Page 55 - MAJALAH 160
P. 55

SOrOtaN






                 Andreas melihat, kenaikan Suku
              Bunga Acuan yang dilakukan oleh
              Bank Indonesia menjadi 4,75 persen
              merupakan salah satu instrumen yang
              bisa dilakukan, guna mempertahankan
              kurs rupiah. Sebelumnya BI menambah
              likuiditas di pasar dengan cara intervensi
              dan BI masih bisa menggunakan
              instrumen-instrumen yang lainnya,
              misalnya kebijakan yang menyangkut
              macro prudential, termasuk giro wajib
              minimum yang masih bisa digunakan
              oleh BI.
                 Ia menambahkan, kenaikan tingkat
              Suku Bunga Acuan ini juga jangan terlalu
              berlebihan atau overshooting. Karena                                                             FOTO : ARIEF/IW
              nanti disetiap kenaikan tingkat bunga
              itu akan berpengaruh atau berdampak   Anggota Komisi XI DPR RI Amir Uskara
              kepada pertumbuhan ekonomi. Padahal   besar, ya tentu negara yang defisit   bagus. Tapi kondisi global di samping
              saat ini Indonesia membutuhkan   transaksi berjalannya tinggi dan neraca   memang persiapan The Fed untuk
              stimulus agar pertumbuhan ekonomi   pembayarannya juga defisit tinggi,” jelas   menaikkan Suku Bunga Acuan, yang
              mencapai target tahun ini, sebesar 5,4   politisi asal dapil Jawa Timur itu.  ini juga menjadi salah satu pemicu.
              persen,                                                           Jadi memang yang dibutuhkan adalah
                 “Jadi menurut saya, kalau dikatakan   Rupiah Melemah Akibat    langkah-langkah konkret antara
              apakah cukup, saya melihat ini dari   Pengaruh Global             pemerintah bersama BI untuk bisa
              kepentingan pro stabilitas dan pro   Anggota Komisi XI DPR RI Amir   mengantisipasi pergerakan kurs,” harap
              pertumbuhan. Saya memandangnya   Uskara menilai, melemahnya kurs rupiah   Amir.
              kenaikan Suku Bunga untuk sementara   hingga tembus di atas Rp14 ribu, salah   Ia mengakui, melemahnya kurs
              cukup. Kalaupun masih diperlukan   satunya karena faktor global. Langkah BI   rupiah ini terjadi secara musiman, saat
              penguatan, bisa menggunakan      selama ini untuk mempertahankan kurs   para pengusaha dan investor mau
              instrumen yang lain. Tetapi kita juga   rupiah, salah satunya dengan menaikkan   melakukan pembayaran, kemudian
              perlu antisipasi bahwa era Suku Bunga   Suku Bunga Acuan, dinilainya sudah   dipicu oleh rencana The Fed untuk
              rendah ini sudah berakhir sekarang. Kita   maksimal. Namun langkah ini tidak   menaikkan Suku Bunga, sehingga
              memang sedang di era Suku Bunga   cukup kuat untuk mempertahankan nilai   pergerakannya tidak bisa ditahan.
              yang tinggi atau istilahnya likuiditas   kurs. Jadi harus ada langkah-langkah   Artinya, kurs rupiahs bisa stuck
              yang mulai mengetat di era baru,” jelas   strategis jangka pendek, yang juga harus   pada angka Rp14 ribuan. Hal ini juga
              Andreas.                         dilakukan pemerintah dan BI.     berpengaruh terhadap asumsi makro
                 Politisi PDI Perjuangan itu melihat,   “Tentu bagaimanapun pengaruh   yang sudah disepakati pada angka
              pelemahan kurs mata uang ini tidak   fiskal sangat menentukan dari sisi   Rp13.400 per dolar AS.
              hanya terjadi di Indonesia, namun   eksternal, yang menyebabkan terjadinya   “Artinya kita jujur, ini kan pengaruh
              juga hampir terjadi di setiap negara.   lonjakan kurs. Karena kita punya fiskal   global, yang terjadi di hampir seluruh
              Namun tak dipungkiri, dampaknya yang   selama ini dari neraca pembayaran   negara, terutama negara berkembang.
              berbeda-berbeda. Menurutnya, dampak   selalu defisit beberapa tahun terakhir.   Tapi kan ada beberapa negara yang
              yang terbesar tentu dihadapi oleh   Itu berarti memang menyebabkan   karena neraca pembayaran atau
              negara yang memiliki defisit transaksi   berkurangnya kesiapan dolar  AS di kita.   neraca perdagangannya cukup bagus,
              berjalan dan defisit di dalam neraca   Ini semua menjadi pemicu terjadinya   sehingga pergerakannya tidak seberat
              pembayarannya. Namun sebetulnya,   pergerakan melemahnya rupiah,” analisa   kita. Memang harus didorong. Sehingga
              defisit transaksi berjalan bisa ditutup   Amir, saat ditemui Parlementaria, baru-  harus ada langkah jangka pendek yang
              oleh aliran modal, sehingga tidak   baru ini.                     harus dilakukan pemerintah bersama BI,”
              menyebabkan neraca pembayarannya    Menurut politisi PPP itu, harus   ingat Amir.
              defisit.                         ada langkah konkret yang dilakukan   Politisi dapil Sulawesi Selatan
                 “Tetapi kalau aliran modalnya itu   bersama, dan bukan hanya BI dengan   ini memastikan, pergerakan kurs
              kurang daripada defisit yang dihadapi,   pemerintah. BI yang sudah menaikkan   rupiah yang cenderung melemah,
              inilah yang menyebabkan terjadinya   Suku Bunga Acuan sebesar 0,25 persen   juga turut berpengaruh pada utang
              pembalikan aliran modal ke Amerika.   basis poin, namun belum memberikan   luar negeri Indonesia. Sehingga ia
              Ini dihadapi oleh semua negara, tetapi   pengaruh dan hasil di lapangan. Bahkan   berharap langkah-langkah yang terus
              dampaknya tergantung kerentanan   belum bisa menguatkan nilai kurs.  dilakukan oleh BI bersama pemerintah
              masing-masing negara dan negara     “Saya kira kalau kita melihat,   sebagai pengendali fiskal bisa kembali
              yang paling menghadapi dampak    fundamental ekonomi kita cukup   memperkuat nilai kurs rupiah.   SF


                                                                                160 XLVIII 2018  PARLEMENTARIA 55
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60