Page 62 - MAJALAH 124
P. 62

SOROTAN




                                           an ekonomi. Pemberian modal dan  dang­undang atau aturan yang ada.
                                           kemudian pendampingan  seutuh­
                                           nya untuk merubah perilaku mere­  “Percuma kalau kita membuat un­
                                           ka,” papar Ledia.                 dang­undang baru dan merevisi
                                                                             KUHP jika implementasinya tidak
                                           Ketiga menurut Ledia adalah Indo­  tegas. Oleh karena itu, pemerintah
                                           nesia belum punya regulasi untuk   harus secara tegas menjalankan
                                           melindungi konsumen yang tidak  atau mengimplementasikan semua
                                           mau menerima penawaran macam­     UU yang dibuat untuk meminimal­
                                           macam yang dikirimkan secara  kan tindak prostitusi,” tegasnya.
                                           acak oleh mucikari lewat media on­
                                           line. Hal ini jelas sangat merugikan  Dalam hal regulasi, sejatinya pe­
          bentuk karakter atau akhlak anak   konsumen.                       merintah masih bisa melakukan
          dengan norma dan agama yang                                        perlindungan dari praktek prosti­
          berlaku di Indonesia. Bisa dengan   Meski begitu, implementasi dari   tusi. Khusus untuk website, peme­
          memasukkannya dalam kurikulum.   semua Undang­undang yang ada      rintah sudah dapat memblock atau
                                           adalah cara tepat untuk memini­   menutup pemilik akun itu. Di sosial
          “Kedua adalah dengan pemberda­   malkan tindak prostitusi. Wacana   media seperti FB, Twitter dan BB
          yaan ekonomi. Ketika Walikota  pe nyusunan UU anti prostitusi me­  (belakangan mucikari mengguna­
          Surabaya, Bu Risma menutup Dolly  mang tidak salah, namun UU itu ti­  kan BB sebagai media transaksi­
          yang merupakan lokalisasi terbesar   dak bisa berdiri sendiri, harus dikaji  red) seharusnya pemerintah Indo­
          di Asia tenggara, hal itu ternyata   lebih tepat. Karena pada dasarnya   nesia juga masih memiliki peluang
          bisa kok dilakukan. Ada banyak   dalam Kitab Udang­undang hukum  besar untuk meminta pemilik sosial
          stakeholder yang memberikan ban­  Pidana (KUHP) ada bab yang isinya   media menjaga konten­konten yang
          tuan modal usaha. Ini bisa dicontoh.  pelarangan prostitusi. Apakah itu  tidak sesuai dengan norma yang
          Terlebih lagi, Kementerian Sosial  kemudian harus direvisi? Yang pa­  ada di Indonesia. Karena Indonesia
          memiliki anggaran khusus yang di­  ling penting ditambahkan Ledia   merupakan pengguna sosial media
          tujukan bagi program pemberdaya­  adalah implementasi dari semua Un­  terbesar. (Ayu) Foto: Andri/Parle/HR


          Kamsul Hasan, Ketua Dewan Kehormatan Pers PWI DKI Jakarta
          PELAKU PROSTITUSI ONLINE

          BISA DIJUNTOKAN DENGAN UU ITE

          Kepada wartawan, Kepala   saksi prostitusinya, maka   but adalah pidana penjara
          Polres Jakarta Selatan,   sejatinya hal itu bisa di­  paling lama 6 (enam) ta­
          Kombes Wahyu Hadining­   juntokan dengan Undang­  hun dan/atau denda pa ling
          rat sempat mengatakan    undang ITE (Informasi dan   banyak satu miliar rupiah.
          bahwa sejauh ini AA masih   Transaksi Elektronik) No.11   Bahkan khusus di Ibukota
          sebatas saksi. Sementara RA   Tahun 2008 Pasal 27 ayat 1   juga memiliki Perda No.8
          si mucikari dikenakan pasal   yang berbunyi:      Tahun 2007 tentang Ke­
          296 dan 506 KUHP dengan                           tertiban Umum yang dapat   paling lama 90 hari,atau
          ancaman hukuman 1 tahun   “Setiap Orang  dengan   menjerat para pelaku pros­  denda paling sedikit Rp 500
          6 bulan. Tentu hal ini sangat   se ngaja dan tanpa hak   titusi, mulai PSK (pekerja   ribu, paling banyak  Rp 30
          ringan.                  mendistribusikan dan/atau   seks komersial), pengguna,   juta. Dengan dijuntokannya
                                   mentransmisikan dan/atau   dan pe rantaranya (muci­  berbagai pasal yang disang­
          Padahal jika polisi memu­  membuat dapat diaksesnya   kari).                kakan terhadap pelaku,
          lai penggalian informasi   Informasi Elektronik dan/                        tentu hukuman yang akan
          kasus ini melalui jaringan   atau Dokumen Elektronik   Dalam pasal 61 ayat 2 Perda   diterima pelaku lebih berat,
          elektronik seperti menggu­  yang memiliki muatan yang   tersebut, pelanggar atas   sehingga diharapkan dapat
          nakan BB atau WA (What­  melanggar kesusilaan”.   ketentuan itu dikenakan   lebih memberikan efek jera
          sap) yang digunakan pelaku                        ancaman pidana kurungan   terhadap para pelaku. (Ayu)
          dalam menjalankan tran­  Ancaman dari pasal terse­  paling singkat 20 hari dan



          62  PARLEMENTARIA  EDISI 124 TH. XLV, 2015
   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67