Page 32 - MAJALAH 161
P. 32
PROFIL
kita rasakan saat ini. Ini adalah buah
reformasi dari proses demokrasi,”
kata Ace.
Jiwa organisai dalam diri Ace
pun sudah terasah sejak lama. Hal
itu memudahkan langkahnya untuk
bergabung dan berkembang dalam
Partai Golkar, atau yang dikenal
juga dengan partai berlambang
pohon beringin. Dijelaskan Ace, yang
mendorong dirinya masuk dalam partai
karena demokrasi yang dijalankan saat
itu meniscayakan semua orang untuk
terlibat dan berpartisipasi secara aktif
dalam politik tanpa harus ada tekanan,
intimidasi, bebas untuk memilih dan
dipilih.
Mengapa Partai Golkar yang
mejadi pilihan Ace, bukan semata
karena ayahnya adalah tokoh di partai
itu, tetapi karena adanya kesamaan
secara ideologis-politis antara Partai
Golkar dengan dirinya. Mulai dari visi,
misi dan platform partai. “Partai Golkar
tidak menjadikan agama sebagai dasar
platform perjuangan, apalagi menjual-
jual agama. Tidak berniat sama sekali
menjadikan agama sebagai basis
FOTO: DOKPRI/IW ideologis kehidupan bernegara dan ini
memiliki kesamaan pandangan politik
dengan saya dalam hal relasi antara
Ace Hasan Syadzily bersama keluarga agama-negara,” katanya penuh antusias.
Awal mula aktif sebagai aktivis di
mempelajari gagasan dan pemikiran Terlibat Gerakan Reformasi Partai Golkar, Ace terlibat aktif sebagai
Almarhum Nurcholish Madjid alias Cak 1998 Anggota Pokja Hubungan Luar Negeri
Nur, yang dikenal sebagai lokomotif Pembicaraan terus mengalir dari di bawah koordinasi Ketua Bidang
gerakan pembaharuan pemikiran Islam bibir Ace mengenai kenangan masa Hubungan Luar Negeri, kemudian
Indonesia. Semasa mahasiswa sering kuliahnya yang diwarnai oleh pelbagai Tahun 2009, Ace tercatat menjadi
mengikuti ceramah Cak Nur, terutama aktivitas. Ace yang merupakan Ketua Pengurus DPP Partai Golkar pada
pada Yayasan Paramadina. BEM di UIN Syarif Hidayatullah, saat itu Departemen Kerjasama dengan ORMAS.
Dari Cak Nur-lah, Ace mengenal ia beserta rekan-rekannya pun terlibat Tahun 2012 terjadi revitalisasi dalam
gagasan tentang Islam, Keindonesiaan pada berbagai gerakan mahasiswa. kepengurusan Partai Golkar dan Ace
dan Ke-Indonesia-an; kontekstualisasi Ia menggerakkan mahasiswa dipromosikan menjadi Wakil Sekretaris
doktrin Islam dengan nilai-nilai Islam untuk meruntuhkan bangunan dan Jenderal.
dan demokrasi; kompatibilitas Islam sendi-sendi otoritarianisme Orde Baru. Singkat cerita, pada Pemilihan
dan demokrasi; pluralisme; gagasan Bahkan bukan hanya mahasiswa di Umum tahun 2009, nama Ace masuk
Islam Yes, Partai Islam No; Masyarakat UIN, tetapi juga mahasiswa di Jakarta, dalam jajaran calon anggota legislatif
madani (civil society) dan tema-tema Bandung, Yogyakarta, hingga Surabaya. dari Partai Golkar. Namun sayangnya,
keagamaan, sosial, politik dan budaya. “Gerakan mahasiswa 1998 pada saat ketika itu ia gagal memperoleh suara
Semasa kuliah, Ace muda juga itu mampu mendobrak otoritarianisme minimal. Hal itu tidak menyurutkan
aktif terlibat sebagai peneliti dan hegemoni Orde Baru, dimana langkahnya untuk ‘berlaga’ menuju
lapangan di beberapa lembaga riset. mahasiswa Ciputat menjadi salah satu Senayan. Baginya, kegagalan bukan
Salah satunya Lembaga Penelitian, elemen paling depan menduduki sebuah kiamat, namun justru sebagai
Pendidikan dan Penerangan Ekonomi Gedung DPR. Bahkan saya membawa cara lain Tuhan untuk memberikan yang
dan Sosial (LP3ES), Lembaga Studi 20 bus waktu itu. Upaya yang dilakukan terbaik bagi dirinya.
Agama dan Filsafat (LSAF), Himpunan bersama teman-teman mahasiswa Untuk itu sebelum duduk di DPR,
untuk Penelitian dan Pengembangan adalah untuk menuntut adanya Ace yang haus akan pengetahuan lebih
Masyarakat (HP2M), dan menjadi asisten reformasi. Adanya gerakan ini telah dulu melakoni profesi sebagai Staf
dosen di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. menghasilkan kebebasan politik yang Khusus Anggota Dewan Pertimbangan
32 PARLEMENTARIA 161 XLVIII 2018