Page 14 - MAJALAH 131
P. 14
laPoran
utama
Alun-alun i sana bebas mau ngo-
mong apa saja. Saya ke
sana saat masih kuliah di
Demokrasi di Hyde “DUniversity of Westmin-
ster bersama teman-teman sekampus
lintas negara, ada dari Rusia, Malaysia,
Park London Tunisia dan Argentina. Salah satu teman
dari Tunisia mengusulkan bagaimana
kalau kita berpartisipasi di speaker cor-
ner, Hyde Park,” kata Kartika Susanti
Bertandang ke kota London, mantan wartawan majalah Tempo ke-
Inggris tidak lengkap kalau pada Parle beberapa waktu lalu di Ja-
tidak mampir ke sebuah taman karta. Salah satu temannya dari jurusan
politik memilih tema yang cukup panas
yang fenomenal, Hyde Park. yaitu badai demokratisasi di Timur Ten-
Taman dengan luas 142 hektar gah yang dinilai digerakkan kepentingan
ini berada ditengah kota dan barat atau dikenal dengan Arab Spring.
Kartika yang saat ini berkarir sebagai
menjadi ruang publik yang berhasil research analyst di salah satu perusa-
memanusiakan warganya. Mereka haan di Jakarta ini menjelaskan, pada
bisa melakukan beragam aktifitas di taman ini seperti kegiatan penyampaian aspirasi pribadi
atau kelompok kecil tidak ada proses
berolahraga, berjemur, berkuda, istirahat, dan bersosialisasi. melapor, mendaftar dan administari lain
Satu bagian dari taman ini bahkan menyediakan ruang bagi untuk tampil di alun-alun demokrasi
warga masyarakat untuk berorasi, mengekspresikan ide, Hyde Park. Tinggal datang, mencari
ruang yang kosong dan mulai berorasi.
gagasan dan fikirannya. Bagian ini sering disebut sebagai Pada saat awal orasi tentu penonton
the speaker corner. utama adalah teman-teman satu kam-
pus yang datang bareng, namun pelan
tapi pasti kerumunan bertambah dari
warga masyarakat yang sedang me-
nikmati suasana taman yang asri itu.
“Kita harus kuat mental apabila pada
saat orasi tiba-tiba ada saja penonton
yang mengiterupsi pembicaraan dan
menyampaikan ketidaksetujuan atau
pandangan berbeda,” tutur dia. Dalam
pengamatannya walaupun perdebatan
berlangsung panas pihak-pihak yang
berbeda pendapat masih mampu untuk
saling menahan diri. Para pihak tetap
mampu menjaga agar tetap pada koridor
‘perang kata’ tidak larut sampai pada
kontak fisik.
Dalam pembicaraan dengan Bagian
Media dan Komunikasi Kedutaan Besar
http://cronkitenews.asu.edu/ kan salah satu taman kebanggaan yang
Inggris di Jakarta, Hyde Park merupa-
dikelola oleh pihak kerajaan Inggris, The
Royal Park. Sejarah demokratisasi di ta-
man ini sudah dimulai sejak tahun 1872
ketika parlemen Inggris mengizinkan
masyarakat untuk menyampaikan as-
pirasinya baik dibidang sosial maupun
14 EDISI 131 TH. XLV, 2015