Page 36 - MAJALAH 163
P. 36

LAPORAN UTAMA





                  BADAN AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA (BAKN) DPR RI


                             Menghidupkan Kembali


                             Pengawasan Keuangan




               Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI kembali muncul setelah sempat
               ‘dilikuidasi’ di penghujung 2014. Bersamaan dengan amandemen UU MD3, pada April
              2018 ini BAKN dihidupkan kembali untuk memperkuat pengawasan di bidang keuangan
                 negara. Di usia yang masih belia, BAKN ingin menggiatkan pengawasan keuangan
                                                      bersama BPK.



                      etua BAKN DPR RI Andreas                                  penggunaan dana transfer daerah dan
                      Eddy Susetyo yang ditemui                                 pengelolaan subsidi.
                      Parlementaria pertengahan                                    Andreas menambahkan, dana
                      Agustus lalu menjelaskan,                                 transfer daerah laik menjadi sorotan
             Kdari tiga fungsi DPR                                              BAKN, lantaran belum terlihat
              (pengawasan, anggaran, legislasi)                                 perkembangan positif ke arah
              ternyata sisi pengawasan yang dinilai                             peningkatan pendapatan asli daerah
              belum optimal dilakukan DPR RI.                                   (PAD). Sementara menyangkut dana
              Pengawasan ini terutama menyangkut                                subsidi, lanjut Andreas, BAKN ingin
              pengelolaan keuangan negara oleh                                  subsidi benar-benar tepat sasaran.
              semua kementerian dan lembaga                                        “BAKN bukan mencari kesalahan,
              negara termasuk BUMN dan BUMD.                                    tapi bagaimana ada perbaikan yang
                 Bila legislasi sudah                                           berorientasi pada output dan outcome.
              direpresentasikan oleh Badan Legislasi                            Setiap uang 1 rupiah yang dikeluarkan
              (Baleg) dan perencanaan anggaran                                  pemerintah harus berimplementasi
              juga sudah dilakukan Badan Anggaran                               pada kesejahteraan masyarakat. Jadi,
              (Banggar), maka pengawasan                                        harus benar-benar tepat sasaran,”
              kehilangan tumpuan. Untuk itulah perlu                            tegas politisi F-PDI Perjuangan itu.
              menghidupkan kembali BAKN yang                                  FOTO : JAY/IW  Dana Desa juga menjadi sorotoan
              dihapus keberadaannya pada periode                                penting. Misalnya, ungkap Andreas, ada
              DPR lalu. April 2018 sudah terbentuk                              masalah keterlambatan penyaluran
              BAKN baru. Tentu di usianya yang belia   Ketua BAKN DPR RI Andreas Eddy Susetyo  dana desa di tiga kabupaten, yaitu
              banyak hambatan teknis yang dihadapi                              Kabupaten Temanggung, Brebes, dan
              Pimpinan BAKN, terutama menyangkut   disampaikan kepada DPR RI. BAKN   Grobokan. Bukti pertanggungjawaban
              perlengkapan kerja dan tenaga ahli.   juga menindaklanjuti hasil rapat komisi   realisasi belanja desa di Temanggung
              Ruang Pimpinan BAKN juga terlihat   yang membahas temuan BPK. BAKN   dan Brebes belum lengkap. Apalagi
              belum memadai.                   memberi masukan kepada BPK tentang   ada realisasi kegiatan yang kerap tidak
                 Selain dipimpin Andreas sebagai   pemeriksaan rencana kerja tahunan   sesuai dengan rancangan anggaran
              ketua, BAKN juga memiliki dua wakilnya,   dalam hal pemeriksaan kualitas serta   belanjanya. Inilah sekelumit persoalan
              yaitu Andi Achmadi Dara (F-PG) dan   penyajian laporan,” jelas Andreas.  penggunaan dana yang disorot BAKN.
              Wilgo Zainar (F-Gerindra). Sementara   Peraturan bersama antara      “Harapan ke depan terhadap
              para anggotanya adalah Amin Santono   BAKN dan BPK sudah disusun dan   lembaga ini, DPR dapat
              (F-PD), Ahmad Najib Qodratullah   sedang dibahas di Baleg. Bila kelak   mengoptimalkan fungsi pengawasan
              (F-PAN), Fathan (F-PKB), Junaidi Auly   disepakati, peraturan bersama itu   terhadap keuangan negara agar lebih
              (F-PKS), Arsul Sani (F-PPP), Achmad   akan ditandatangani oleh pimpinan   efektif dan efisien. Kita mengutamakan
              Hatari (F-NasDem), dan Dadang    DPR RI dan BPK RI. Kini, BAKN sedang   outcome. Misalnya begini, banyak
              Rusdiana (F-Hanura). Ada sepuluh orang   menyelesaikan draf rancangan   kementerian yang mendapat WTP.
              yang mengisi formasi personil BAKN   perubahan peraturan DPR RI No.1/2014   Nah, yang kita ukur lebih kepada uang
              sesuai jumlah fraksi di DPR.     tentang Tata Tertib DPR, terutama yang   yang dikeluarkan itu berdampak seperti
                 “Tugas utama BAKN adalah      terkait BAKN. Disampaikan Andreas,   apa bagi kesejahteraan rakyat,” tutup
              menelaah hasil temuan BPK yang   BAKN juga kini sedang menyorot   politisi dari dapil Jatim V itu.   MH,ES/SF

              36  PARLEMENTARIA  163 XLVIII 2018
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41