Page 53 - MAJALAH 133
P. 53
Foto: Sc
or PTN di
bersama Rekt
Y
ogyak
o
unker Komisi X ber
im K
f
t
o
Tim Kunker Komisi X berfoto bersama Rektor PTN di Yogyakarta
T
ar
ta
di Yogyakarta sehingga tidak bisa memperpanjang masa
wisatawan untuk tinggal di Yogyakarta,” kata Kharis.
Politisi dari PKS itu menambahkan, “Wisatawan yang
datang dari Bali sorenya langsung kembali ke Bali, terlalu
pendek masa wisatawan di Yogyakarta. Ini salah satunya
adalah karena kurangnya pertunjukan di Yogyakarta.
Mestinya ISI berperan penting dalam hal ini”.
Sementara untuk bidang riset, Tim Kunker Komisi X
DPR RI Yogyakarta menyambangi beberapa universitas yang
melakukan riset dan kerjasama riset.
“Terkait hal ini kami perlu meningkatkan kerjasama
dengan industri agar riset-riset kami ini sesuai dengan Foto: Mp
unker Komisi X ber
T
im K
f
or Univ
o
bersama Rekt
t
ersitas
o
yang dibutuhkan industri dan bisa mengurangi produk Tim Kunker Komisi X berfoto bersama Rektor Universitas
u
ra K
T
anjung P
impor, namun ternyata untuk proses bekerja sama dengan Tanjung Pura Kalimantan Baratalimantan Barat
industri ini ada beberapa kendala,” terang Rektor UGM
Dwikora Karnawati. data siswa miskin harus diperbarui sehingga diberikan
kepada yang benar-benar memiliki hak, bukan data yang
ANGKAT GURU HONORER ngawur. Selain itu, pemberian beasiswa tidak dipersulit
Masalah guru honorer, bea siswa dalam program sebab ada sekolah yang mensyaratkan perlunya diberi surat
Indonesia pintar, biaya operasional perguruan tinggi negeri keterangan,” kata politisi F-PD itu.
(BOPTN), destinasi wisata menjadi masukan yang diterima Permasalahan pengangkatan guru honorer pun turut
Tim Komisi X DPR yang dipimpin Wakil Ketua Komisi mengemuka. Gubernur Kalbar Cornelis menyatakan
Ridwan Hisyam (kini anggota komisi X DPR) saat kunker ke daerahnya kini tidak ada pengangkatan guru. Semua
Kalimantan Barat. dipegang Menpan dan BKN dan yang yang diterima dari
Saat menggelar pertemuan dengan Gubernur Kalbar mana-mana dari luar wilayah Kalbar.
Cornelis dan jajaran terkait, terungkap keluhan soal “Saya sendiri mengecek langsung, ada guru honorer
minimnya siswa-siswi sekolah mendapatkan bantuan gajinya 300 ribu. Kalau bisa guru yang sudah mengabdi
beasiswa dalam Program Indonesia Pintar (PIP). Dari 9-10 tahun, bisa diangkat jadi PNS dan biar tinggal di lokasi
sebanyak 19 juta anak yang mestinya mendapatkan bea dekat sekolah. Ada kasus, orang dari Jakarta, dari Jawa dan
siswa, sampai sekarang baru sekitar 30 persen. dari Sumatra, lulus tes,” ujarnya kesal.
Anggota Tim Komisi X DPR, Jefirstson R. Riwu Kore Sementara di sektor pariwisata, sebagaimana diakui
meminta, Komisi X DPR perlu mengevaluasi kembali dana Gubernur Cornelis dan Kadis Parekraf Propinsi Kalbar
beasiswa dalam Program Indonesia Pintar (PIP). Yang terjadi Simplisius, masalah pariwisata di Kalbar banyak event yang
selama ini, data-data yang diberikan tidak akurat sehingga dilaksanakan, namun terkendala tak ada biaya. Seperti
tidak tepat sasaran. Gawai Dayak di Pontianak, Festival Budaya Melayu dan Cap
“Yang mestinya dapat beasiswa tidak mendapatkan, Go Meh yang merupakan festival orang Tionghoa.
sebaliknya yang tidak berhak malah mendapatkan. Data- (Mp/Sc/Andri)
PARLEMENTARIA z EDISI 133 TH. XLVI - 2016 l 53