Page 44 - MAJALAH 163
P. 44

SUMBANG SARAN








                           Kembali Ke Khittah DPR








                                               Era reformasi era DPR. Berbeda dengan era sebelumnya,
                                                 Orde Baru dan Orde Lama. Penguatan DPR di satu sisi
                                                   diperlukan, tapi di sisi lain menjadi kendala. Dalam
                                                  proses konsolidasi demokrasi penguatan lembaga-
                                                 lembaga demokrasi sangat diperlukan. Namun, upaya
                                                   tersebut tidak mudah karena di tataran praktiknya
                                                  terhambat oleh kenyataan makin ”digdayanya” DPR
                                                 dan partai politik. Dengan kewenangan DPR membuat
                                               legislasi, parpol semakin memperlihatkan antusiasmenya
                                                   untuk memperluas wilayah kekuasaannya. Bahkan,
                                                  sampai merambah wilayah DPD. Hubungan DPR dan
                                                   DPD tidak setara karena dominasi DPR. Checks and
                         R. Siti Zuhro         balances internal Badan Legislasi semakin sulit dilakukan
               Profesor Riset Lembaga  Ilmu Pengetahuan
                         Indonesian               mengingat kekuasaan yang tak berimbang tersebut.



                       i balik ”kedigdayaan” DPR   kekuasaan. Secara
                       dan partai-partai tersebut,   teori, mekanisme
                       kinerjanya justru banyak   saling imbang dan
                       dipertanyakan publik. Dari   saling kontrol (check and
             D183 RUU, target program          balance) antara eksekutif
              legislasi nasional (prolegnas) jangka   dan legislatif diperlukan
              menengah periode 2014-2019, yang   agar pemerintahan bisa
              berhasil disahkan menjadi UU hanya   berjalan baik, efektif,
              80-an. Citranya makin terpuruk karena   dan mampu mewujudkan
              tidak sedikit anggotanya yang tersangkut   kesejahteraan rakyat.
              kasus korupsi dan perbuatan tercela   Dibentuknya Undang-
              lainnya. Survei oleh Global Corruption   Undang MD3 tak lain juga
              Barometer (GCB) yang disusun     dimaksudkan untuk menjamin
              Transparency International (2017)   sistem kelembagaan parlemen,
              menyebutkan bahwa DPR dipandang   kedudukan kelembagaan di antara
              masyarakat sebagai lembaga paling   lembaga-lembaga negara lainnya,
              korup di atas birokrasi pemerintah, dan   akuntabilitas lembaga dan anggota
              DPRD.                            parlemen serta penataan hubungan
                 Secara historis, reformasi parlemen   kerja antarlembaga di dalam parlemen.
              yang berjalan sejak negeri ini berdiri   Dalam praktiknya kerancuan sistem
              menunjukkan tren yang fluktuatif.   parlemen justru sangat kasat mata,
              Meskipun pasca 1998 terjadi reformasi   seperti tercermin dari UU MD3 yang
              politik yang memungkinkan perubahan   cenderung ambigu. Di satu sisi hendak
              peran parlemen, korelasinya tidak positif   mempraktikkan sistem bikameral dengan
              terhadap kesejahteraan dan kecerdasan   ditopang oleh DPR dan DPD, di sisi lain
              kehidupan masyarakat. Padahal, peran   masih melanggengkan MPR sebagai
              parlemen di Indonesia dimaksudkan agar   lembaga yang permanen dengan
              institusi ini mampu mengimbangi peran   kepemimpinan yang permanen pula.
              eksekutif sehingga tidak terjadi dominasi   Hal tersebut menunjukkan dengan



              44  PARLEMENTARIA  163 XLVIII 2018
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49