Page 55 - MAJALAH 151
P. 55
bullying perlu ditangani dengan bullying, dia menyarankan
Harus ada proses tindakan tegas. pengawasan yang ketat terhadap
“Setiap anak berhak anak-anak terutama di sekolah
penegakan hukum mendapat tempat yang layak. dan asrama mereka. “Harus
Bisa di keluarga, suatu daerah, ada orang yang bertanggung
bagi para pelaku lingkungan teman-teman atau jawab jika terjadi bullying.
sekolah, dan sebagainya. Kalau Persoalannya, untuk sekarang
bullying terhadap terjadi kasus bullying, maka ini ini belum ada pengawasan ketat
anak-anak dan menjadi satu persoalan yang semacam itu, masih banyak yang
serius. Itu sama halnya dengan dibiarkan, sehingga anak begitu
remaja. Karena mematikan perkembangan anak mudah membully temannya,
tersebut. Sehingga, kasus bullying mereka jadi bebas,”katanya.
berdasarkan UU no. harus segera dihentikan,” kata Selain itu, Pengawasan, juga
anggota Fraksi Golongan Karya tidak hanya untuk bullying,
35 tahun 2014 tentang tersebut. tapi juga untuk kasus narkoba,
Perlindungan Anak, Noor Achmad meyakini pornografi, dan sebagainya.
bahwa bullying memiliki dampak “Selalu ingat bahwa orang yang
diatur bahwa anak- yang sangat negatif. Mulai dari melakukan bullying, berarti dia
bullying secara verbal, fisik, andil melakukan penggerusan
anak harus tumbuh sampai psikis. Karena bullying terhadap generasi,” tegasnya.
sangat bertentangan dengan UU Noor menghimbau, Kemensos
dan berkembang no. 35, maka pelaku bullying bisa dan KPAI harus bertindak serius
ditindak secara pidana. Sehingga bahwa kasus ini harus segera
sesuai minat dan bakat tidak ada anak yang merasa di- ditangani dengan melakukan
mereka. Karena itu bully lagi. koordinasi antar lembaga lebih
“Dengan adanya tindakan baik lagi.
masalah bullying perlu tegas secara pidana, kasus bullying Untuk mencegah perilaku
terhadap anak-anak dan remaja bullying, lanjutnya, juga perlu
ditangani dengan dapat membuat para pelaku jera disiapkan forum atau wadah bagi
dan tidak ada lagi kasus bullying anak-anak dalam menyalurkan
tindakan tegas. dimasa mendatang,”jelasnya. bakatnya. “Wadah tersebut harus
Terkait solusi terhadap kasus gratis, karena kalau bayar tidak
semua anak mampu membayar.
Oleh karena itu, pemerintah
harus lebih banyak memberi
fasilitas untuk mengembangkan
diri seperti musik, tari,”jelasnya.
Noor menghimbau kepada
semua pihak seperti KPAI,
masyarakat, maupun orang tua
dan guru agar menghindari
perilaku bullying. “Hargailah
kehidupan teman dan anak-
anakmu sehingga dapat menjadi
generasi yang lebih baik
foto : Doeh/iw lagi,”paparnya. n(as/unr)
Wakil Ketua Komisi VIII DPR Noor Achmad
Edisi : 151 TH. XLVII 2017 n PARLEMENTARIA | 55