Page 64 - MAJALAH 92
P. 64
uang untuk menyewa ini dan itu. Ini
menurutnya tidak terjadi di negara-
negara lain yang saat ini sudah mulai
mengalahkan tim Indonesia.
Peraih 4 kali penghargaan atlet
terbaik Indonesia ini mengaku tidak
alergi dengan sepakbola, tapi penda-
naan cabang-cabang olahraga perlu
proporsional. Dalam 10 tahun terakhir
hampir disetiap provinsi kebijakan
anggaran menganakemaskan sepak-
bola, menganaktirikan cabang lain.
Dampaknya terbaca jelas, Indonesia
yang dulu pernah merajai renang dan
atletik di tingkat Asia Tenggara, seka-
rang terseok, bahkan tidak sedikit ca-
bang olah raga lain tertidur alias mati
suri.
“Sampai saya bilang, tidak fair
pada saat menjelang olimpiade se-
perti sekarang semua bergantung
pada prestasi bulutangkis untuk me-
ngangkat citra bangsa. Tapi selesai arto yang sejak usia 14 tahun sudah bangsa dan negara. Target terbe-
olimpiade tidak ada yang memberi menjuarai berbagai turnamen tingkat sarnya adalah meloloskan Tommy ke
perhatian pada bulutangkis. Gak fair DKI. Bintangnya semakin benderang Olimpiade 2012 di London. Untuk itu
gitu, makanya saya bilang kalau ne- setelah mengikuti beberapa turna- ia harus mampu menembus 15 besar
gara ini tidak punya uang, saya tidak men internasional salah satunya men- dunia.
akan menyuarakan ini. Tapi negara jadi juara di turnamen Grand Prix Gold Kepada Parle, Icuk mengaku masih
ini berlebihan uangnya, alokasi untuk Cina Taipei Open. Dalam kejuaraan rutin berlatih olahraga tepok bulu ini
olahraga besar tapi tidak pernah tepat Thomas Cup yang akan datang, Tom- tiga kali dalam seminggu. Ia tidak ke-
penggunaannya. Saya bisa katakan my-pun mendapat kesempatan ber- sulitan melakukannya karena di hala-
negara kita sedang sakit,” pupusnya. juang seperti ayahnya merebut piala man rumahnya yang asri dibangun
Ia berharap kondisi bisa sedikit di- lambang supremasi badminton be- lapangan yang cukup luas untuk selu-
perbaiki dengan meningkatkan upaya regu terbaik se-dunia. ruh anggota keluarga.
pengawasan dari Komisi X DPR RI. “Generasi baru bulutangkis kita Disela-sela wawancara Icuk ma-
“Mereka sudah ketok palu harusnya punya Tommy dan beberapa atlet sih terus kedatangan tamu, termasuk
diperiksa apakah anggaran itu sudah lain. Tapi harus diakui dari segi ka- Pak RW yang menyampaikan bebe-
terkucurkan dengan benar.” Kucuran derisasi terlambat sehingga kita ma- rapa informasi lingkungan. Ini wujud
anggaran sebaiknya sebanding de- sih mengandalkan mayoritas pemain kepeduliannya terhadap beragam
ngan prestasi yang telah ditorehkan. yang seharusnya sudah mulai terge- masalah sosial kemasyarakatan. Itu-
Cabang olahraga yang sudah me- ser oleh pemain muda. Minimnya lah pula ditengah kesibukannya ayah
ngibarkan merah putih di kancah du- pemain muda yang menanjak presta- tiga anak ini masih meluangkan waktu
nia seperti angkat besi, karate, catur, sinya membuat PBSI masih mengan- untuk memimpin organisasi mantan
sepantasnya diganjar anggaran yang dalkan kombinasi antara yang tua dan atlet Yayasan Peduli Atlet Indonesia
setimpal. muda,” jelas Icuk yang pernah menja- – YPAI.
bat Direktur Pemandu Bakat PB. PBSI. “Pemerintah punya program
Tommy Sang Pewaris Kepada Tommy ia selalu pensiun untuk mantan atlet namun
Ditengah kegelisahannya sebagai menekankan keberhasilan di lapa- implementasinya tidak berjalan. Ada
pelatih dan pengurus PBSI, tokoh ngan merupakan buah dari kerja penghargaan tetapi sistemnya tidak
olahraga yang dianugerahi Presiden keras yang tidak datang seketika. Ber- bekerja, jadi yang harus menerima ti-
RI, bintang Satya Lencana Kebudayaan sama istrinya Nina Yaroh yang juga dak menerima. Yang tidak harus me-
masih bisa sedikit tersenyum. Bakat mantan atlet nasional bulu tangkis, nerima karena deketnya melakukan
badmintonnya ternyata mengalir de- sang pewaris terus didukung untuk lobi, malah justru menerima,” tandas-
ras ke-putra keduanya Tommy Sugi- selalu memberikan yang terbaik bagi nya. (iky)
| PARLEMENTARIA | Edisi 92 TH. XLII, 2012 | 6