Page 71 - MAJALAH 140
P. 71
Sebenarnya saya selalu terinspriasi oleh kekayaan budaya Indonesia yang
be
begitu kaya. Itu menjadi sumber inspirasi yang tidak ada habis-habisnya bagi
saya sebagai seorang composer dan sebagai musisi.
tradisional namun masih terasa kekiniannya. Sehingga mengeluarkan album ke empatnya bertitle Let There Be
akan lebih mudah masuk ke semua kalangan. Life. Hingga kini tidak kurang dari delapan album dilahirkan
Sebut saja ketika ia mengga bung kan lagu ilir-ilir dengan Dwiki bersama Krakatau.
musik jazz, atau musik jaipong dengan Rapp. Hal itu menjadi Di era 90-an bersama Krakatau Dwiki mulai memilih
sesuatu yang unik dan enak didengar. Begitupun dengan untuk lebih mengeksplorasi music tradisional. Diawali
budaya dari daerah-daerah lainnya seperti Aceh, Sumatera dengan mengeksplorasi music Sunda yang notabene
Barta, Lampung, Sumatera Selatan, Melayu, Lombok, merupakan tanah kelahirannya. Tidak hanya itu, sebagaimana
Kalimantan dan Papua. Lewat music Dwiki mempromosikan yang diungkapkannya kepada Parlementaria, ia pun
destinasi di Tanjung kelayang (Belitung), Danau Toba, dan mengeksplorasi berbagai music tradisional dari berbagai
di bulan Agustus ia mempromosikan Bromo. daerah, seperti Aceh, Papua, Kalimantan dan berbagai music
Bahkan di awal tahun depan saya ingin melakukan tradisional dari Indonesia Timur.
konser dengan judul Pesona Musik Indonesia. Pesona Tahun 2005 ia menjadi co music director untuk
musik Indonesia ini bertujuan mengangkat musik-musik pagelaran music Megaliticum Quantum di ibukota dan
Indonesia dengan modern. Hal ini untuk menunjukkan Bali. Hampir seluruh daerah di Indonesia ia singgahi untuk
keragaman Indonesia melalui musik. aktualiasi musiknya. Bersama grup music besutannya
“Di DPR RI saya usul ada semacam satu bulan sekali itu jualah Dwiki melanglang buana ke berbagai belahan
tuh pesona musik Indonesia yang menampilkan kreasi- benua. Seperti Midem-Cannes di Perancis pada tahun
kreasi musik yang beragam dari tanah air. Kemudian di 2000, Sziget Festival 2003 di Hongaria, Lincoln Center
aransemen sedemikan rupa. Jadi DPR RI tidak menjadi Out of Door Festival di New York pada tahun 2004, dan
ajang politik saja tetapi juga menjadi ajang budaya. satu tahun berikutnya ia mengikuti North Sea Jazz Festival
Disamping juga untuk menghilangkan penat anggota di Belanda.
dewan setelah sidang. Bisa lah ada satu bulan sekali Karena keberhasilannya mengolaborasikan gamelan
program seperti itu. Apalagi di DPR RI ada perwakilan serta music-musik tradisional Indonesia lainnya dengan
dari Sabang sampai Merauke,” paparnya. music jazz yang kemudian memunculkan music yang apik
itulah, Krakatau sempat mendapat pengakuan internasional.
Go International Ya, Jurnal World of Music yang diterbitkan Amerika Serikat
Jiwa musik ayah dari Muhammad Fernanda Dharmawan menyebutnya bahwa Krakatau sebagai bagian penting dari
ini sejatinya sudah muncul sejak masih kanak-kanak. Usia khasanah music dunia.
enam tahun Dwiki telah belajar piano klasik dari musisi Dwiki juga pernah terlibat dari produksi beberapa
senior,mendiang Elfa Secioria. Dilanjuti dengan piano judul film layar lebar. Salah satunya film Cinta dalam
jazz diusinya yang ketigabelas tahun. Baru pada tahun Sepotong Roti arahan sutradara senior Garin Nugroho.
1985 karir bermusiknya secara professional dimulai. Berkat film ini Dwiki sempat meraih penghargaan sebagai
Tepatnya ketika ia bersama beberapa musisi lainnya seperi Penata Musik Terbaik Festival Film Indonesia 1991. Sejak
Donny Suhendra, Pra Budi Dharma, dan Budhy Haryono beberapa tahun silam ia pun mendirikan dan mengelola
bergabung dalam sebuah grup music Krakatau. sekolah musiknya yang dinamakan lembaga pendidikan
Saat itu Krakatau mulai go internasional, yakni lewat music Farabi. Disini ia mulai membagi ilmu musiknya
kesertaannya di berbagai ajang, salah satunya di ajang kepada para juniornya.
Yamaha Light Music Contest di Tokyo Jepang. Di ajang Ia pun aktif di berbagai organisasi seni dengan menjadi
ini ia meraih penghargaan The Best Keyboard Player. Ia anggota Komite Musik DKJ (Dewan Kesenian Jakarta),
pun pernah meraih Grand Prize Winner pada Asia Song dan menjadi Ketua Bidang Luar Negeri Persatuan Artis
Festival di Philipina. Tahun 1987, Ia pun mulai mengeluarkan Penata Musik dan Pencipta Lagu Indonesia (PAPPRI). Ia
album perdananya yang bertajuk First Album, disusul pun berharap ke depan dapat terus mengembangkan
pada tahun-tahun berikutnya ia kembali mengeluarkan music tanah air lewat jalur politik, yakni melalui Dewan
album terbarunya yang masing-masing dinamakan Second Perwakilan Rakyat yang notabene merupakan representasi (ayu)
Album dan Kembali Satu. Tiga tahun berikutnya ia kembali seluruh masyarakat Indonesia.
PARLEMENTARIA EDISI 140 TH. XLVI - 2016 l 71