Page 45 - MAJALAH 163
P. 45

SUMBANG SARAN







              jelas bahwa Indonesia masih gamang   mewakili rakyat dan bukan semata-  komisi di DPR dan memperpanjang
              dengan reformasi sistem parlemen yang   mata partai atau kelompoknya saja.   birokrasi, di sisi lain menciptakan
              berlangsung sejak 1999. Masalahnya   Ke depan, sistem recall tersebut perlu   kesulitan dalam melakukan koordinasi
              konsep atau desain ketatanegaraan apa   ditiadakan. Sebagai gantinya, anggota   penentuan APBN. Oleh karena itu, peran
              yang akan dilaksanakan sehingga format,   Dewan yang melakukan kesalahan atau   DPR dalam menentukan anggaran harus
              arah, dan tujuan yang hendak dicapai   melanggar kode etik sebagai anggota   dikurangi atau dibatasi sedemikian rupa,
              melalui amandemen konstitusi menjadi   DPR dan DPRD diproses melalui Badan   atau bahkan dihilangkan agar tidak
              lebih jelas. Kegagalan dalam hal ini akan   Kehormatan yang memiliki kewenangan   menciptakan korupsi. Fungsi budgeting
              berdampak negatif terhadap efisiensi dan   untuk menyelesaikan masalah ini.     DPR bisa juga dilakukan melalui fungsi
              efektivitas parlemen dan memunculkan   Hal yang tak kalah krusial untuk   pengawasan yang efektif. Selama DPR
              kerancuan sistem perwakilan di negeri ini.  dibenahi adalah isu merasionalkan peran   masih terobsesi untuk menentukan
                 Permasalahan pokok yang dihadapi   dan fungsi anggaran DPR. Peran DPR   asumsi makro, selalu ada upaya
              DPR sebenarnya adalah kapasitas   dalam penyusunan APBN harus dikurangi   untuk maksimalisasi budget. Hal ini
              lembaga ini yang cenderung masih   untuk mencegah terjadinya korupsi   menyebabkan banyak di antara mereka
              lemah, tetapi secara politik lembaga   anggaran, seperti yang banyak terjadi   yang akhirnya berurusan dengan KPK.
              ini cenderung dominan karena diberi   belakangan ini.                Jika DPR memiliki hak budget,
              kekuasaan sangat besar. Di satu sisi,   Banyaknya kebocoran APBN di   mengapa DPR tidak memiliki ‘kewajiban
              kapasitasnya belum memadai, tetapi   tangan anggota dewan terjadi karena   budget’ seperti halnya yang dimiliki
              di sisi lain keinginan anggotanya untuk   Badan Anggaran (Banggar) dan DPR   oleh Pemerintah?  Bagaimana dengan
              berkuasa sangat besar. DPR masih   selalu ingin menentukan asumsi makro   masalah transparansi dan akuntabilitas
              dikuasai oleh fraksi-fraksi sehingga   APBN.                      DPR terkait dengan penganggaran?
              esensi keberadaannya terdistorsi sebagai   Di negara lain, DPR tidak boleh   Untuk itu, perlu dirumuskan kembali
              ”dewan perwakilan partai”.       mengutak-utik asumsi makro.      mengenai hak budgeting yang dimiliki
                 Pada dasarnya Tatib DPR mengatur   Pembahasan asumsi makro oleh DPR   DPR tersebut. DPR mestinya mencontoh
              bahwa fraksi dimaksudkan untuk   hanya ada di Indonesia dengan alasan   negara lain di mana budgetnya
              mengoptimalkan dan mengefektifkan   untuk optimalisasi anggaran, tetapi yang   ditentukan oleh Pemerintah. Hal ini
              pelaksanaan tugas, wewenang, dan   terjadi bukan optimalisasi anggaran justru   diperlukan agar terjadi keseimbangan
              hak DPR. Dalam realitasnya, fraksi   maksimalisasi anggaran. Sebagai contoh,   peran dalam penentuan APBN oleh
              tak hanya memiliki peran penting,   maksimalisasi anggaran dilakukan   Pemerintah dan DPR.
              tapi juga mengalami tantangan    dengan cara mengubah-ubah asumsi
              berat dalam menentukan keputusan   makro sedemikian rupa agar potensi   Penutup
              Dewan. Deadlock politik tak jarang   penerimaan pemerintah meningkat,   Sistem demokrasi meniscayakan
              dihadapi. Ini karena kuatnya peran   sehingga spending juga akan meningkat.   hadirnya pemerintah dan para wakil
              fraksi di Dewan dalam menentukan   Beberapa kasus korupsi yang melibatkan   rakyat yang bertanggung jawab
              keputusan. Namun, dominasi fraksi   anggota Dewan menunjukkan hal ini,   dalam mengemban mandat politik
              ini juga membuat lemahnya peran   seperti kasus Hambalang dan e-KTP   yang diberikan rakyat. Dengan kata
              anggota Dewan. Kedaulatan anggota   adalah contoh dari hasil maksimalisasi   lain,  tolok ukur keberhasilan sistem
               Dewan dan independensinya terancam   anggaran tersebut.          demokrasi tidak sekadar terletak pada
                hanya karena kuatnya peran fraksi.   Idealnya DPR tidak perlu   terpenuhinya segenap prosedural
                 Sebagai kepanjangan tangan    membicarakan secara detail sampai   elektoral, melainkan lebih pada kualitas
                   partai politik, dominasi fraksi juga   satuan tiga anggaran, karena terlalu   akuntabilitas pemerintah dan wakil
                    mengancam hak anggota untuk   detail, yang terjadi justru menciptakan   rakyat terpilih yang tercermin dalam
                     menyampaikan suaranya.    kompleksitas penyusunan APBN. Satuan   kemampuan mereka mewujudkan
                       Recalling issue atau    tiga adalah dokumen anggaran yang   cita-cita keadilan, keberadaban, dan
                        penggantian antarwaktu   memuat deskripsi program dan rincian   kesejahteraan bagi rakyat.
                         menjadi penalti bagi   alokasi pagu anggaran per-program.   Cita-cita luhur dan mulia tersebut
                           anggota Dewan yang   Dengan kondisi pembahasan anggaran   tidak mungkin terwujud jika DPR dan
                            suaranya berlawanan   seperti itu, porsi DPR dalam penentuan   DPD yang telanjur dilembagakan
                             dengan suara fraksi.  APBN justru lebih besar daripada   terperangkap berbagai distorsi yang
                                  Fenomena     pemerintah. Tatib DPR 2009-2014 yang   sudah dikemukakan sebelumnya. Karena
                                sistem         substansinya memberi peluang besar   itu suatu penataan sistem politik secara
                                recall yang    kepada  DPR untuk hak menentukan   menyeluruh diperlukan agar bangsa kita
                               dihidupkan      kebijakan fiskal sebetulnya merupakan   tidak mengulang kembali “salah urus”
                            kembali sejak 2004   hak Kemenkeu.                  negara dan pemerintahan yang hampir
                       memberikan dampak          Fenomena tersebut di satu     tidak berujung. DPR kiranya perlu kembali
                  negatif terhadap anggota Dewan.   sisi menciptakan tumpang tindih   ke khittahnya sebagai lembaga check and
              Padahal, partai politik dibentuk untuk   kewenangan Banggar dengan komisi-  balance terhadap pemerintah.



                                                                                163 XLVIII 2018  PARLEMENTARIA 45
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50