Page 47 - MAJALAH 86
P. 47

KUNJUNGAN  KERJA





            kewajiban  dari  pemilik  tambang   ijin yang terakhir/belakangan,” imbuh   hadir dalam pertemuan tersebut anta-
            dalam rangka melaksanakan UU No-  Asfihani.                          ra lain PT. Alam Sambas Sejahtera, PT.
            mor 4/2009.” Katanya.                 Jika  tumpang  tindih  berkaitan   Alu  Sentosa,  PT.  Dinamika  Sejahtera
                Sedangkan  mengenai  tumpang   dengan  kegiatan    perkebunan  dan   Mandiri,  PT.  Mega  Citra  Utama,  PT.
            tindih ijin, Asfihani menjelaskan bah-  sebagainya  bisa diselesaikan dengan   Persada Pratama Cemerlang, dan PT.
            wa  yang  menjadi    persoalan  adalah   cara  B  to  B,  artinya  si  pemilik  lahan   Citra Mineral Investindo.
            adanya    tumpang  tindih  berkaitan   yang  diatasnya  itu  ada  kegiatan  ke-  Dalam  pertemuan,  perusahaan
            dengan  ijin  dengan  ijin.  Misalnya  di   bun dengan syarat ijin pertambangan   pertambangan  yang  hadir  tersebut
            satu areal  ada ijin PKP2B dan ijin KP,   lebih dulu diterbitkan, maka tentunya   menyampaikan keluhan tidak  adanya
            tapi  kemudian  dikeluarkan  lagi  ijin   yang menanam diatas kegiatan tam-  sosialisasi  yang    baik,  sehingga  per-
            yang sama.                        bang  itu  harus  legowo  untuk  mene-  syaratan-persyaratan yang ditentukan
                “Hal ini  yang harus disikapi, arti-  gosiasikan  lahannya  itu  untuk  bisa   oleh Dirjen Minerba tidak bisa dilaku-
            nya  bahwa  pemerintah  pusat  tidak   dijadikan areal tambang.      kan secara optimal. (sc) foto:sc/parle
            dapat melegalkan atau memverifikasi   Perusahaan pertambangan yang       ***


            DPR RI Inginkan Peningkatan Rasio


            Elektrifikasi Sulteng




            Rasio elektrifikasi menandakan tingkat perbandingan jumlah penduduk yang menikmati listrik dengan
            jumlah total penduduk di suatu wilayah atau negara. Rasio elektrifikasi di Provinsi Sulteng baru sekitar
            60%, yang berarti belum sepenuhnya penduduk di Sulawesi Tengah dapat menikmati listrik.

                 ernyataan tersebut disampaikan   “Masalah  yang  dialami  Prov.     Konsumen listrik di Prov. Sulawe-
                 oleh  Wakil  Gubernur  Sulawesi   Sulteng  saat  ini  yaitu  hampir  semua   si  Tengah masih didominasi dengan
            PTengah, Sudarto saat pertemuan   pembangkit  masih  didominasi  oleh   kebutuhan sektor rumah tangga dan
            dengan  Tim  Kunjungan  kerja  Komisi   system PLTD, yang berarti dalam ope-  bangunan sosial sehingga biaya ope-
            VII yang dipimpin oleh Zainudin Ama-  rasionalnya  sangat  tergantung  dari   rasioanl  tidak  seimbang,  yang  ber-
            li (F-PG) di Kantor Gubernur Provinsi   ketersediaan  BBM  dan  cadangannya   akibat  subsidi  pemerintah  dalam  hal
            Sulawesi Tengah, Rabu (27/7).     semakin menipis,”ujar Sidarto.     usaha penyediaan tenaga listrik cukup
                                                                                 besar.
                                                                                     Sidarto  mengatakan,  kelistrikan
                                                                                 di daerah Prov. Sulawesi tengah belum
                                                                                 dapat  dikatakan  andal,  karena  suatu
                                                                                 sistem kelistrikan dapat dikatakan an-
                                                                                 dal apabila memenuhi tiga unsur yaitu
                                                                                 tegangan konstan, frekuensi konstan
                                                                                 dan menyala terus menerus.
                                                                                     “Berdasarkan  data  yang  ada
                                                                                 bahwa  ketersediaan  daya  pembang-
                                                                                 kit  pada  suatu  system  masyarakat
                                                                                 yang  dilayani  oleh  system  tersebut
                                                                                 mengalami pemadaman karena tidak
                                                                                 ada  cadangan  daya.  Karena  itu  di-
                                                                                 harapkan  untuk  menambah  pasokan
                                                                                 daya  pada  masing-masing  system
                                                                                 agar  masyarakat  tidak  mengalami
                                                                                 pemadaman,”harapnya.
                                                                                     Menanggapi  hal  tersebut,  ang-
                                                                                 gota tim Kunjungan Kerja Komisi VII
            Tim Kunjungan Kerja Komisi VII saat pertemuan di Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah  DPR  RI,  S  Milton  Pakpahan  (F-PD)




                                                                                                                                                                                                                                          9


             8                                                                                                                                                                                          | PARLEMENTARIA  |  Edisi 86 TH. XLII, 2011 |  9
             8 | PARLEMENTARIA |  Edisi 86 TH. XLII, 2011 || PARLEMENTARIA |  Edisi 86 TH. XLII, 2011 |
                                                                                                                                                                                                                              TH. XLII, 201 |
                                                                                                                                                                                                                  ARIA |
                                                                                                                                                                                                        |
                                                                                                                                                                                                                       Edisi 86
                                                                                                                                                                                                                                       1
                                                                                                                                                                                                         ARLEMENT
                                                                                                                                                                                                        P
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52