Page 58 - MAJALAH 86
P. 58
pun ada aturan yang melarangnya,
kenyataan itu semakin menyempur-
nakan sebutan orang bahwa Indone-
sia negeri impor.
Mestinya, pemerintah dalam hal
ini Kementerian Perindustrian dan Internet/rozyafrial.wordpress.com
Perdagangan berkoordinasi dengan
Kementerian Kelautan, kemudian juga
bermusyawarah dengan Asosiasi Pe-
tani Garam, jika dasar pemikirannya
untuk membantu petani garam, me-
ningkatkan produksi garam nasional,
dan mengurangi impor berbagai ke-
butuhan, garam tidak perlu diimpor.
Sebagai negara agraris yang juga
memiliki garis pantai amat panjang,
idealnya, kebutuhan pokok pangan
termasuk garam tidak diimpor. Sudah
saatnya pemerintah membuat peta
keunggulan daerah dan merealisasi-
kannya dengan memberi dukungan
sepenuhnya kepada daerah untuk si,” ujar Firman. nya musim kemarau pada tahun ini.
maju dan menjadi simbol penghasil Dia berpendapat tampaknya Namun hingga pertengahan bulan
komoditas tertentu. Bukan sebaliknya, Mendag tidak peduli dengan nasib Agustus 2011, impor garam makin
dengan alasan memenuhi stok, lalu rakyat. Oleh karena itu sebaiknya merajalela yang menyebabkan terpu-
impor mundur dari jabatannya. Jika Mendag ruknya petani garam baik secara eko-
Sebelumnya, Menteri Perdaga- tidak berhenti mengimpor garam, Fir- nomi maupun mental.
ngan (Mendag) Mari Elka Pangestu man mengatakan bahwa DPR akan Ma’mur menambahkan, janji
tetap ingin melakukan impor garam membongkar mafia impor garam dan Fadel pada penertiban garam ini baru
padahal produksi garam dalam negeri permainan kartel garam. “DPR akan dilaksanakan setengahnya. Yang pen-
mencukupi, hal tersebut membuatnya mempertanyakan kepada pemerintah ting pada penertiban garam impor ini
didesak agar mundur dari jabatan- kenapa keputusan tentang pengura- adalah menggenjot produksi garam
nya karena selalu membuat kebijakan ngan impor garam tidak diindahkan,” hingga titik swasembada garam yang
yang menyakitkan rakyat. ujarnya. selanjutnya menjadi negara yang sur-
“Padahal dalam kesimpulan rapat Komisi IV DPR mengapresiasi plus garam sehingga kita mampu un-
Komisi IV dan Menteri KKP (Kelautan positif tindakan Menteri Kelautan dan tuk ekspor garam ke negara lain.
dan Perikanan) sepakat impor garam Perikanan Fadel Muhammad yang Selain kuantitas garam yang di-
dikurangi dan diberdayakan petani telah berhasil berkomunikasi dengan produksi di dalam negeri, Menteri Ke-
garam kita,” kata Wakil Ketua Komisi Menteri Perdagangan Mari Eka Pa- lautan Fadel Muhammad oleh Ma’mur
IV DPR RI Firman Subagyo. ngestu untuk menutup kran impor diminta memperhatikan peningkatan
Firman mendukung kebijakan garam di Indonesia. kualitas produksi garam rakyat yang
Kementerian Kelautan dan Perikanan “Menteri Fadel telah membuk- dinilai oleh beberapa kalangan ma-
(KKP) yang melakukan penyegelan tikan janjinya untuk masalah ga- sih belum memenuhi standar peng-
garam impor dari India. Menurut- ram ini, namun kami mengingatkan gunaan industri. “garam produksi
nya, kebijakan impor garam justru penutupan impor garam ini jangan dalam negeri dianggap lembek,” kata
bertolakbelakang dengan keinginan hanya sandiwara belaka,” kata ang- Ma’mur.
pemerintah mensejahterakan petani gota Komisi IV dari Fraksi PKS Ma’mur Ma’mur mengatakan, anggaran
garam. Hasanuddin. 96 milyar rupiah untuk peningkatan
“Disisi lain KKP sedang meng- Sebelumnya, pada bulan Juli produksi garam akan dapat segera
galakkan peningkatan produksi ga- 2011, ddalam rapat kerja Komisi IV ditambah hingga menjadi 150 miliar
ram rakyat untuk meningkatkan DPR dengan Kementerian Kelautan rupiah. Peningkatan anggaran ini
kesejahteraan petani garam justru dan Perikanan, Fadel berjanji akan diharapkan bukan hanya memacu
Mendag membuat kebijakan impor menertibkan impor garam menjelang peningkatan jumlah produksi garam,
garam sebesar 900.000 MT gram kon- akan berlangsungnya masa panen namun juga meningkatkan kualitas
sumsi dan 1,2 juta ton garam produk- raya garam seiiring dengan dimulai- garam.
9
8 | PARLEMENTARIA | Edisi 86 TH. XLII, 2011 | 9
8 | PARLEMENTARIA | Edisi 86 TH. XLII, 2011 || PARLEMENTARIA | Edisi 86 TH. XLII, 2011 |
TH. XLII, 201 |
ARIA |
|
Edisi 86
1
ARLEMENT
P