Page 56 - MAJALAH 133
P. 56

KUNKER






























                                                                                                                 Foto: SF






            Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VIII DPR RI

            DPR AKAN IKUT CAMPUR



            JIKA GAFATAR ANCAM NKRI





                    omisi VIII DPR menerjunkan   dimana para eks Gafatar diungsikan,   walaupun kelompok ini akan
                    tiga tim kunjungan kerja   Daulay menegaskan, pihaknya akan   dikembalikan ke daerah asal, masih
                    spesifik ke tiga daerah,   ikut campur bila organisasi sosial   perlu mendapat rehabilitasi dan
            Kuntuk melakukan tugas dan        kemasyarakatan Gafatar mengancam   perhatian mendalam dari Pemerintah.
            fungsinya pada Jumat, (29/02/2016)   kedaulatan Negara Kesatuan Republik   Ia menilai, sebagai Warga Negara
            lalu. Satu tim yang dipimpin oleh Ketua   Indonesia (NKRI). DPR memiliki   Indonesia, mereka seharusnya
            Komisi VIII DPR Saleh Partaonan Daulay,   kewenangan untuk membicarakan hal   memiliki pola pikir yang sama dengan
            bertolak ke Pontianak, Kalimantan   ini dengan Pemerintah, untuk antisipasi   WNI pada umumnya. Karena kita tetap
            Barat, untuk memantau pengungsi eks   organisasi yang membahayakan negara.  mengakui mereka sebagai WNI.
            Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).   “Kalau ada ancaman tentang NKRI,   “Tugas Pemerintah ini masih
               Tim berikutnya, berangkat menuju   Pancasila, sampai UUD 1945 dari   berat. Bukan hanya menampung di
            Provinsi DI Yogyakarta dengan dipimpin   mereka (eks Gafatar), DPR akan ikut   pengungsian saja, kemudian diberi
            oleh Wakil Ketua Komisi VIII DPR   campur. DPR punya kewenangan     makan, tetapi lebih dari itu. Ketika
            Deding Ishak dan Provinsi Sulawesi   untuk berbicara dengan Pemerintah,   mereka kembali ke daerah masing-
            Selatan yang dipimpin oleh Wakil Ketua   agar hal ini tidak mengancam negara.   masing, Pemerintah Pusat maupun
            Komisi VIII DPR Abdul Malik Haramain.   Orang lain tidak boleh mendirikan di   Pemerintah Daerah setempat memiliki
            Di dua provinsi ini, tim kunjunganfokus   negara yang sudah berdaulat ini. Jika   tugas membimbing dan memfasilitasi
            pada Peraturan Menteri Agama (PMA)   mereka masih ada di wilayah Indonesia,   mereka untuk dapat menjadi warga
            Nomor 68 Tahun 2015.              mereka harus tunduk kepada aturan   negara yang baik lagi,” pinta Daulay,
               Saat mengunjungi Detasemen     perundang-perundangan yang berlaku   politisi asal Dapil Sumatera Utara itu.
            Pembekalan dan Angkutan Kodam     dan tata kelola negeri ini,” tegas Daulay.  Kunjungan spesifik ini juga diikuti
            XII/Tanjung Pura di Pontianak,       Politisi F-PAN itu menambahkan,   oleh Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Sodik


           56   l  PARLEMENTARIA  z  EDISI 133 TH. XLVI - 2016
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61