Page 52 - MAJALAH 91
P. 52

Sulbar Berpotensi Bangun

            Pabrik Pupuk  Pertama di Kawasan Timur




                              Komisi VII DPR menyoroti aset gas yang ada di blok Sebuku di wilayah
                          Pulau Laria-Lariang. Potensi gas di blok Sebuku tersebut diharapkan dapat
                                            mendorong pembangunan pabrik Pupuk di sekitar Sulbar.
































                                                   Wakil Ketua Komisi VII Zainuddin Amali saat melakukan pertemuan dengan Pemprov Sulbar
              Sulbar  sebagai  provinsi  harus   Memang  ada  masalah  teknis   Mendagri  bahwa  memang  benar
              ada  industri,  harus  ada  keadilan.   masalah  palung  namun  menurut   posisi  block  Sebuku  di  Sulbar,  se-
           “Sulbar  juga  merupakan  koridor   masukan  para ahli hal itu dapat dia-  hingga  potensi  sumber  daya  yang
           ekonomi,  yang  memiliki  daerah  per-  tasi dengan menggunakan teknologi   ada menjadi milik Sulbar. “Sulbar juga
           tanian dan perkebunan yang banyak   canggih. “Untuk pemerintah cost re-  merupakan  wilayah  NKRI,    sehingga
           terdapat wilayah Sulbar, sehingga su-  covery hanya sepertiganya. Jadi saling   tidak semata-mata untuk masyarakat
           dah sepantasnya pabrik pupuk juga di   menguntungan dan untuk Sulbar be-  Sulbar.  Tetapi  prioritas  diperuntu-
           bangun  di  provinsi  ini,”ujar  anggota   lum ada industrinya,”ujarnya.   kan  bagaimana  mempersejahterakan
           Komisi  VII  DPR  Nazzaruddin  Kiemas                               mawsyarakat Sulbar dimana blok Se-
           dari  PDIP  saat  Kunker  Sulbar  baru-  Blok Sebuku Bagian Sulbar  buku itu berada,”katanya.
           baru  ini.  apabila  hal  ini  terjadi,  lan-  Pada  kesempatan  itu,  DPR  RI   Kemudian kedepannya, lanjutnya,
           jutnya, maka pabrik ini akan menjadi   memberikan dukungan secara politis   harus diformalkan didalam keputusan
           pabrik pertama yang ada di Indonesia   terhadap  Block  Sebuku  yang  ada  di   politik di DPR, bahwa sebagai laporan
           bagian timur.                     pulau  Laria-Lariang,  menjadi  bagian   komisi VII memberikan dukungan se-
              Dia   mengungkapkan    bahwa   dari  provinsi  Sulawesi  Barat.  “block   cara politik bahwa blok sebuku yang
           pabrik  tambahan  pupuk  kaltim  itu   Sebuku yang berada di wilayah pulau   berada di pulau Laria-Lariang menjadi
           sendiri  belum  di  bangun.    “Jadi  kalo   Laria-Lariang yang harus menjadi milik   bagian dari provinsi Sulbar, kemudian
           belum  dibangun  toh  haknya  tetap   Sulbar dilihat secara historis adminis-  olahan  dan  lain-lainnya  harus  terpu-
           sama untuk PKT tapi di bangunnya di   trative,” Tegas Wakil Ketua Komisi VII   sat di Sulbar.
           Sulbar.  Jadi  hak  gasnya  tetap  sama.   Zainudin Amali.              Dia  menambahkan,  pihaknya
           PKTnya pun ada keuntungan pipanya     Menurut  Zainudin,  berdasar-  akan berkoordinasi dengan komisi VI
           lebih pendengan maka biayanya lebih   kan  penjelasan  Gubernur  Sulbar  de-  DPR  yang  membidangi  industri  dan
           murah,” paparnya.                 ngan  dikuatkan  bukti  adanya  Surat   BUMN, supaya bagian dari pupuk kal-






                                                                              | PARLEMENTARIA  |  Edisi 91 TH. XLII, 2012 |
     | PARLEMENTARIA |  Edisi 91 TH. XLII, 2012 || PARLEMENTARIA |  Edisi 91 TH. XLII, 2012 |
                                                                                                   TH. XLII, 2012 |
                                                                                        ARIA |
                                                                              |
                                                                                             Edisi 91

                                                                               ARLEMENT
                                                                              P
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57