Page 6 - MAJALAH 107
P. 6

ASPIRASI






              Pelaporan Penggelapan Tanah Negara

               Laporan dari Ketua Umum BPD Lembaga           Berdasarkan data yang dimilki pelapor tanah
              Ekaprasetya Pancakarsa Indonesia Provinsi  yang dilelang tersebut seluas 166,5 Ha, namun
              Sumatera Utara menyampaikan laporan  setelah dilakukan pengukuran oleh pelapor maka
              mengenai tindak pidana  penggelapan tanah  luas tanah tersebut menjadi 240 Ha. Pelapor
              milik negara eks PTPN IX yang dilakukan oleh  menduga telah terjadi tindak pidana penggelapan
              PT. Mulia Sakti Perkasa (Developer Perumahan  tanah negara seluas 73,5 Ha yang dilakukan PT.
              Graha Metropolitan) bekerjasama dengan oknum  Mulia Sakti Perkasa dengan oknum pemerintah
              Pemerintah Daerah Sumatera Utara.            daerah setempat. Bila dihitung jumlah kerugian
                                                           negara akibat tindak pidana penggelapan tanah
               Tanah tersebut adalah tanah negara yang  tersebut sebesar Rp. 1.460.000.000.000,- karena
              merupakan tanah garapan masyarakat yang  harga tanah per meternya sekitar Rp. 2.000.000,.
              digunakan oleh perusahaan Belanda NVVDM.
              Kemudian masyarakat melalui pelapor            Bahwa pelapor telah melaporkan permasalahan
              menggugat kepemilikan tanah tersebut melalui  tersebut kepada KPK RI dengan surat No. 50/
              PTUN Medan dan dimenangkan oleh masyarakat.  BPD/Lepindo/SU/V/2013 tgl 7 Mei 2013, namun
              Namun  kemudian  secara  sepihak  tanah  berdasarkan telaahan KPK permasalahan tersebut
              tersebut dilelang oleh PTPN IX kepada PT. Mulia  tidak dapat ditindaklanjuti mengingat belum
              Sakti Perkasa (Pengusaha Perumahan Graha  ada fakta/informasi yang dapat dijadikan bukti
              Helvetia atau dikenal dengan Perumahan Graha  permulaan kasus tindak pidana korupsi.
              Metropolitan).








             Desakan Penghentian Program Coremap

              Surat dari Sekjen Koalisi Rakyat Untuk Keadilan  pelaksanaan kegiatan pengelolaan terumbu
             Perikanan (KIARA) menyampaikan aspirasi  karang program COREMAP II belum seluruhnya
             mengenai desakan untuk penghentian Program  sesuai dengan desain yang benar-benar
             COREMAP yang merupakan Program Rehabilitasi  dibutuhkan oleh masyarakat pesisir dan Indikator
             dan Pengelolaan Terumbu Karang.              kondisi biofisik pada terumbu karang dan tutupan
                                                          karang hidup tidak mengalami perubahan
              Bahwa pada Januari 2013 yang lalu, Badan  signifikan atau cenderung mengalami penurunan
             Pemeriksa Keuangan RI menerbitkan Laporan  dibandingkan dengan kondisi awal.
             Hasil Pemeriksaan Kinerja Atas Perlindungan
             Ekosistem Terumbu Karang Tahun 2011 s.d.       Selain itu pelapor juga mendapatkan fakta
             Semester  I  Tahun  2012  pada    Kementerian  bahwa di Kabupaten Wakatobi, program
             Kelautan dan Perikanan, Dinas Kelautan dan  konservasi terumbu karang tersebut membatasi
             Perikanan Provinsi dan Kab/Kota di Wilayah  akses nelayan tradisional dan mengabaikan
             Provinsi Kepulauan Riau dan Sulawesi Selatan.  kearifan lokal dalam mengelola dan meman-
             Audit secara khusus dilakukan terhadap kinerja  faatkan sumber daya laut.
             Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam
             Program Pengelolaan dan Pengembangan           Pengelolaan total anggaran COREMAP
             Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan (KKJI)  II mencapai lebih dari Rp. 3,1 triliun tidak
             serta Program Rehabilitasi dan Pengelolaan  berdasarkan prinsip akuntabilitas dan pertang-
             Terumbu Karang (Coral Reff Rehabilitation and  gungjawaban yang semestinya. Dalam
             Management Project/COREMAP).                 pelaksanaannya program konservasi terumbu
                                                          karang ini berjalan tidak efektif dan rawan
              Dalam audit tersebut BPK RI menemukan  kebocoran dana.
             fakta-fakta antara lain mengenai desain dan







          6  PARLEMENTARIA  EDISI 107 TH. XLIII, 2013
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11