Page 36 - MAJALAH 91
P. 36
pendidikan, yang dipatok 20 persen
adalah subsidi energi yang menca- Internet/ berita8.com
pai 15 persen, lebih dari total belanja
negara, bahkan di APBN-P mungkin
mendekati 20 persen.
Ketua Komisi XI DPR RI Emir Moeis
mengatakan defisit anggaran yang
saat ini masih tercatat dalam APBN
2012 sebesar 1,5 persen, dan tidak
perlu diperlebar hingga 2,3 persen.
Menurut dia, pemerintah masih
memiliki upaya untuk menutup de-
fisit tersebut, salah satunya dengan
mengoptimalkan penyerapan ang-
berikut: Pinjaman luar negeri awalnya
turun Rp 2,53 triliun menjadi minus
Rp 4,42 triliun, Penerbitan surat ber-
harga negara (netto) naik Rp 25 triliun
menjadi Rp 159,59 triliun, Pinjaman
dalam negeri (neto) naik Rp 131 miliar
menjadi Rp 991,2 miliar.
Menanggapi defisit, jauh-jauh hari
Presiden SBY bahkan telah mengin-
struksikan empat hal pokok untuk
menjaga defisit pada APBNP 2012 ini,
Presiden meminta untuk dilakukan
penghematan energi dilakukan secara
serius di seluruh Tanah Air sehingga
akan dijadikan sebuah gerakan nasi-
onal.
Kemudian langkah kedua, Pre-
siden meminta konversi BBM ke BBG
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Harry Azhar Azis dipercepat implementasinya. Ketiga,
garan. “Sisa anggaran masih banyak, gunakan untuk pembangunan di desa, penerimaan negara harus ditingkat-
penyerapan anggaran masih dibawah sehingga masyarakat dapat meman- kan seperti penerimaan pajak dan
90 persen, buat apa defisit,” ujarnya. faatkan sarana tersebut untuk me- usaha tambang. Dan yang keempat
Emir mengatakan pemerintah ti- ningkatkan kesejahterannya,”katanya. adalah Presiden meminta penghema-
dak perlu menambah sumber pem- Ketua Badan Anggaran (Bang- tan anggaran di kantor Kementerian
biayaan melalui penerbitan surat gar) Melchias Markus Mekeng me- dan Lembaga Negara serta pemerin-
berharga negara. Namun, lanjut dia, ngatakan, akhirnya Pemerintah dan tahan daerah. “Ini semua untuk men-
penerbitan surat berharga negara DPR telah menyepakati defisit angga- jaga agar defisit tetap terjaga dan ti-
boleh dilakukan sebagai upaya untuk ran negara dalam APBN-P 2012 men- dak melebihi yang ditetapkan UU.
membiayai pembangunan sarana in- jadi Rp 190,1 triliun atau 2,23% PDB. Presiden juga menegaskan peneri-
frastruktur. “Boleh, tapi jual obligasi Melchias menjelaskan membeng- maan dan pengeluaran APBN harus
ritel, dari dulu saya bilang kalau jual kaknya defisit tersebut karena mem- tetap dijaga keseimbangannya untuk
obligasi yang langsung ke proyek,” perhitungkan selisih antara target menghindari utang baru. “Kita perlu
ujarnya. penerimaan negara dan hibah Rp menjaga rasio utang terhadap PDB
Terkait program kompensasi BBM, 1.358,2 triliun dan belanja negara Rp secara sehat di angka 25 persen. Kita
lanjut Emir, pemberian kompensasi 1.548,3 triliun. tidak ingin kondisi makro tergang-
bagi masyarakat tidak mampu yang Untuk menutup defisit tersebut, gu. Ini usaha untuk menyelamatkan
akan terdampak langsung akibat ke- target utang pemerintah dinaikkan Rp ekonomi,”kata Presiden SBY kepada
naikan BBM, tidak berfungsi efektif. 22,6 triliun menjadi Rp 156,16 triliun. pers.
“Bantuan tersebut lebih maksimal di- Adapun rinciannya adalah sebagai ***
| PARLEMENTARIA | Edisi 91 TH. XLII, 2012 |