Page 53 - MAJALAH 86
P. 53

KUNJUNGAN  KERJA





            tetapi  karena  konstruksi  bangunan-  DPR Prihatin Hilangnya        memperhatikan intelektualitas, terma-
            nya yang jelek.                   Manuskrip Bernilai Tinggi          suk karya dalam bentuk tulisan seperti
                Melihat  banyaknya  bangunan  Aceh                               kitab kuno tentang ilmu agama, me-
            SD  yang  rusak  berat,  Rully  meminta   Pada  kunjungan  ke  Provinsi   dika,  seni  perang  serta  politik.  “Kita
            pemerintah  daerah  menyampaikan   Nanggroe  Aceh  Darussalam,  Tim   kecolongan  di  bidang    kebudayaan,
            data riil kondisi bangunan dan fasili-  Kunjungan  Kerja  (Kunker)  Komisi  X   5.000 manuskrip Aceh hilang, baik di-
            tas sekolah, baik yang rusak berat, ru-  DPR  RI  prihatin  mendapat  laporan   beli atau dicuri oleh Malaysia. Mereka
            sak sedang dan rusak ringan.      telah  dikuasainya  ribuan  manuskrip   beli dengan harga mahal, pemerintah
                “Kalau  ada  data  lengkap,  kami   Aceh oleh negara tetangga Malaysia   kurang  memperhatikan  hal  ini.  Bagi
            Komisi X bisa memperjuangkan agar   dan  Brunai  Darussalam.  Hal  itu  di-  saya  manuskrip  lebih  penting  dari
            pemerintah  pusat  mengalokasikan   sampaikan  Wakil  Gubernur  Provinsi   apapun,  karena  ini  peradaban,”  tan-
            bantuan  untuk  perbaikan  bangu-  Nanggroe Aceh Darussalam M. Nazar   dasnya.
            nan sekolah yang rusak dan pemba-  dalam pertemuan di Kantor Gubernur    M.  Nazar  menyebut    Malaysia
            ngunan  SMA/sederajat  yang  masih   NAD di Aceh.                    saat  ini  sedang  membangun  pusat
            kurang,” katanya.
                Ia juga menjelaskan, dalam dana
            alokasi  khusus  (DAK)  pendidikan
            2011,  sebagian  besar  anggaran  atau
            65  persen  untuk  pembangunan/per-
            baikan fisik.
                “Nilai DAK 2011 mencapai Rp 11
            triliun, dengan pembagian 80 persen
            untuk  sekolah  dasar  dan  20  persen
            bagi sekolah menengah pertama, dan
            formulasinya  65  persen  fisik  dan  35
            persen non fisik,” kata Rully.
                Sekretaris   Dinas   Pendidikan
            Kabupaten  Pandeglang  Abdul  Azis
            menjelaskan,  di  daerah  ini  terdapat
            880 SD, 134 SMP, 34 SMK dan 28 SMA
            yang tersebar di 35 kecamatan.
                “Dari  880  SD  tersebut,  kurang
            lebih  200  bangunan  SD  mengalami
            rusak  berat,  belum  lagi  bangunan
            yang rusak ringan ratusan jumlahnya,”
            kata Azis.                                         Tim Kunjungan Kerja Komisi X DPR saat pertemuaan dengan Wakil Gubernur
                Jika  ditotal,  bangunan  SD  yang                                Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam M. Nazar
            mengalami  kerusakan  hampir  men-    “Manuskrip  yang  sudah  pindah   manuskrip  terbesar  di  Asia,  koleksi-
            capai  50  persen,  SLTP  yang  menga-  tangan ini sulit, apalagi dikuasai nega-  nya mayoritas berasal dari Aceh. Pada
            lami kerusakan 29 persen dan SMA 14   ra lain. Sebenarnya kita sudah mem-  abad ke 15-19 beberapa bagian Ma-
            persen.                           punyai  UU  Cagar  Budaya  untuk  me-  laysia,  seperti  Perak,  Johor,  Pahang
                Azis  menambahkan,  Kabupaten   magari kekayaan budaya kita seperti   dibawah pengendalian Aceh. Kondisi
            Pandeglang  memang  sangat  kurang   manuskrip,  situs,  dan  lain-lain.  Tapi   ini berubah setelah penjajah Belanda
            ruang kelas untuk SMA/sederajat. Pa-  untuk  mendapatkan  kembali  5.000   datang. Ia menyadari untuk mengem-
            dahal  tingkat  animo  masyarakat  un-  manuskrip  yang  dikuasai  Malaysia   balikan kembali kekayaan budaya ini
            tuk menyekolahkan anaknya ke SLTA   dan ratusan di Brunai itu sulit, tetapi   sulit,  namun  potensi  negeri  rencong
            sangat tinggi.                    paling  tidak  langkah  kita  ke  depan   ini untuk menjual wisata sejarah ten-
                Kondisi inilah yang perlu menjadi   jangan sampai kejadian ini terulang,”   tu akan berkurang. “Kita bisa contoh
            perhatian  pemerintah,  dan  dia  ber-  kata  Ketua  Tim  Kunker  Komisi  X  di   Turki  yang  sukses  meng-kapitalkan
            harap  dengan  melihat  kondisi  riil  di   NAD, Utut Adianto.       sejarah, menjualnya kepada para turis.
            lapangan, Komisi X DPR dapat mem-     Dalam   penjelasannya,   Wakil   Kita belum berhasil lakukan di Indo-
            perjuangkan  anggaran  baik  untuk   Gubernur  Aceh  menyebut  sejarah   nesia yang cenderung hanya jual Bali,”
            perbaikan fisik maupun untuk penam-  mencatat  Negeri  Serambi  Mekah  ini   ujarnya.
            bahan ruang kelas.                dahulu  adalah  kerajaan  besar  yang   Di  Aceh,  pada  abad  16–17







                                                                                                                                                                                                        | PARLEMENTARIA  |  Edisi 86 TH. XLII, 2011 |
               | PARLEMENTARIA |  Edisi 86 TH. XLII, 2011 || PARLEMENTARIA |  Edisi 86 TH. XLII, 2011 |
                                                                                                                                                                                                                              TH. XLII, 201 |
                                                                                                                                                                                                                  ARIA |
                                                                                                                                                                                                        |
                                                                                                                                                                                                                       Edisi 86
                                                                                                                                                                                                                                       1
                                                                                                                                                                                                         ARLEMENT
                                                                                                                                                                                                        P
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58