Page 49 - MAJALAH 107
P. 49
ederhana, ramah namun sepandai-pandainya manusia
memiliki pemikiran yang mengenyam pendidikan di dunia
brilian, itulah yang ter- akan percuma jika tidak diiringi Bagi ayah
gambar dalam diri ang- oleh pendidikan agama yang akan Sunardi sepandai-
Sgota Komisi III sekaligus menjadi bekal hidup di akhirat kelak.
Wakil Ketua Baleg DPR RI, Sunardi pandainya manusia
Ayub. Jauh-jauh menyeberangi laut- Untuk mendapatkan pendidikan mengenyam pendidikan di dunia
an Sunardi berusaha menjadi wakil yang terbaik, lulus sekolah dasar akan percuma jika tidak diiringi
masyarakat NTB untuk menyampai- Sunardi hijrah ke kota Mataram
kan segala aspirasi daerahnya. mengikuti jejak sang kakak untuk oleh pendidikan agama yang
melanjutkan pendidikan ke bangku akan menjadi bekal hidup di
Masa Kecil Sekolah Menengah Pertama.
Dipilihlah SMP Muhammadiyah akhirat kelak.
Buah Jatuh Tak Jauh Dari Pohon- Mata ram tempatnya menimba
nya, ungkapan itu agaknya tak ilmu. Di ibukota propinsi NTB ini
berlaku bagi Sunardi Ayub, ang- pola pikirnya semakin terbuka. Ia
gota Komisi III sekaligus Wakil Ket- meyakini bahwa betapa pentingnya
ua Baleg DPR RI. Sang ayah yang pendidikan. Salah satunya lewat diskusi, alhasil kedua orangtua
seorang pengusaha ternama di bangku sekolah lah keberhasilan Sunardi tak kuasa memberikan restu
Kruak, Lombok Timur ini tak lan- itu bisa diraih. Dari sana ia semakin bagi putranya untuk meneruskan
tas membuat Sunardi latah mengi- bertekad untuk terus menimba menimba ilmu di Mataram.
kuti jejak sang ayah menjadi peng- ilmu agar bisa mewujudkan ci- Keduanya menyerahkan keputusan
usaha. Padahal saat itu sang ayah ta-cita orangtuanya yang meng- tersebut kepada Sunardi, namun
selalu melibatkannya mengikuti inginkannya menjadi seorang dengan syarat setelah lulus kuliah
berbagai acara bisnisnya. Sunardi pejabat. Sunardi kelak harus membangun
justru terkesima dengan sang ayah kampong halamannya sekaligus
ketika berbincang dengan berbagai Lulus SMP, Sunardi melanjutkan mengharumkan nama keluarga
pejabat daerah. “Begitu gagah dan pendidikan di SMA Negeri Ampenan besarnya. Sunardi pun mengamini
kharismatik,” gumam Sunardi kecil Mataram. Disini Sunardi mencoba hal itu, baginya segala usahanya
dalam hati. Namun disisi lain, sang hidup prihatin. Meski orangtua menuntut ilmu tak lain adalah untuk
ayah malah ingin anak lelakinya itu selalu mengirimkan uang sekolah membangun kampung halamannya
kelak menjadi pejabat di daerahnya, dan uang saku kepada dirinya, juga.
sebagaimana rekan-rekannya yang namun untuk mendapatkan jatah
kerap ia temui. lebih Sunardi harus melakukan Untungnya Sunardi termasuk
sesuatu terlebih dahulu untuk kedua memiliki otak yang lumayan
“Kalau kamu tidak mau jadi peng- orangtuanya. Misalnya menyupiri encer, tak heran jika kemudian ia
usaha, kamu harus jadi pejabat sang ayah karena ketika Sunardi diterima kuliah di fakultas hukum
seperti teman-teman ayah,” kisah sudah mendapatkan SIM (surat ijin Universitas Mataram, universitas
Sunardi menirukan sang ayah saat mengemudi). Setelah pekerjaannya negeri terbaik di NTB yang notabene
itu. selesai, sang ayah baru memberikan menjadi pilihan pertamanya
uang lebih kepadanya. menimba ilmu. Di bangku kuliah
Permintaan sang ayah itu bisa jiwa leadership Sunardi mulai
dikatakan keinginan sekaligus cita- “Itu sebagai salah satu cara ayah terasah. Ia terpilih menjadi Ketua
citanya memiliki anak seorang saya mendidik, bahwa jika ingin Senat Mahasiswa Universitas
pejabat. Berangkat dari sana, sang sesuatu yang lebih ya saya harus Mataram. Sunardi kemudian masuk
ayah menekankan kepada Sunardi berjuang terlebih dahulu. Jangan dalam HMI (himpunan mahasiswa
untuk mengutamakan pendidikan hanya bisa meminta saja,” aku Islam) yang merupakan salah satu
sekolah setelah pendidikan agama. Sunardi. organisasi kemahasiswaan umat
Gemblengan dari sang ayah itu Islam yang cukup terkenal dan
terlihat dari pendidikan yang Lulus kuliah ada pertentangan dikagumi. Bahkan tahun 1984 ia
diberikan kepada anaknya. Jika dalam keluarga Sunardi. Orangtua terpilih menjadi Ketua HMI Cabang
anak lain setelah pulang sekolah Sunardi, H. Muhammad Ayub dan Hj. Mataram. Dari sana, nama Sunardi
bisa leluasa bermain, tidak demikian Umi Kalsum menginginkan putranya pun semakin terkenal di kalangan
halnya dengan Sunardi. Selepas kembali ke kampung halamannya di akademisi. Apalagi setelah itu
sekolah di SDN I Kruak, sore harinya Keruak, Lombok Timur. Sementara Sunardi sempat meraih juara ketiga
Sunardi harus siap-siap kembali Sunardi sendiri mendapat dukungan lomba karya tulis ilmiah bidang
bersekolah di sebuah Madrasah dari sang kakak untuk melanjutkan hukum tentang kesadaran hukum.
untuk memperdalam nilai-nilai kuliah di Ibukota Nusa Tenggara
keislaman. Bagi ayah Sunardi Timur itu. Setelah melalui proses
PARLEMENTARIA EDISI 107 TH. XLIII, 2013 49