Page 42 - MAJALAH 91
P. 42

PR RI dan Pemerintah merevisi   indentitas, dan dapat menjadi level of   nya  perbedaan  pendapat  mengenai
                 Undang-Undang  Nomor  25    playing field yang sama. Tetapi tanpa   judul  yaitu  RUU  Koperasi  atau  RUU
           DTahun  1992  Tentang  Perko-     harus mengorbankan prinsip dan nilai   Perkoperasian.  “Perbedaannya  antara
           perasian. Pasalnya, pemerintah dinilai   koperasi.                  lain  mengenai  judul,  yang  diusulkan
           masih kurang memperhatikan Kopera-   Wakil Ketua Pansus RUU Perkope-  Pemerintah  adalah  RUU  Koperasi,
           si, karena itu perlu semacam program   rasian Erik Satrya Wardhana dari Fraksi   tetapi beberapa fraksi di DPR meminta
           khusus Koperasi yang Sistematik.  Partai Hati Nurani Rakyat (F-P.Hanura)   diubah  menjadi  RUU  Perkoperasian,”
             Pembahasan RUU yang merupakan   mengatakan perdebatan terjadi dimu-  kata politisi asal pemilihan Jawa Barat
           usul inisiatif Pemerintah dilakukan se-  lai dari pembahasan judul. Masih ada-  III itu.
           cara  maraton  dengan  Panitia  Khusus
           (Pansus) DPR RI.  Lebih dari 1000 Daf-
           tar  Inventaris  Masalah  (DIM)  menan-
           dakan  perbedaan  pendapat  antara
           Pemerintah dengan DPR RI siknifikan
           baik besaran maupun kedalaman.
             UU Koperasi harus direvisi karena
           pada  kenyataannya  koperasi  tidak
           berkembang seperti yang diinginkan,
           misalnya  sebagai  tidak  berkembang-
           nya  koperasi  sebagai  pelaku  usaha,
           tidak  seperti  pelaku  usaha  lainnya
           seperti BUMN dan swasta. apa perma-
           salahan  yang  memberatkan  koperasi
           sehingga  kopersi  tidak  bisa  berada
           pada level of playing field yang sama
           dengan swasta dan BUMN.
             Harus ada upaya untuk mengura-
           ngi beban-beban yang memberatkan
           koperasi,  sehingga  koperasi  menjadi
                                                                                            Salah satu kegiatan Koperasi






































                                                                              | PARLEMENTARIA  |  Edisi 91 TH. XLII, 2012 |
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47