Page 47 - MAJALAH 91
P. 47
PROFIL
M. Prakosa saat di lantik menjadi Ketua BK DPR RI
vonis kode etik bagi anggota dewan rakyat. Namun ada hal yang tidak hal-hal semacam itu perlu di kaji ulang
yang berstatus terdakwa. boleh ditinggalkannya yaitu olahraga dan dievaluasi, karena menyangkut ci-
Diawal-awal masa kepemimpinan rutin setiap pagi. ”Setiap pagi saya tra dan persepsi rakyat terhadap ang-
memang banyak orang yang merasa wajib olahraga. Paling tidak jogging, gota dewan yang bisa meruntuhkan
ragu mengenai kapasitas dan kapa- di rumah” jelasnya. segalanya.
bilitas seorang Muhammad Prakosa, “BK berkomitmen, baik pimpi-
pasalnya dia memiliki background Disiplin diri sendiri nan maupun anggota akan terus
yang bukan berasal dari hukum. Ketua BK Muhammad Prako- melakukan perbaikan untuk mem-
”Semuanya tidak masalah, di BK tetap sa menyadari beban berat sebagai bangun persepsi yang positif dari
saja tugas kedewanan,” katanya. seorang pimpinan BK yaitu berusaha DPR, dan itu harus dimulai sekarang.
Menurutnya, sebagai seorang menegakkan etika namun disatu sisi Ini konsepnya penegakan citra secara
Ketua BK harus berpegangan kepada pencitraan dewan semakin terpuruk menyeluruh,”jelas Prakosa.
aturan tata tertib dan kode etik bera- karena perilaku anggotanya. Tidak hanya perbaikan secara
cara BK yang disahkan 2011 lalu. ”Di “Untuk bisa menegakkan aturan, lembaga saja yang menjadi fokus uta-
Undang Undang MD3 UU 27 tahun kita harus mematuhi peraturan itu ma dari BK namun secara personal BK
2009, Ada di pasal 213 hingga 219. sendiri. Itu salah satu cara mening- merekomendasikan untuk bisa menja-
tinggal dihayati,” ujarnya. katkan citra DPR yang saat ini sering ga tingkah laku dan kode etik seorang
Dia menambahkan, Kode etik itu- menjadi bulan-bulanan di masyara- dewan, termasuk terbuka menerima
kan ilmu yang common sense, karena kat,” ujar Prakosa beberapa waktu berbagai pengaduan masyarakat jika
itu semua orang menyadari ada dan lalu. ada pelanggaran yang dilakukan ang-
diperlukan kode etik. “Jadi saya santai Dia mengakui seringkali be- gota dewan secara personal. Demi
saja bertugas di sini,” ujarnya. berapa diantara 560 anggota dewan perbaikan itu BK telah memberikan
Prakosa mengakui tugasnya melanggar kode etik atau melakukan kerangka perbaikan citra PR secara
sebagai Ketua BK tentu lebih berat ketidakpatutan yang seharusnya tidak menyeluruh kepada pimpinan DPR.
dibandingkan dengan anggota DPR dilakukan sebagai seorang represen- “Kita sudah berikan usulan kepa-
biasa, seorang pimpinan harus men- tasi rakyat. da kepada pimpinan, termasuk meng-
jadi contoh bagi anggota lainnya, Menyinggung kunjungan luar kaji ulang UU MD3 untuk memperte-
misalnya kedisiplinan. Dengan tugas- negeri yang dipandang mengham- gas fungsi anggota dewan dalam
nya yang dobel baik di Komisi, pansus burkan uang negara dan paripurna menjalankannya, sehingga tidak tum-
maupun di BK, dia mengaku waktu- yang jadi tolak ukur malas tidaknya pang tindih dengan fungsi lain diluar
nya memang banyak tersita di rumah seorang anggota, Menurut Prakosa, kedewanan,” ujarnya.***
| PARLEMENTARIA | Edisi 90 TH. XLII, 2012 |