Page 13 - MAJALAH 133
P. 13

Apalagi, Kemenpar juga punya tiga                                organisasi baru, namanya Indonesian
               program, yakni branding, promotion dan                              Convention Biro. Organisasi ini yang
               selling. Dengan branding, pariwisata                                akan bertugas mengelola Meeting,
               kita naik dan mengalahkan Singapura                                 Incentive, Converence, Exhibition
               dan Malaysia. Berikutnya, dengan                                    (MICE) di seluruh Indonesia. Negara
               anggaran itu, untuk mempromosikan          Dengan adanya            tetangga kita, kebanyakan sudah
               apa yang kita punya. Yang ketiga                                    “jualan” converence ataupun exhibition.
               adalah selling atau jualan, yaitu untuk   infrastruktur yang memadai,   Potensi ini dapat menarik banyak
               “menjual” kepada wisatawan, potensi   maka konektifitas menuju      pengunjung, bukan hanya dari dalam
               pariwisata kita. Makanya ini perlu biaya   destinasi pariwisata akan   negeri, tapi juga luar negeri. Dan
               besar sekali, sehingga anggaran naik                                setiap orang yang datang ke pameran,
               tiga kali lipat itu.                      semakin mudah.            bukan sekedar datang melihat produk
                                                                                   di pameran, tapi juga butuh makan,
                  Namun, satu hal yang mungkin
               perlu diperhatikan pemerintah. Karena                               wisata belanja, hingga penginapan.
                                                                                   Namun kendalanya, di Indonesia belum
               untuk mengenalkan pariwisata kita,                                  ada hall besar untuk menampung
               tidak mungkin hanya dengan branding,                                pengunjung hingga di atas 10 ribu
               selling dan promotion. Tetapi, destinasi                            orang.
               pariwisatanya harus disiapkan.
               Tentunya, kalau kita besar-berasan   memiliki dua kelemahan, yakni     Bagaimana Anda melihat tar get
               mempromosikan pariwisata Indonesia,   kebersihan dan keamanan. Soal   kunjungan wisatawan man ca negara
               kita juga harus siap dengan tujuan   kebersihan, contohnya di Gili   yang mencapai 20 juta pada tahun
               wisatanya.                        Trawangan, Lombok, Nusa Tenggara   2019?
                  Setidaknya ada dua komponen    Barat, itu kan bagus  banget. Cuma,   Sebenarnya, target 20 juta
               yang harus disiapkan di destinasi   karena tidak dikelola dengan baik,   kunjungan itu masih wajar. Ya
               pariwisata, yakni infrastruktur dan   dan banyak yang membuang sampah   bayangkan, kalau negara lain bisa
               sumber daya manusia (SDM). Dengan   tidak pada tempatnya, sehingga semua   sampai 27 juta,  masak kita 20 juta
               adanya infrastruktur yang memadai,   sampahnya menepi di kawasan pantai.   kunjungan saja enggak bisa. Menurut
               maka konektifitas menuju destinasi   Yang lebih parah lagi, pelabuhan ikan   saya, itu bukan sesuatu yang luar
               pariwisata akan semakin mudah. Untuk   dicampur dengan pelabuhan turis, jadi   biasa, malah seharusnya kita bisa
               infrastruktur tentu Kemenpar tidak   turisnya pusing karena terlihat kurang   lebih tinggi lagi. Kita sekarang mulai
               bisa kerja sendiri, tapi harus kerjasama   bersih. Saya juga sudah usulkan ke   promosi dulu, agar dikenal. Setelah
               dengan Kementerian Pekerjaan Umum.   Kementerian PU agar pelabuhan ikan   dikenal baru orang datang ke sini,
               Lalu, yang tidak kalah pentingnya adalah   jangan dicampur dengan pelabuhan   baru orang tahu, mau apa datang ke
               SDM. SDM harus dipersiapkan, agar   wisata.                         Indonesia.
               bisa menghadapi kehadiran wisatawan,   Soal keamanan, berkaca dari kasus   Seberapa besar potensi pariwisata
               baik mancanegara maupun nusantara.  teror di Sarinah, Jakarta, menurut saya   terhadap devisa penerimaan negara
                  Oleh sebab itu, anggaran yang   wisatawan juga sudah dewasa, sudah   dan lapangan kerja?
               besar itu jangan semuanya untuk   mengerti. Paris yang keamanannya     Tahun ini Pemerintah menargetkan
               promosi, jadi harus ada persiapan   ketat saja masih bisa diteror bom.   penerimaan devisa sebesar Rp 172
               destinasi, persiapan SDM, karena   Keamanan sudah menjadi isu global.   triliun. Untuk target kunjungan wisnus
               itu penting. Bahkan infrastruktur,   Yang penting, masyarakat diberi   sebanyak 250 juta pengunjung. Itu
               walaupun harus kerjasama dengan   penjelasan yang benar dan jelas.   itungannya tiap orang menghasilan
               kementerian lain. Selain itu, kerjasama   Pasti nanti wisatawan akan tahu   Rp 800 ribu. Jadi, sekitar sepuluh
               dengan asosiasi juga harus dijalin,   sendiri, kalau misalnya kejadian ya   persenan APBN kita berasal dari
               seperti hotel, maskapai penerbangan,   itu sudah takdir, bahaya bisa terjadi   pariwisata. Untuk lapangan kerja,
               pelabuhan, dan lain sebagainya.   di manapun. Informasi harus jelas,
                                                 sehingga masyarakat tidak panik.  sekarang ini menyerap sebanyak 11,3
                  Menurut Anda, apa yang menjadi                                   juta orang. Jadi, kita harus optimis,
               kendala Indonesia dalam me ngem-     Potensi pariwisata apa lagi yang   pariwisata bisa diandalkan.
               bangkan pariwisatanya?            bisa dikembangkan di Indonesia?                             (sf,mp)

                  Menurut saya, Indonesia itu       Sekarang sudah terbentuk



                                                                               PARLEMENTARIA  z  EDISI 133 TH. XLVI - 2016  l  13
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18