Page 5 - MAJALAH 138
P. 5

Permohonan Pengangkatan Pns

                 usul Penulisan agama                          Republik Indonesia se karesidenan Banyumas,  Cilacap,
                                                                  Saya adalah Ketua Persatuan Guru Madrasah Ibtidaiyah
                 kaharingan di ktP                             Purbalingga, yang mengadukan nasib sebagai tenaga pendidik
                                                               di lingkungan Kementerian Agama, dengan status Guru
                                                               Swasta dan memohon untuk dapat diangkat menjadi PNS.
                   Pemohon adalah Ketua Majelis Agama             Sebagai tenaga Honorer, saya dan kawan-kawan merasa
                 Kaharingan Indonesia (MAKI), menyampaikan     diperlakukan kurang adil dan menyampaikan pengaduan
                 permohonan agar agama Kaharingan              sebagai berikut :
                 dicantumkan dalam Kartu Tanda Penduduk        a.   Saya dan rekan-rekan seprofesi telah mengabdi dengan
                 (KTP) bagi pemeluk agama Kaharingan.             masa kerja lebih dari 10 (sepuluh) tahun, namun belum
                   Hal ini dimaksudkan agar tidak ada kesan       diangkat menjadi PNS, di lain pihak ada honorer yang
                 pememerintah hanya mengayomi 6 agama saja        masa kerjanya kurang dari 10 (sepuluh) tahun sudah
                 sehingga telah mengakibatkan warga/umat          terlebih dahulu diangkat menjadi PNS.
                 Kaharingan seolah-olah bukan warga negara     b.   Amanah Konstitusi sangat jelas mendukung Undang-
                 Indonesia yang memerlukan perlindungan           Undang Dasar 1945, dalam mencerdaskan bangsa, dan
                 hukum.                                           turut membantu terwujudnya Generasi bangsa yang
                   Bahwa Kaharingan adalah agama asli             berakhlak mulia.
                 nusantara yang dianut oleh suku dayak di      c.    Setiap warga negara berhak mendapat pekerjaan dan
                 Kalimantan.                                      penghidupan  yang  layak  untuk  kemanusiaan,  dan
                   Kaharingan juga ikut andil dalam perjuangan    jangan membiarkan rakyat fakir dan akhirnya menjurus
                 nasional melawan penjajahan Belanda dan          kekafiran.
                 Jepang di Kalimantan terutama Kalimantan      d.    Pasal 27 ayat1 UUD 1945, setiap warga negara punya
                 Tengah sehingga banyak pahlawan terkenal         hak dan kedudukan yang sama dalam hukum dan
                 dari sana seperti Pangkalima Sangen Pakang,      pemerintahan.
                 Pangkalima Badak Barandam dan lain-lain.         Dengan pertimbangan tersebut, saya berharap agar
                   Bahwa dengan mencantumkan agama             Ketua DPR RI dapat memperjuangkan nasib saya dan rekan-
                 Kaharingan dalam KTP, maka pemerintah tidak   rekan, dan apabila PP 48 Tahun 2005 merupakan ganjalan,
                 akan dianggap melanggar HAM.                  pengadu memohon agar Menteri Agama RI membantu
                                                Bambang        dengan memberikan   pengecualian atas PP 48 Tahun 2005
                           Palangkaraya, Kalimantan Tengah     tersebut.
                                                                                                    Amin Bahrun
                                                                                           Banyumas, Jawa Tengah



                aspirasi Masyarakat Peduli Pilkada


                  Ditujukan kepada Komisi III DPR RI perihal kontradiksi   permohonan perselisihan ke MK adalah jumlah suara
               antara Pasal 158 UU No. 8 Tahun 2015 tentang Perubahan   hasil penghitungan KPU, bukan berdasarkan suara
               atas Undang-undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang   terbanyak perolehan pasangan calon sebagaimana
               Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-  dimaksud dalam Pasal 6 ayat (3) Peraturan Mahkamah
               undang (PERPU) No. 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan   Konstitusi tersebut. Dalam Peraturan MK No. 5 Tahun
               Gubernur, Bupati, dan Walikota Menjadi Undang-  2015 yang diterbitkan pada 30 November 2015 (8 hari
               Undang No.1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur,   sebelum pencoblosan) tersebut, MK menyisipkan satu
               Bupati, dan Walikota Menjadi Undang-undang dengan   ayat tambahan, yaitu ayat (3) sehingga berbunyi:
               Pasal 6 Peraturan MK RI No.1 Tahun 2015 Tentang    “Persentase sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
               Pedoman Beracara dalam Perkara Perselisihan Hasil   dan ayat (2) dihitung dari suara terbanyak berdasarkan
               Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota.       penetapan hasil penghitungan suara oleh Termohon.”
                  Bahwa dalam rapat Audiensi dan Konsultasi Komisi   Bahwa dengan adanya ayat sisipan tersebut,
               II tgl. 14 Januari 2016 (perumus UU No.8 Tahun 2015)   Peraturan MK No. 5 Tahun 2015 dianggap telah
               telah dinyatakan  bahwa UU No. 8 Tahun 2015 tidak perlu   melanggar dan bertentangan dengan UU di atasnya, yaitu
               dijabarkan lagi karena kalimatnya sudah jelas dan Pasal   UU No. 8 Tahun 2015. Komisi III DPR RI mengingatkan
               158 UU No.8 Tahun 2015 tidak dapat ditafsirkan secara   MK RI untuk menghapus ayat tersebut.
               lain, selain yang dimaksud dalam UU itu sendiri.
                   Bahwa sesuai Pasal 158 tersebut, dasar penghitungan                       Eduardus Nansung
               persentase sebagai syarat untuk mengajukan                                    Tangerang, Banten




                                                                         PARLEMENTARIA l  EDISI 138 TH. XLVI - 2016  l  5
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10