Page 24 - MAJALAH 108
P. 24

LAPORAN UTAMA




                   KOMISI VI





                                                                             yang melonjak tinggi. Namun, dag-
                                                                             ing impor tak disambut pasar lokal
                                                                             walau dijual Rp 70 ribu/kg.

                                                                             Harga Kedelai Membumbung

                                                                               Harga kedelai membumbung
                                                                             tinggi, hingga para produsen tahu
                                                                             tempe terkapar. Pada medio Agustus
                                                                             harga kedelai mencapai Rp 10.000/
                                                                             kg dari sebelumnya Rp 7.000/kg.
                                                                             Komisi VI sempat menggelar rapat
                                                                             kerja dengan Menteri Perdagangan
          Inalum Jadi BUMN                 Merpati Dilokalisir               membahas tata niaga kedelai.

           Setelah kurang lebih 35 tahun     Maskapai penerbangan plat merah   Komisi VI selalu mengecam lang-
          beroperasi di Indonesia, PT. Indo-  Merpati akhirnya dilokalisir hanya  kah impor kedelai yang dilakukan
          nesia Asahan Alumunium (Inalum),  melayani penerbangan ke wilayah  pemerintah. Impor hanya langkah
          akhirnya diambil alih menjadi BUMN  Indonesia Timur. Komisi VI meminta  jangka pendek.  Komisi VI justru
          sejak 1 November 2013. Tim dari 9  kepada Kementerian BUMN untuk  meminta pemerintah mengajukan
          kementerian yang dipimpin Menko  membenahi manajemen Merpati  solusi jangka panjang yang tidak
          Perekonomian mengambil alih Ina-  yang terus merugi. Piutang pemer-  bergantung pada impor, sehingga
          lum. Persoalan sangat krusial di  intah di Merpati akhirnya dijadikan  secara perlahan kita bisa kembali
          balik pengambilalihan ini adalah  modal penyertaan.                swasembada kedelai.
          nilai buku yang belum disepakati
          antara tim perunding Inalum dari   Karena utang menumpuk dan  Gula Rafinasi Merembes
          Indonesia dengan pihak NAA.      kerugian terus mendera, skala rute
                                           pun diturunkan atau dipersempit ke   Gula rafinasi (gula untuk industri)
           Walau Inalum sudah diambil alih,  rute-rute kawasan Indonesia Timur  merembes ke pasar tradisional yang
          ada selisih harga dari nilai buku  saja. Namun, demikian Merpati tidak  dikonsumsi masyarakat. Serbuan
          yang belum mencapai titik temu  perlu ditutup, karena keberadaannya  gula rafinasi ke pasar konsumsi, telah
          hingga pertengahan November  sangat dibutuhkan oleh masyarakat  merontokkan harga gula dari para
          lalu. Pihak NAA semula mengklaim  Indonesia Timur. Perlahan, Merpati  petani tebu. Gula rafinasi jauh lebih
          nilainya sebesar 626 juta USD, lalu  diharapkan sehat kembali.     murah daripada gula tebu. Dahulu
          dikoreksi menjadi 558 juta USD atau                                harga gula dari petani di tingkat lelang
          sekitar Rp 6,37 triliun. Pemerintah  Daging Sapi yang Heboh        sempat mencapai Rp 10.000 per kg.
          pusat telah menyediakan dana Rp                                    Lalu, turun menjadi Rp 8.900 per kg.
          7 trilun dari APBN-P 2012 dan 2013   Pada April 2013 harga daging sapi
          untuk mengambil alih Inalum.     melejit mencapai Rp 100-110 ribu/   Harga Patokan Petani (HPP) pada
                                           kg dari harga sebelumnya berkisar  awal Oktober 2013 sempat turun
           Kini, saham Inalum 100% dikuasai  Rp 70-75 ribu/kg. Konsumsi daging  di harga Rp 8.100/kg. Ini semakin
          pemerintah pusat. Sementara Pem-  menurun dan penjual daging mera-  menyengsarakan  petani  tebu.
          prov Sumut tetap diberi kesempatan  na. Komisi VI menelisik tampaknya  Komisi VI pada 8 Oktober lalu,
          untuk membeli saham Inalum. Pada  ada persoalan distribusi yang sen-  sempat memanggil 11 produsen
          17 Oktober lalu, Komisi VI mengun-  gaja dimainkan oleh para spekulan.   gula rafinasi untuk menghadiri rapat
          dang seluruh bupati, wali kota, dan                                dengan BKPM, Dirjen Industri Agro
          DPRD se-Sumut. Delegasi Pemprov    Komisi VI sibuk memanggil ke-   Kemenperin, Dirjen Perdagangan
          Sumut ini dipimpin Wakil Guber-  menterian terkait untuk mengklari-  Luar Negri Kemendag, dan AGRI
          nurnya  Tengku Erry Nuradi. Mereka  fikasi berbagai temuan di lapangan  untuk membincang serius kasus
          menuntut penguasaan saham In-    menyangkut harga daging sapi.  ini. Komisi VI meminta Kemendag
          alum sebesar 58,88%.             Pemerintah telah mengekspor dari  menjatuhi sanksi pada perusahaan
                                           Australia dan Selandia Baru seban-  gula rafinasi yang sengaja menjual
                                           yak 3000 ton untuk menekan harga  produknya ke pasar konsumsi. (mh)
                                           kebutuhan daging di dalam negeri   Foto: Naefuroji/Parle.


          24 PARLEMENTARIA  EDISI 108 TH. XLIII, 2013
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29