Page 39 - MAJALAH 200
P. 39

LEGISLASI






            sama seperti UU Nomor 33 Tahun    pusat dengan daerah tidak seperti   tanggapannya. Dia menilai aturan bagi
            2004 tentang Perimbangan Keuangan   daerah minta-minta kepada pusat.   provinsi penghasil kelapa sawit perlu
            Antara Pusat dan Daerah. Sebab    Melainkan, bagaimana sebuah      dimasukkan ke dalam pembahasan
            menurutnya, dasar pembentukan     tanggung jawab dari pusat pada   Rancangan Undang-Undang
            aturan tersebut tidak berangkat dari   daerah untuk mendapatkan hak seperti   Hubungan Keuangan Pusat-Daerah
            landasan filosofis, fundamental, dan   desentralisasi fiskal, sehingga daerah   (RUU HKPD). Menurutnya, tujuan
            konsitusional sebagaimana mestinya.  dapat membangun kesejahteraan   dari adanya otonomi daerah adalah
                                              rakyat.                          tercapainya kesejahteraan masyarakat.
            DESENTRALISASI FISKAL HARUS        Dalam kesempatan berbeda,       Namun, hingga saat ini provinsi
            TERAKOMODASI                      Anggota Komisi XI DP RI Agun     penghasil devisa kelapa sawit belum
              Tanggapan anggota DPR           Gunandjar memberikan catatan     mendapatkan timbal balik dari pusat
            berkenaan dengan RUU ini cukup    terkait landasan filosofis RUU.   melalui DBH.
            beragam. Anggota Komisi XI DPR RI   Menurutnya, jika keuangan pusat-  Masukan mengenai DBH juga
            Anis Byarwati meminta kepentingan   daerah hanya berbicara pada tataran   disampaikan mantan Dirjen Otonomi
            pemerintah daerah soal desentralisasi   angka-angka dan tanpa memikirkan   Daerah Kementerian Dalam Negeri
            fiskal harus terakomodasi dalam   landasan filosofis dan tujuannya,   (Kemendagri) Djohermansyah.
            pembahasan RUU HKPD. Sebab,
            menurut Anis, RUU HKPD tidak terlepas
            dari desain sistem otonomi daerah,
            di mana transfer keuangan dari pusat    RUU HKPD TIDAK
            ke daerah merupakan  konsekuensi     HANYA BERDASARKAN
            dari pembagian tugas untuk
            menyejahterakan rakyat.              PADA KETIMPANGAN
              “Ini betul-betul kita menginginkan
            kepentingan daerah untuk             FISKAL TETAPI JUGA
            desentralisasi fiskal bisa terpenuhi   KARENA MASIH ADANYA
            di RUU (HKPD) ini. Kita berharap
            rekomendasi (dari kepala daerah) ini   KETIMPANGAN LAYANAN
            bisa dirinci lagi dalam bentuk Daftar   YANG TIDAK MERATA
            Investasi Masalah (DIM). Sehingga,
            kita bisa elaborasi lebih rinci agar   DI DAERAH-DAERAH DI
            kepentingan daerah dapat terakomodir
            di dalam RUU HKPD dan tujuan otonomi   INDONESIA.
            daerah bisa tercapai,” ujar Anis dalam
            RDPU Panja RUU HKPD Komisi XI DPR    Anggota Komisi XI DPR RI
            RI dengan APPSI, APKASI, APEKSI, dan   Agun Gunandjar. Foto: Arief/nvl
            ADPSI awal Juli lalu.
              Anis meminta RUU HKPD yang
            dibentuk nantinya mempunyai ‘jiwa’.
            Oleh karena itu, saat membahas
            RUU HKPD yang menjadi inisiatif
            pemerintah, langsung membahas
            persoalan teknis berupa DIM. “Tetapi,
            ketika kita sudah masuk ke DIM sudah   maka tidak ada langkah maju yang   Dirinya menyarankan pemerintah
            masuk ke detailnya, kalau kita tidak   spesifik. Pasalnya, nilai politisi Partai   melakukan perbaikan skema
            memahami framework-nya, memahami   Golkar tersebut, RUU HKPD tidak   pengelolaan keuangan pusat dan
            jiwanya, kita akan terjebak pada   hanya berdasarkan pada ketimpangan   daerah. Penerapan DBH minyak
            kerja-kerja teknis. DIM-nya seperti   fiskal tetapi juga karena masih   bumi, misalnya, dapat ditingkatkan
            ini, pasal apa yang perlu diubah dan   adanyaketimpangan layanan yang tidak   dari 15 persen menjadi 35 persen.
            sebagainya,” ujarnya.             merata di daerah-daerah di Indonesia.  Selain itu pemerintah juga perlu
              Politisi Fraksi Partai Keadilan   Mengenai Dana Bagi Hasil       mempertimbangkan pemberian DBH
            Sejahtera (F-PKS) ini berharap ke   (DBH), Anggota Komisi XI DPR RI   baru untuk provinsi penghasil kelapa
            depan hubungan antara pemerintah   Gus Irawan Pasaribu memberikan   sawit. lhal/sf



                                                                        TH. 2021      EDISI 200      PARLEMENTARIA        39
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44