Page 57 - MAJALAH 124
P. 57

ngatakan, infrastruktur di Sulut   Tim Komisi V juga berkesempatan   ngalami banyak masalah teknis dan
            kini semakin membaik. Ini tentu   memasuki kapal penumpang yang     keuangan. Rencananya jembatan
            berdampak pada peningkatan eko­   sedang bersandar. Kepada para     yang membelah Pelabuhan Manado
            nomi rakyat setempat. Sebelumnya,  awak kapal, Lasarus mengungkap­  tersebut rampung pada tahun ini.
            Lasarus saat melakukan pertemuan   kan, ada anggaran Rp3 triliun un­
            dengan Wakil Gubernur Sulut,  tuk pengadaan kapal­kapal baru  Adalah Anggota Komisi V Yasti Soe­
            mengungkapkan, anggaran infra­    yang lebih besar. Anggaran terse­  predjo Mokoagow (dapil Sulut) yang
            struktur bagi Sulut sangat besar.    but telah disetujui dalam APBN 2015   mengungkapkan riwayat seluk be­
                                              dengan sistem multiyears. Kelak tak   luk mangkraknya jembatan Soekar­
            Banyak provinsi di timur Indonesia  ada lagi kapal kecil dan tua. Semua   no itu. Berawal dari tidak seriusnya
            mendapat alokasi anggaran infra­  kapal bisa terus berlayar lebih lama  pemerintah pusat mengalokasikan
            struktur yang besar di APBN. Dan   dan para pelaut terbaik Indonesia   anggaran pembangunan jembatan
            Komisi V berkepentingan melihat  bisa melaut mengarungi pulau­pu­   yang di APBN mencapai Rp400­
            sejauh mana pembangunan in­       lau di Nusantara.                 Rp500 miliar. Tapi realisasinya
            frastruktur direalisasikan dengan                                   dicicil Rp5­10 miliar per tahun. “Ini,
            baik. Bahkan, Lasarus (dapil Kal­  Anggota Komisi V lainnya, Peggi Pa­  kan, tidak serius,” ucap Yasti di Ma­
            bar), mengatakan, bila Pemprov    tricia Pattipi (dapil Papua) melihat,   nado.
            Sulut masih membutuhkan ang­      pengadaan kapal pengangkut ba­
            garan, Komisi V siap membantu     rang dan penumpang sudah men­     Lalu masalah lain adalah Hutama
            memenuhinya.                      jadi kebutuhan yang sangat mende­  Karya kontraktor yang dipercaya
                                              sak untuk menjangkau wilayah di   membangun jembatan ini kesulit­
            Di Pelabuhan Bitung, Komisi V     Indonesia bagian timur. Dengan    an likuiditas. Selesai masalah itu,
            menyaksikan langsung rencana      kapal­kapal yang memadai distri­  ada Pelindo yang meminta agar ke­
            reklamasi untuk memperluas ka­    busi kebutuhan bahan pokok untuk  tinggian jembatan dikoreksi karena
                                                                                khawatir mengganggu kapal­kapal
                                                                                yang melintas. Akhirnya dibong­
                                                                                kar kembali. Setelah itu, tiba­tiba
                                                                                jembatan di Kukar, Kaltim seketika
                                                                                roboh. Desain dan kontraktor jem­
                                                                                batan Kukar sama dengan Manado.

                                                                                Khawatir roboh, kontraktor men­
                                                                                datangkan konsultan internasional
                                                                                untuk mengukur kekuatan jem­
                                                                                batan tersebut. Tentu semua itu bu­
                                                                                tuh waktu dan anggaran lagi. Kini,
                                                                                Komisi V sudah mendapat kepastian
                                                                                bahwa jembatan Soekarno segera
                                                                                rampung paling telat akhir tahun
                                                                                2015.

                                                                                Infrastruktur Jateng

                                                                                Di Jawa Tengah (Jateng) Tim Kunker
            wasan  pelabuhan.  Bitung  be­    masyarakat di wilayah timur sema­  Komisi V yang dipimpin Roem Kono
            gitu strategis sebagai pelabuhan   kin lancar.                      mengunjungi berbagai fasilitas in­
            di timur Indonesia. “Kita dorong                                    frastruktur. Bandara Ahmad Yani
            Pelabuhan Bitung ini menjadi salah   Tak ketinggalan jembatan Soekarno  (Semarang), Bandara Adi Soemar­
            satu pelabuhan utama di Indone­   ditinjau langsung oleh tim Komisi   mo (Solo), jalan tol Semarang­Solo,
            sia, karena letaknya yang strate­  V ini. Jembatan yang diresmikan   jalan nasional Bawen­Solo, dan fly­
            gis. Alam sudah menciptakan lo­   pembangunannya sejak masa Presi­  over Jatingaleh, merupakan bebera­
            kasi ini begitu ideal untuk dijadikan  den Megawati  tahun 2003, mang­  pa sarana infrastruktur yang sem­
            pelabuhan,” ungkap politisi PDI   krak hingga 2014. Baru pada tahun  pat ditinjau.
            Perjuangan ini.                   ini dilanjutkan kembali setelah me­



                                                                             PARLEMENTARIA  EDISI 124 TH. XLV, 2015  57
   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62