Page 53 - MAJALAH 160
P. 53

SOrOtaN






              kecelakaan yang melibatkan sepeda   sebesar Rp3000 – Rp 4000/km dengan   Komisi V DPR RI mempertanyakan
              motor menjadi salah satu faktor R2   metode subsidi dari perusahaan   ketegasan  pemerintah dalam
              tidak diakui sebagai transportasi publik.   aplikasi. Ketiga, status yang jelas antara   menangani sekelumit polemik ojek
              Untuk tahun 2017 saja, Data Korlantas   aplikator dengan driver, apakah sebagai   online.  Bambang Haryo dari Fraksi
              Polri mencatat 133.130 kecelakaan yang   mitra atau pekerja.      Gerindra menyebutkan Perpres bisa
              melibatkan sepeda motor dari 167.141   Sementara itu, Menteri Budi   menjadi salah satu alternatif bagi
              atau 79.65% dari kejadian laka lantas.   Karya Sumadi mengatakan, saat ini   pemerintah untuk merangkul ojek
                 Kekosongan hukum tersebut,    pemerintah tengah menyusun kajian   online sebagai transportasi umum.
              akhirnya menimbulkan polemik di   mengenai penyelenggaraan angkutan   Pasalnya, akan terlalu lama, jika
              tengah masyarakat. Apalagi keberadaan   orang dengan menggunakan sepeda   masyarakat harus menunggu hingga
              ojek online sudah tidak bisa dibendung.   motor (R2).             peraturan perundang-undangan dibuat.
                 Ketua Komisi V DPR RI Fary Djemy   Ia mengatakan, pemerintah      Selain karena jumlahnya yang
              menilai pemerintah terlalu lamban   melakukan dengan kehatia-hatian   semakin besar, kini keberadaan ojek
              merespons keberadaan ojek daring.
              Karenanya, Komisi V DPR RI meminta
              pemerintah segera mengatasi
              permasalahan transportasi online agar
              tidak berlarut-larut dan menimbulkan
              permasalahan di kemudian hari.
                 “Kami minta Kementerian
              Perhubungan untuk meningkatkan
              koordinasi lintas sektoral dan
              melakukan pengaturan agar
              perusahaan aplikasi yang bergerak
              pada sektor transportasi dapat
              mematuhi seluruh peraturan di bidang
              transportasi angkutan sewa khusus,”
              ungkap Fary dalam Rapat Kerja dengan
              Menteri Perhubungan Budi Karya
              Sumadi terkait regulasi transportasi                                                             FOTO : JAKA/IW
              online.
                 Fary menegaskan, regulasi yang
              dimaksud bukan hanya pengaturan   Ketua Komisi V DPR Fary Djemy Francis  menerima dokumen aspirasi dari forum ojek online
              terhadap driver, tetapi juga menyangkut   karena memiliki kompleksitas masalah   online telah menjadi angkutan point to
              aspek konsumen yang saat ini     serta menyangkut hidup orang banyak,   point atau dari satu titik ke tujuan yang
              dinilai belum mampu menjamin     sehingga memerlukan waktu yang   sudah ditentukan tanpa harus pindah
              aspek perlindungan terhadap      relatif serta melibatkan banyak pihak.   angkutan lain. Tentunya, ini menjadi
              keduanya.  Menurutnya, penyedia jasa   Selain itu, lanjutnya, tidak semua   efisien dan efektif bagi masyarakat,
              transportasi umum berbasis aplikasi   daerah berkeinginan menjadikan R2   mengingat  negara pun belum
              wajib memberikan jaminan keamanan   sebagai kendaraan bermotor umum.  memberikan transportasi publik yang
              terhadap para konsumennya.          Budi menambahkan, hal-hal yang   nyaman dan aman bagi masyarakat.
                 Selain itu, Komisi V juga menyoal   akan diatur dalam penyusunan kajian   Hal senada diungkapkan Anggota
              terkait kuota driver ojek online. Menurut   tersebut, antara lain: persyaratan   Komisi V DPR RI Nurhasan zaidi
              Fahri, perusahaan aplikasi perlu   teknis, perizinan, kategori kompetensi   mengatakan pemerintah harus
              membatasi, jika perlu melakukan   pengemudi, wilayah operasi,     menyikapi dengan cepat permintaan
              moratorium penambahan driver     perencanaan kebutuhan jumlah     driver angkutan ojek daring, karena
              online karena dinilai sudah melebihi   kendaraan, waktu operasi, tarif, hingga   dinilai sangat rawan menciptakan
              permintaan pasar.                Standar Pelayanan Minimum (SPM).   konflik horizontal di masyarakat.
                 Menurutnya, poin tersebut menjadi   Dalam jangka pendek, pemerintah   “Bila dirasa terlalu lama, maka kita
              salah satu aspirasi sejumlah driver ojek   juga meminta aplikator mengakomodir   mendesak pemerintah mengeluarkan
              online yang melakukan unjuk rasa di   tuntutan para pengemudi ojek online,   Perpres khusus untuk menangani
              depan Istana Negara dan Gedung DPR   seperti menaikan tarif, mengurangi   masalah ini dan untuk mengisi
              RI. Setidaknya, ada tiga tuntutan para   profit sharing antara aplikator dan mitra,   kekosongan hukum,” sebutnya
              pengemudi ojek online, antara lain:   dan menghilangkan sistem bonus   dengan berharap, aturan-aturan atau
              perlindungan hukum atau pengakuan   dengan poin.                  payung hukum sementara terhadap
              negara bagi ojek online sebagai bagian                            transportasi daring hendaknya berlaku
              dari sistem transportasi publik.   Keluarkan Perpres Ojek         adil bagi seluruh stakeholder, baik
                 Kedua, adanya rasionalisasi tarif   Online                     aplikator, driver maupun penumpang.
              atau penetapan standar tarif bawah   Sementara itu, beberapa Anggota   ANN/Sc


                                                                                160 XLVIII 2018  PARLEMENTARIA 53
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58