Page 29 - MAJALAH 161
P. 29

ANGGARAN






            perbaikan yang berarti. Pertumbuhan
            ekonomi kuncinya ada pada daya beli
            masyarakat yang makin baik. “Dan daya
            beli masyarakat yang membaik kuncinya
            ada pada lapangan pekerjaan,” tutur
            politisi Partai Gerindra ini.
               Lapangan pekerjaan, sambungnya
            lagi, erat kaitannya dengan industri.
            Fakta bahwa industri kita hanya tumbuh
            tidak sampai 5 persen, tentu akan
            mengganggu kinerja pertumbuhan
            ekonomi sampai akhir tahun nanti.
            Selain daya beli, inflasi juga menyisakan
            masalah. Inflasi tercatat sebesar 1,09
            persen. Angka itu, menurut Heri,
            memang kecil, tapi kecilnya angka
            inflasi itu disebabkan oleh penurunan
            permintaan masyarakat.
               Untuk diketahui, kenaikan tarif
            dasar listrik non-subsidi, BBM (Pertalite
            dan Pertamax), termasuk gas, telah                                                                FOTO :ARIEF/IW
            menyebabkan penurunan permintaan
            masyarakat. Itu terkonfirmasi oleh   Anggota Komisi XI DPR RI Heri Gunawan
            penjualan ritel yang minus. Mantan Wakil                           Kebijakan Fiskal
            Ketua Komisi VI DPR ini berpandangan,
  SUMBER : BREAKINGNEWS.CO.ID  inflasi yang relatif terkendali, namun          pemerintah saat ini harus sejalan
            kebijakan ekonomi yang keliru dengan
                                                                                  Kebijakan fiskal yang ditempuh
                                                                               dengan sasaran pertumbuhan ekonomi
            pertumbuhan ekonomi cenderung
                                                                               yang berkelanjutan, berkeadilan, dan
            menurun, idealnya dilakukan kebijakan
                                                                               berkedaulatan. Idealnya, kebijakan
            fiskal ekspansif.
               “Tidak boleh ada surplus
            keseimbangan primer, dimana pada   Daya beli masyarakat yang       fiskal harus mampu meningkatkan
                                                                               kesejahteraan rakyat dan meningkatkan
            bulan April 2018 terjadi surplus   merosot sepanjang Triwulan      ketahanan ekonomi nasional melalui
            Rp24,2 triliun, karena belanja negara   I 2018 itu membutuhkan     fungsi alokasi, fungsi distribusi, dan
            masih relatif kecil,” tandasnya.      perbaikan yang lebih         fungsi stabilisasi.
            Ditambahkan, dengan fakta ini, Rencana                                Perlu diingat, sejak tahun 2017
            Pembangunan Jangka Menengah       sifgnifikan pada sisi investasi   Indonesia sudah memasuki “krisis fiskal”
            Nasional (RPJMN) 2015-2019 tentang   dan ekspor. “Perbaikan        yang diindikasikan oleh naiknya rasio
            pembangunan berkelanjutan seperti     di dua sektor itu akan       utang terhadap PDB yang pada  tahun
            membangun ekonomi sampai Triwulan I   memberikan penetrasi         2014 sebesar 24,6 persen, naik 4,7
            2018 jelas belum tercapai.         pada daya beli masyarakat.      persen menjadi 29,3 persen pada
               Betapa tidak, dalam kurun waktu 10                              akhir tahun 2017. “Saya perkirakan,
            hari saja ketika Presiden Jokowi mulai   Untuk itu, dibutuhkan     pada akhir tahun 2019 naik 5,4 persen
            berkuasa, BBM sudah dinaikkan. Ini   satu kebijakan yang bisa      menjadi 30 persen dari PDB. Sementara,
            menurut Heri sama saja memberangus   memberi dampak signifikan,    penerimaan perpajakan turun setiap
            daya beli masyarakat yang pada    termasuk perannya terhadap       tahun dan tahun 2017 menjadi 9,9
            gilirannya pertumbuhan konsumsi      peningkatan daya beli         persen dari PDB, atau terendah dalam
            masyarakat berjalan sangat lamban.        masyarakat,”             sepuluh tahun. Realitas ini membuat
            Sementara pada bagian lain, kinerja                                Indonesia sangat tergantung pada
            ekspor masih terus bermasalah akibat                               utang,” tegasnya.
            fluktuasi harga komoditas dan nilai tukar.                            Menurut Heri, agar kebijakan fiskal
            Bahkan, kontribusi ekspor diprediksi   utang. 50 miliar USD dari cadangan   dapat efektif, Indonesia harus keluar
            tidak akan lebih besar dari 20 persen.  devisa itu adalah investasi portofolio   dari krisis fiskal tersebut dengan kerja
               Ekspor yang melambat akan      yang dapat dengan cepat mengalir ke   keras untuk meningkatkan penerimaan
            mendistorsi penerimaan atau       luar. Pandangan Heri ini, disampaikan   pajak, minimal sebesar satu persen
            pendapatan. Stabilitas rupiah juga   pula pada Rapat Paripurna 24 Mei lalu   setiap tahunnya. Perlu pula ada
            akan terus tertekan karena menipisnya   saat memberi pandangan terhadap   perbaikan struktural yang bersinergi dan
            cadangan devisa. Dan sebagian besar   Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-  beriringan dengan rencana kebijakan
            cadangan devisa merupakan akumulasi   pokok Kebijakan Fiskal.      pembangunan jangka pendek.   MH/SC


                                                                               161 XLVIII 2018  PARLEMENTARIA 29
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34