Page 39 - MAJALAH 91
P. 39

LEGISLASI





           dak langsung diputuskan pemerintah,   gri,” katanya.                membantu  bagaimana  peran  ormas
           namun melalui proses di pengadilan.   Menurut  Haramain,  dengan  me-  nantinya.  “Hanya  undang-undanglah
             Menurut politisi Partai Kebangkitan   kanisme   pengadilan   kepentingan   yang bisa mengaturnya,” ujar Deding.
           Bangsa ini, perlunya mekanisme sanksi   pemerintah untuk membubarkan Or-  Dijelaskan  Deding,  bahwa    ber-
           ini diambil melalui keputusan penga-  mas karena alasan di luar hukum bisa   dasarkan  Pasal  28  Undang-Undang
           dilan,  agar  pemerintah  tidak  represif   dicegah.  Pembubaran  Ormas  melalui   Dasar Negara Republik Indonesia Ta-
           dalam  melakukan  pembekuan  atau   mekanisme  pengadilan  juga  meru-  hun  1945,  paradigma  berserikat  dan
           pembubaran ormas. “Ini diatur seperti   pakan semangat demokrasi yang me-  berkumpul dibedakan dalam dua  wa-
           itu,  untuk  membatasi  kesewenangan   mandang semua pihak sama di mata   dah, yaitu Partai Politik dan Organisasi
           pemerintah.  Kita  harapkan  nantinya   hukum.                      non Partai Politik (Organisasi Masyara-
           pengadilan menjadi filter,” katanya.  Haramain  menambahkan,  mucul-  kat).
             Tentang  proses  pengusulan  atau   nya  kembali  desakan  pembubaran   Dengan  demikian,      menurut De-
           pelaporan hingga putusan dari penga-  Ormas  yang  bertindak  anarkistis  ter-  ding  dapat  dipahami  bahwa  ormas
           dilan, Haramain  mengatakan, jangka   jadi karena pemerintah belum mampu   mencakup  keseluruhan  organisasi
           waktunya hanya berlangsung 30 hari.   mengelola  Ormas  tersebut.  “Pene-  sosial  yang  ada,  baik  organisasi  ke-
           Sementara  tentang  pengadilan  apa   gakan  hukum  belum  tegas  sehingga   agamaan,  OKP,  LSM/NGO’s,  orga-
           nantinya yang ditunjuk untuk mengu-  masih ada Ormas yang berani bertin-  nisasi sosial (Orsos), organisasi profesi
           rus sengketa ormas ini, masih menjadi   dak anarkis dan meresahkan masyara-  maupun organisasi sosial lainnya?
           perdebatan.                       kat,” katanya.                       Bagaimana  kelemahan,  hambatan
             Apakah nanti Mahkamah Konstitu-    Sedangkan    Wakil  Ketua  Pansus   dan tantangan dalam penerapan Un-
           si, Pengadilan Negeri atau Pengadilan   RUU Ormas Deding Ishak menyatakan,   dang-Undang  Nomor  8  Tahun  1985
           Tata Usaha Negara, ini masih diperde-  sejatinya UU  Ormas  sebagai wadah   tentang  Organisasi  Kemasyarakat.
           batkan.                           partisipasif aktif masyarakat yang ber-  “Itu  juga  menjadi  salah  satu  dasar
             Ia    menambahkan,  hal  lain  yang   banding lurus dengan tujuan kehidu-  pengaturan  dalam  Undang-Undang
           perlu  ditegaskan  pada  pembahasan   pan  berbangsa  dan  bernegara  yang   tentang  Ormas  yang  menempatkan
           RUU  Ormas  adalah   pembubaran Or-  pelaksanaannya tentu dalam konteks   organisasi  kemasyarakatan  sebagai
           mas melalui mekanisme pengadilan.  bagaimana   memberdayakan   ma-  wadah  partisipasi  masyarakat  dalam
             Melalui  mekanisme  pengadilan,   syarakat  dan  memberikan  kontribusi   pembangunan,”  jelas  politisi  Partai
           kata  dia,  Ormas  yang  bersangkutan   bagi  usaha-usaha  pencapaian  tujuan   Golkar tersebut.
           dengan  pelanggaran  hukum  diberi   pelaksanaan pembangunan.          Melalui pengaturan dalam undang-
           kesempatan  membela  diri  sehingga   Sementara  dalam  konteks  Indo-  undang  itulah  maka  pelembagaan
           ada  penegakkan  hukum  secara  adil.   nesia  sebagai  negara  hukum  tentu-  partisipasi  masyarakat  diharapkan
           “Pembubaran  Ormas  dicegah  agar   nya  pengaturan  sebuah  keberadaan   dapat  terlaksana  dan  memperoleh
           tidak menjadi kewenangan Kemenda-  dan peran organisasi diharapkan akan   perhatian pemerintah, ujar Deding se-
          Internet






























          0 | PARLEMENTARIA |  Edisi 91 TH. XLII, 2012 |
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44