Page 57 - MAJALAH 91
P. 57
SOROTAN
emudian, beberapa waktu lalu,
penyidik juga telah melakukan
Kpenggeledahan, penyitaan,
serta pemblokiran terhadap aset DW.
Dari hasil penggeledahan, penyi-
dik menemukan dokumen, sertifikat,
uang dalam pecahan rupiah dan dol-
lar, serta logam mulia berupa emas
yang saat ini sudah disita penyidik.
Menanggapi persoalan itu, Sat-
ya W. Yudha dari Partai Golkar me-
ngatakan, kasus pengemplangan
pajak merupakan bentuk sinyalemen
APBN yang tidak efisien. Karena ba-
nyaknya kebocoran didalam APBN se-
lama kurun waktu 10 tahun terakhir,
bahkan diprediksi kebocoran bisa
sampai 20 persen.
“Faktor kebocoran itu macam-
macam dari sisi pajak karena ber-
macam tipe pajak ada pajak di peru-
sahaan-perusahaan royalti serta wajib
pajak, kemudian kedua kebocoran
di penerimaan yang lain sehingga
Anggota dari F-Golkar Satya W. Yudha
menurut hemat saya penyelesaian
pajak yang menjadi sokogurunya banyaknya kebocoran pajak negara. pernah tahu berapa total wajib pajak
kita dimana pendapatan kita APBN “Kita meminta ada pemeriksaan yang yang betul-betul terdaftar dan taksi-
25 persen migas sisanya pajak itu sa- melekat baik dimiliki kementerian ran pajak yang benar. Artinya bisa saja
ngat mengganggu kesehatan APBN keuangan dan inspektorat-inspektor- sebuah perusahaan menggelapkan
kalau diteruskan menambah defisit at di departemen hingga pendapatan taxasi tidak seperti asli atau realnya.
anggaran,”ujarnya. negara tidak diselewengkan,”katanya. Dia mendesak Kementerian atau
Menurutnya, tindakan pemerintah Kejadian ini, lanjut Satya, seperti lembaga, BPK, BPKP ikut turut serta
menambah belanja hingga defisit 3 api dan sekam permasalahan pajak audit pajak agar taxasi pajak betul-
persen itu sangat ironis sekali, dimana tidak transparan, bahkan kita tidak betul akurat sehingga kita mengeta-
hui pendapatan utuh dari sektor pajak.
“Saat ini kita memang sering dikejut-
kan terbongkarnya kasus pajak karena
membayar lebih ternyata kurang. Ini
sudah mengejala bahkan banyak pi-
hak yang mengatakan APBN kita bisa
menanggung subsidi BBM, jika pajak
tidak diselewengkan,”ujarnya.
Pendekatan pajak sekarang ini
ada dua, pertama wajib pajak me-
lapor karena dia menganggap ketika
mendapatkan kartu identitas pajak,
pihaknya mendapatkan kemudahan
seperti tidak perlu membayar fiskal
ketika keluar negeri dan sebagainya.
Apapun juga dikaitkan dengan kartu
wajib pajaknya yang paling penting
kejujurannya.
Menurutnya, pemerintah bisa
melakukan sistem satu pintu, misal-
| PARLEMENTARIA | Edisi 90 TH. XLII, 2012 | | PARLEMENTARIA | Edisi 90 TH. XLII, 2012 |