Page 45 - MAJALAH 123
P. 45
(dua) jenis: ngat kurang. Setiap saat dan setiap pung putih, soda, dan karbohidrat
waktu, makanan olahan mengalami sederhana. Bila makanan olahan
RAW FOODS adalah makanan men- penambahan dan inovasi yang sa- ini dimakan, bahan-bahan tersebut
tah yang siap untuk disantap dan ngat luar biasa. Sehingga manusia memasuki darah dengan cepat dan
sangat banyak mengandung gizi dan modern tanpa disadari telah di- meningkatkan kandungan insulin,
enzim yang sangat dibutuhkan oleh giring oleh industri makanan dan maka akan terjadi kelebihan kalori
tubuh manusia. Makanan ini ba nyak minuman sesuai dengan selera dan di dalam darah sehingga kelebihan-
dijual di pasar moder dan pasar kebutuhan industri, bukan dido- nya akan disimpan dalam wujud
tradisonal seperti; sayur-sa yuran, rong oleh kesadaran tentang kebu- lemak yang akan disimpah di hati
buah-buahan, kacang-kacangan, tuhan dan kecukupan gizi. (hepar) dan otot. Hal inilah yang
polong-polongan, telur, ikan basah, menimbulkan obesitas (kegemu-
daging merah atau putih dst. kan).
LIVING FOODS adalah makanakan Bahan-bahan makanan olahan
hidup alami yang masih segar yang yang tersebut di atas, menyebab-
langsung diambil di lahan pertanian kan makanan memasuki aliran da-
atau peternakan yang bisa langsung rah dengan cepat sehingga menye-
disantap. Sehingga makanan ini babkan penambahan berat badan
sangat segar yang sangat banyak (BB). Sementara makanan alami
mengandung zat gizi dan enzim akan masuk ke dalam aliran darah
yang sangat dibutuhkan oleh tubuh de ngan pelan-pelan, sehingga me-
manusia. Makanan jenis ini lebih nyebabkan penurunan berat badan.
bagus dari raw-foods. Makanan ini
banyak dijumpai langsung di pusat Karena unsur bisnisnya lebih me- PENYAKIT-PENYAKIT BERBAHA-
pertanian, peternakan dan perke- nonjol pada makanan dan minuman YA
bunan, dimana sayur-sayuran atau olahan, maka kewajiban pemerintah
buah-buahan bisa dipetik langsung sebagai pemangku utama (stake- Akibat konsumsi makanan dan
kemudian disantap setelah dibersi- holder) masalah kesehatan ma- minuman olahan yang terlalu
hkan. syarakat Indonesia untuk melaku- sering, apalagi sudah menjadi menu
kan pengawasan dan pengaturan utama sehari-hari akibatnya akan
Makanan Olahan adalah makan- yang ketat pada industri makanan timbul penyakit-penyakit; hiper-
an buatan manusia yang sudah dan minuman ini. Harus dilakukan tensi, kencing manis (diabetes me-
disesuaikan dengan selera manusia law-enforcement terhadap pelang- llitus), penyakit jantung koroner
modern yaitu praktis dan mudah garan pada para pelaku industri dan kanker, selain dari penyakit
diolah kemudian bisa dengan cepat makanan dan minuman yang nakal. obesitas (kegemukan)
disantap. Makanan ini, karena su-
dah mengalami pengolahan dengan DAMPAK BURUK MAK ANAN Makanan olahan begitu besar
penambahan bahan baku, bahan OLAH AN pengaruh buruknya terhadap ke-
penyedap, gula, garam, dan bahan sehatan, maka mengkonsupsinya
pewarna, maka makanan olahan Karena makanan olahan ini dibuat harus bijak dan berhati-hati. Mu-
ini mengabaikan aspek kebutu- diproses yang penuh dengan ma- lailah kembali ke makanan murni/
han gizi esensial yang dibutuhkan nipulatif terhadap kandungan gizi alami/segar/riil, hindari makanan
oleh tubuh manusia. Ditambah lagi dan juga proses pengolahannya olahan semaksimal mungkin agar
makanan olahan ini dikemas de- yang tidak aman bagi kesehatan kita semua mendapatkan kese-
ngan bahan-bahan yang sesung- tubh manusia, maka makanan ola- hatan yang prima dan tubuh yang
guhnya tidak baik buat kesehatan han ini memiliki dampak negatif: ideal. Bila makanan murni dan je-
manusia seperti; plastik, styrofoam, nis nutrisi yang dipilih benar, maka
kertas, dan kaleng. OBESITAS (KEGEMUKAN) kese hatan dan berat badan ideal
akan diperoleh secara bertahap de-
Makanan olahan ini sudah men- Makanan olahan biasanya banyak ngan pasti Insya-Allah tanpa harus
jadi menjadi komoditas industri, mengandung gula, garam, minyak melakukan diet dengan biaya ma-
sehingga aspek ‘healthy and se- goreng ( lemak trans, lemak yang hal. Wallahu a’lam bisshawab.
curity for human being-nya’ sa- bahaya bagi tubuh manusia), te-
PARLEMENTARIA EDISI 123 TH. XLV, 2015 45

