Page 51 - MAJALAH 91
P. 51
KUNJUNGAN KERJA
kuantitas, biaya produksi yang kom- program swasembada gula nasional. masa persidangan III tahun sidang
petitif, meningkatkan minat petani Menurut Agus, Pemerintah harus 2011-2012 ke Jawa Tengah dalam
menanam tebu, mendukung pem- memberikan solusi masalah terkait on rangka Revitalisasi Pabrik Gula PTPN
bentukan dan pertumbuhan industri farm yang dapat menjadi pengham- IX tersebut dipimpin Wakil Ketua
hilir berbasis tebu dan bermuara pada bat produksi dan produktivitas budi- Komisi VI Agus Hermanto (F-PD), dan
swasembada gula pada 2014. daya tebu, diantaranya yaitu sulitnya beranggotakan Hari Kartana (F-PD),
Menurut perhitungan proyeksi untuk mendapatkan lahan baru atau Lili Asdjudireja, Marzuki Daud (F-PG),
swasembada gula dari Pemerintah, bahkan mempertahankan lahan yang Hendrawan Supratikno (F-PDIP), Fahri
dengan asumsi kebutuhan gula kon- sudah ada. Hamzah (F-PKS), dan Abdul Wachid
sumsi rumah tangga meningkat 1,83% “Lahan baru yang dibutuhkan (F-Gerindra).
pertahun dan gula industri 5% per- bagi pencapaian swasembada gula Dalam Kunjungan di PTPN
tahun. Maka pada tahun 2014 dibu- 2014 seluas 360 ribu ha. Selain itu, Pe- IX tersebut Lili Asdjudireja (F-PG)
tuhkan 2,956 juta ton gula konsumsi nataan varietas tebu yang masih ter- mengkritisi masih rendahnya tingkat
rumah tangga (GKP) dan 2,744 juta hambat baik dari segi pengembangan efisiensi pabrik, dan mempertanyakan
ton gula kebutuhan industri, sehingga maupun segi budi daya,”ujarnya. kendala produksi yang dihadapi, serta
total kebutuhan adalah 5,7 juta ton. Selanjutnya, Pemerintah juga efektifitas manfaat 9 unit Low Grade
Untuk target GKP swasembada harus segera mencarikan solusi ma- yang dimiliki Pabrik Gula PTPN IX.
2014 sebesar 2,956 juta ton terse- salah pada sisi off farm, yaitu pada sisi Hari Kartana mempertanyakan
but, tingkat produksi GKP dari BUMN produksi gula pleh PG-PG terutama ketersediaan tenaga listrik dan me-
masih dapat dikembangkan hingga PG milik BUMN, antara lain tingkat nyarankan agar pabrik gula perlu
mencapai 2,275 juta ton, sedangkan efisiensi pabrik dibawah standar di- memperbarui kemasan dimaksudkan
dari produsen swasta dapat menca- mana peralatan pabrik di masing-ma- agar hasil produksi kemasan dapat
pai 1,2 juta ton, sehingga total adalah sing proses produksi tingkat efiensi- bersaing dengan produk impor.
3,494 juta ton. Dengan demikian di- nya rendah. Sementara Hendrawan Supra-
perhitungkan pada tahun 2014 akan Selain itu, teknologi alat-alat tikno (F-PDIP) mengatakan pabrik
diperoleh surplus sebesar sekitar 538 produksi yang tergolong tertinggal gula rending harus bekerja lebih keras
ribu ton GKP atausekitar 18% diatas jauh dari proses produksi autonation untuk meningkatkan produktifikasnya
tatal kebutuhan. sehingga kinerjanya rendah, belum dan dapat bersaing dengan pabrik
Gima mencapai target kumulatif berkembangnya diversifikasi produk gula milik swasta. Sedangkan Fahri
produksi sebesar 2,275 juta ton yang dari PG termasuk produk yang dapat Hamzahmengingatkan bahwa Indo-
berasal dari BUMN gula diperlukan menjadi sumber energy sehingga nesia adalah pasar yang sangat po-
peningkatan produktivitas agregat. dapat meningkatkan daya saing in- tensial bagi produk gula, jika pabrik
Langkah yang dilakukan seperti si- dustri gula. “Kedala lainnya yaitu tidak gula BUMN tidak dapat meningkat-
nergi kebijakan antara Pemerintah adanya sinergi diantara bidang engi- kan produktivitasnya, dia mengkha-
Pusat dan Pemerintah Daerah, Pem- neering PG milik BUMN sehingga ti- watirkan akan kalah bersaing dengan
bangunan dan pembenahan infra- dak terjadi perpindahan pengetahuan Pabrik milik swasta dan produk gula
struktur agroindustri terutama di mengenai permasalahan di masing- impor akan terus membanjiri pasar
daerah pengembangan baru, Tata masing pabrik, Lokasi masing-masing dalam negeri.
Wilayah perkebunan tebu yang se- PG berjauhan sehinga span of control Menjawab beberapa pertanyaan
suai dengan master plan pembangu- dari managemen menjadi terlalu luas Anggota Dewan tersebut, Direk-
nan ekonomi nasional dari Pemerin- yang mengakibatkan kurangnya per- tur Utama PTPN IX S. Haryanto me-
tah, Peningkatan peran lebaga Ristek hatian pada pengelolaan pabrik gula ngatakan sasaran kinerja yang telah
dan Pengembangan terutama dalam BUMN,”ujarnya. disusun sudah mempertimbangkan
mengantisipasi masalah perubahan Industri gula Kristal putih (GKP) saran saat Rapat Dengar Pendapat
iklim dan variasi kondisi pertanahan saat ini didominasi oleh BUMN (PTPN Komisi VI DPR RI, untuk tidak terlalu
di wilayah RI, Peningkatan Iptek dan II, VII, IX, X, XI, XIV dan PT RNI) yang terpaku dengan roadmap tetapi tetap
SDM yang mendukung pengemba- menguasai 51 PG yang menghasilkan harus realistis.
ngan industri nasional berbasis tebu, 55% dari produk gula nasional. Ter- Sedangkan untuk fungsi low
Peningkatan penyuluhan pendam- catat 10 perusahaan swasta produsn grade, haryono menjelaskan bah-
pingan dan fasilitas bagi petani tebu, GKR yang terdiri dari 6 PMA dan 4 wa pengoperasian mesin loe grade
Pengembangan tata niaga yang me- PMDN, namun masih ada 2 PMDN adalah untuk mengantisipasi jika me-
narik baik bagi petani maupun pabri- yang belum merealisasikan pemba- sin-mesin lama mengalami gangguan
kan, Organisasi dan koordinasi yang ngunan pabriknya. dan kerusakan. (parle)
kuat dalam mengelola pelaksanaaan Kunjungan Spesifik DPR RI pada ***
| PARLEMENTARIA | Edisi 91 TH. XLII, 2012 |
ARIA |
TH. XLII, 2012 |
|
| PARLEMENTARIA | Edisi 91 TH. XLII, 2012 || PARLEMENTARIA | Edisi 91 TH. XLII, 2012 |
P
Edisi 91
ARLEMENT