂ ﰁ ﰀ ﯿ dan siapa saja yang fakir, maka bolehlah
dia makan harta itu menurut cara yang baik.
Lafaz فورعملاب bilma’ruf diartikan “cara yang baik” yaitu baik
menurut pandangan masyarakat beriman dan berilmu. Kata
“makruf” artinya diketahui atau diakui. Jadi, orang fakir yang
menyayangi anak yatim diperbolehkan memakan harta anak
yatim guna kepentingan hidup bersamanya. Yaitu sekedar
121

