Page 39 - MAJALAH 163
P. 39

LAPORAN UTAMA

































              Suasana Rapat Ittama

              Audit Internal untuk             dengan Term Of References (TOR). TOR   kepastian misalnya siapa yang
              Optimalkan Unit Kerja            itu berisi keterangan seperti, bentuk   bertanggung jawab, melakukan apa,
              Setjen DPR                       kegiatan, pelaksana kegiatan, waktu   kepada apa, rentang waktu kapan
                 Sebagai entitas pengawasan    pelaksanaan, jumlah rincian anggaran   harus selesai dan harus dilaporkan,
              internal di bidang audit, review,   dan sebagainya. Sehingga nantinya dari   sehingga nantinya dari SOP tersebut
              pemantauan dan evaluasi, Inspektorat   TOR tersebut dapat mengukur kinerja   bisa ditelusuri,” tuturnya.
              Utama (Ittama) DPR RI terus berupaya   dari masing-masing unit kerja.  Masih terkait dengan komitmen
              mengoptimalkan kinerja pada masing-  Terkait komitmen terhadap wilayah   terhadap wilayah bebas korupsi, saat ini
              masing unit kerja di lingkungan   bebas korupsi, Ittama DPR RI juga   Irtama DPR RI juga sedang menyusun
              Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR RI.   telah memutuskan Biro Persidangan   Peraturan Setjen terkait pengendalian
              Bentuk dukungan Ittama dalam bentuk   II sebagai unit kerja percontohan   gratifikasi yang nantinya mengatur
              pengawasan audit internal sendiri lebih   di Sekjen DPR RI. Biro Persidangan   pemberian dalam arti luas, baik berupa
              menitikberatkan pada fungsi sebagai   II sebagai unit kerja yang melayani   barang, jasa maupun fasilitas.
              early warning terhadap unit-unit kerja   badan-badan di DPR RI, bertugas   “Hal ini penting karena masih
              yang menjadi supporting system kepada   untuk membantu dan mengadvokasi   banyak yang belum memahami apa
              DPR RI.                          bagaimana wilayah bebas korupsi   arti gratifikasi. Sebagai orang Timur,
                 “Pertama yang kami lakukan adalah   dapat terwujud.            budaya memberikan sesuatu itu masih
              audit kinerja, bagaimana audit yang   “Mindset budaya kerja di Biro   dianggap sebagai suatu hal yang
              dilakukan terhadap unit-unit kerja   Persidangan II terus dibangun sehingga   wajar. Tapi ketika hal itu dihadapkan
              itu bisa bekerja lebih optimal dalam   mengubah persepsi terhadap kerja   pada norma-norma aturan yang
              mendukung kinerja dewan. Lalu kedua   yang tidak hanya mengikuti apa-apa   terkait dengan masalah gratifikasi
              adalah audit terhadap pengadaan   saja yang sudah dilakukan terdahulu.   dan korupsi maka si penerima tadi
              barang dan jasa, apakah pengadaan   Tapi juga mendorong adanya inovasi-  bisa saja kena masalah. Karena itulah
              barang tersebut sudah sesuai dengan   inovasi kerja untuk menemukan atau   harus diatur dan sosialisasikan bahwa
              keinginan DPR. Tapi yang lebih   menggunakan metodologi yang lebih   mengharapakan sesuatu dari pekerjaan
              khusus lagi, kami juga mengawal   efisien, ekonomis, akuntabel dan   yang merupakan tugas kita bukanlah
              kebijakan dari pimpinan dewan untuk   transparan tapi turut memperhatikan   hal yang baik,” jelas Totok.
              diimplementasikan oleh unit kerja dan   ketentuan perundang-undangan,”   Peraturan setjen terkait
              tentunya berbentuk kegiatan yang   ungkap Totok, sapaan akrabnya.  pengendalian gratifikasi nantinya dalam
              berimplikasi kepada penggunaan      Dalam hal advokasi, Biro      waktu dekat akan segera ditandangani
              anggaran agar kebijakan tersebut dapat   Persidangan II turut membuat atau   secara terbuka yang kemudian akan
              diimplementasikan,” jelas Inspektur   menyusun berbagai panduan, regulasi   disosialisasikan kepada seluruh
              Utama DPR RI Setyanta Nugraha.   atau Standard Operating Procedure   Pejabat Eselon I, II, III, IV dan Pejabat
                 Oleh karena itu, untuk mengawal   (SOP) terhadap kinerja terutama   fungsional di lingkungan Setjen DPR
              setiap kebijakan tersebut, Ittama DPR RI   berkaitan dengan pelayanan tentang   RI. Penandatangan tersebut nantinya
              selalu memastikan bagaimana di setiap   fungsi kedewanan. “Dengan adanya   diikuti juga dengan pembentukan unit
              usulan-usulan tersebut dilengkapi   panduan regulasi SOP, menjamin   pengendalian gratifikasi.   TRA/SF

                                                                                163 XLVIII 2018  PARLEMENTARIA 39
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44