Page 38 - MAJALAH 70
P. 38
LEGISLASI
REVISI UU KOMISI YUDISIAL :
ANGIN PERUBAHAN PENGAWASAN
EKSTERNAL YUDIKATIF
Komisi Yudisial merupakan lembaga baru yang dibentuk berdasarkan UU no 22 tahun 2004
yang berfungsi mengawasi perilaku hakim dan mengusulkan nama calon hakim agung.
Terbentuknya KY diharapkan mampu menjaga kualitas para hakim dengan menjunjung tinggi
nilai-nilai kejujuran, bersih, transparan dan profesional dalam menjalankan tugasnya.
alam RUU, Komisi 70 tahun. agenda di Komisi III DPR.
Yudisial Namun sepertinya, harapan “Belum ada pembahasan lagi
ditempatkan untuk segera rampungnya UU ini soal Pansus KY. Ini saja kita di
sebagai sebagai masih menjadi tanda tanya besar. Komisi III masih sibuk melakukan
Dperadilan etika Pasalnya, sejauh ini DPR belum fit and proper test hakim konstitusi
hakim. Selain itu, komposisi majelis melakukan pembahasan apapun pengganti Pak Jimly (Jimly
kehormatan hakim tidak boleh lagi terkait dengan RUU KY. Anggota Asshidiqie anggota hakim
didominasi oleh hakim agung. Pansus RUU KY Azlaini Agus Mahkamah Konstitusi yang
Pengawasan internal hakim agung (FPAN) mengaku belum mengundurkan diri-red),” kata
bisa diserahkan kepada MA, tetapi dilakukannya pembahasan terhadap Azlaini.
pengawasan eksternal harus RUU KY karena Pembahasan RUU KY
merupakan kewenangan KY. masih merupakan prioritas Komisi III
Revisi UU KY merupakan padatnya DPR pada persidangan yang
bagian dari paket revisi UU MA, dimulai 19 Januari 2009.
MK, setelah Rancangan Undang- Harapannya, RUU KY bisa
Undang Mahkamah Agung (MA) tuntas pada persidangan itu
disetujui DPR dan pemerintah, setelah sebelumnya sempat
“pertarungan” berikutnya akan ditargetkan bakal rampung
terjadi saat pembahasan RUU Desember 2008.
Komisi Yudisial atau KY. Harus Sementara itu, anggota
ditunggu realisasi kesepakatan Komisi III DPR, Nasir Jamil
semua fraksi DPR, fungsi (F-PKS), berpendapat
pengawasan hakim oleh KY akan bahwa fungsi
diperkuat sebagai “kompensasi” UU
MA mencantumkan batas usia
pensiun hakim agung menjadi
Anggota Komisi III DPR Gayus Lumbuun (FPDIP). foto: Eka Hindra
38 PARLEMENTARIA TH. XL NO. 70

