Page 6 - MAJALAH 161
P. 6

PROLOG


















































         Ribuan Guru Tidak Tetap (GTT) menggelar aksi damai di depan Gedung DPR RI
                               DPR Komitmen



              Perjuangkan Honorer K2







             Awal Mei 2018, sebanyak 3.500 Pegawai Non Pegawai                 aksi di depan Gedung DPR RI. Dalam
                Negeri Sipil (PNS) yang tergabung dalam Komite                 aksi ini, ribuan perawat meminta DPR RI
                                                                               memperhatikan nasib honorer perawat
              Nusantara Aparatur Sipil Negara (KNASN) dan Forum                dan tenaga kerja sukarela yang bekerja
             Honorer Kategori 2 Indonesia (FHK2I) menggelar unjuk              di bidang kesehatan. Mereka juga
              rasa di Kantor Kementerian Pemberdayaan Aparatur                 menuntut agar perawat diangkat menjadi
                    Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB).                   PNS. Melihat berbagai perjuangan yang

                                                                               telah dilakukan oleh tenaga honorer ini,
                     ibuan pegawai ini menuntut   tetap, dan pegawai tetap non-PNS, yang   DPR RI pun tidak tidak tinggal diam. DPR
                     pemerintah memberikan    bekerja di seluruh bidang, untuk diangkat   RI menggelar rapat gabungan bersama
                     keadilan bagi seluruh    menjadi PNS.                     pemerintah, guna membahas mengenai
                     pekerja pelayanan publik   Sebelumnya, pada pertengahan   nasib serta kesejahteraan Tenaga
           Rdi pemerintahan, yang             Maret 2017 lalu, ribuan perawat yang   Honorer Kategori 2 (K2) pada awal Juni
            berstatus sukarelawan, tenaga harian   tergabung dalam Persatuan Perawat   2018 lalu. Rapat yang dipimpin oleh Wakil
            lepas, honorer, kontrak, pegawai tidak   Nasional Indonesia pun mengadakan   Ketua DPR RI Utut Adianto itu, menjadi


            6  PARLEMENTARIA  161 XLVIII 2018
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11