Page 45 - MAJALAH 129
P. 45
kat dari HLA (human leukocyte antigen) tipe DR3, DR4. Sekitar minuman/hari pada wanita).
50% menurun di kembar identik. Faktor lingkungan: infeksi (3)Pemanisartifisialnonnutritivediperbolehkandalamjum
virus. Sangat mungkin virus Coxsackie, mumps. lah sedang.
b. Diabetes melitus tipe 2 2. Berolahraga: meningkatkan uptake glukosa seluler dengan
Defisiensiinsulinrelatif.Defeksekresiinsulinlebihdomi meningkatkan jumlah reseptorreseptor insulin. Halhal beri
nan daripada resistensi insulin. Resistensi insulin lebih domi kut ini perlu dipertimbangkan:
nan daripada defek sekresi insulin. Dapat dibedakan menjadi a. Berolahraga haruslah secara individu dan dirutinkan se
gemuk atau tidak gemuk. cara bertahap. Prinsipnya: continuous (berkesinambung
Hasil dari resistensi insulin dan defek progresif dalam an), rhythmic (berirama), interval (selangseling antara
sekresi insulin. Faktor herediter: 90% rerata keturunan di gerak cepat dan lambat), progressive (bertahap sesuai ke
kembar identik. Faktor lingkungan: obesitas, gaya hidup san mampuan), endurance (latihan daya tahan). Olahraga yang
tai, suka konsumsi makanan tinggi karbohidrat. direkomendasikan: jalan kaki, jalan cepat, jogging, berlari,
bersepeda, berenang, mendayung.
DIAGNOSIS BANDING Pertimbangkan dimulai dari 15 menit latihan senam aero
Dokter perlu membedakan DM dengan diabetes insipidus, bik 3 kali seminggu, lalu meningkatkan frekuensi dan durasi
stress hyperglycemia, dan diabetes sekunder terhadap kelebi hingga 30 – 45 menit aktivitas aerobik sedang (50 – 70% dari
han hormon, obatobatan, penyakit pankreas. usia maksimum rerata jantung yang diperkirakan) sampai
Solusi Alami 3 – 5 hari/minggu.
1. Diet b. Insulin secara lebih cepat diserap saat disuntikkan ke ta
a. Kalori ngan kemudian berolahraga, dan hal ini berpotensi terjadi
(1) Penderita DM dapat dimulai dari 15 kalori/lb dari berat hipoglikemia.
badan ideal. Angka ini dapat ditingkatkan hingga 20 kalori/ c.Aktivitasfisikdapatmenyebabkanhipoglikemiajikadosis
lb untuk orang yang aktif dan 25 kalori/lb jika penderita obatataukonsumsikarbohidrattidakdimodifikasi.Penam
memilikiaktivitasfisikberat. bahan karbohidrat direkomendasikan jika kadar glukosa
(2) Kalori sebaiknya didistribusikan sebagai 45 – 65% karbohi pre-exercise <100 mg/dl.
drat, <30% lemak, dengan lemak saturated terbatas <7% dari 3. Penurunan berat badan
total kalori, dan 10 – 30% protein. Asupan kolesterol harian 4. Screening terjadinya nefropati, neuropati, retinopati.
tidak boleh melebihi 300 mg. 5. Edukasi manajemen diabetes self-management: dapat me
b. Tujuh kelompok makanan nyentuh ranah psikososial.
(1) Diet ADA termasuk roti atau kanji, daging atau protein, say 6. Selfmonitoring glukosa darah dilakukan 3 – 4 kali per hari
uran, buahbuahan, lemak, susu, makanan bebas (teh hitam, untuk pasien yang menggunakan injeksi insulin atau terapi
sugarfree gelatin). pompa insulin.
(2)Inklusif(seperti:sereal,muffins,spaghetti,kentang,nasi 7. Lakukan uji HbA1c setidaknya dua kali setahun, untuk
dalam kelompok roti; daging, ikan, telur, keju, peanut butter pasien yang kontrol glikemiknya stabil.
dalam kelompok protein). Obatobatan, seperti: insulin, metformin, gliptin (sitagliptin,
(3) Indeks glikemik membandingkan peningkatan gula darah saxagliptin, vildagliptin, linagliptin), exenatide, liraglutide,
setelah konsumsi gula sederhana dan karbohidrat kompleks acarbose, miglitol, sulfonylureas, pramlintide, thiazolidinedio-
dengan peningkatan yang terjadi setelah penyerapan glu nes (pioglitazone, rosiglitazone), inhibitor sodiumglucose co
kosa; jumlah tepung yang sama tidak memberikan pening transporter2(SGLT2)yaitu:canagliflozin,dapagliflozinhanya
katan yang sama di glukosa plasma. Jadi, sangat membantu boleh direkomendasikan oleh dokter, sesuai indikasinya.
untuk mengetahui indeks glikemik dari produk makanan Terapi kombinasi dari agenagen hipoglikemik yang berva
tertentu. riasi umumnya direkomendasikan oleh dokter ketika monoter
(4) Serat: serat tak larut (bekatul, seledri) dan soluble globular api menghasilkan kontrol glikemik yang inadekuat.
fiber(pektindibuah)menundapenyerapanglukosadanme Infeksi seringkali terjadi pada penderita DM karena bera
lemahkan puncak glukosa serum postprandial; mereka juga gam faktor, seperti: gangguan fungsi leukosit, penurunan per
mengurangi peningkatan kadar trigliserid yang seringkali fusi jaringan sekunder terhadap penyakit vaskuler (pembuluh
dialami oleh penderita diabetes tak terkontrol. Diet tinggi darah), trauma (luka) berulang karena hilangnya sensasi, re
serat ditekankan (20 hingga 35 gram/hari dari serat larut tensi urin sekunder terhadap neuropati. (Diolah dari berbagai
dan tak larut) sumber)
c. Prinsipprinsip lainnya
(1) Pembatasan sodium 2400 – 3000 mg/hari. Jika ada hi Dito Anurogo, mahasiswa S2 IKD Biomedis FK UGM Yogyakarta, dokter digital, pemer
pertensi, maka batasi <2400 mg/hari; jika disertai nefropati hati neurologineurosains, konsultan kesehatan di detik.com, penulis 17 buku, alumnus
dan hipertension maka batasi <2000 mg/hari. FK UNISSULA Semarang, pendiriCEO Indonesian Literacy Fellowship, anggota IYHPS
(2)Pembatasanasupanalkohol(≤2minuman/haripadapria,≤1 dan Masyarakat Linguistik Indonesia, email: ditoanurogo@gmail.com
EDISI 129 TH. XLV, 2015 45