Page 46 - MAJALAH 143
P. 46

PROFIL






                  “Ada Pelangi Setelah Hujan”



                  Dalam Karir Politik Hanafi Rais








                                                  Buah jatuh tak jauh dari    sejak kecil kedua orangtuanya
                                       pohonnya, agaknya peribahasa itu       mengajarkannya untuk rajin puasa
                                       berlaku untuk Ahmad Hanafi Rais.       sunah selain sholat lima waktu dan
                                                                              sholat sunah lainnya. Tidak hanya itu,
                                        Tanpa direncanakan sebelumnya,        ia bersama keempat adiknya juga selalu
                                        Tanpa direncanakan sebelumnya,
                                        Hanafi mengikuti jejak sang ayah
                                        Hanafi mengikuti jejak sang ayah      diingatkan untuk selalu menyempatkan
                                          menjadi seorang politisi. Meski
                                          menjadi seorang politisi. Meski     membaca Al Quran setiap harinya. Tak
                                        sempat gagal, namun bak pelangi
                                        sempat gagal, namun bak pelangi       heran, sebanyak apapun rapat dan
                                       setelah hujan, ia berhasil buktikan
                                       setelah hujan, ia berhasil buktikan    sesibuk apapun kegiatannya, Hanafi
                                       diri sebagai seorang politisi sejati.   selalu menyempatkan diri membaca
                                       diri sebagai seorang politisi sejati.
                                                                              Al Quran.
                                            Bagaimana kisahnya? berikut         “Ayah sempat berpesan, sesibuk-
                                            Bagaimana kisahnya? berikut
                                                  penuturan Wakil ketua       sibuknya kamu di Politik atau di
                                                  penuturan Wakil ketua
                                                      Komisi I DPR RI ini     kegiatan lain, kamu harus sempatkan
                                                      Komisi I DPR RI ini
                                                   pada Rahayu Setiowati      membaca Al Quran. Jadi satu hari, satu
                                                   pada Rahayu Setiowati
                                                        dan R. Kresno PD.     a’in atau 15 menit saja, syukur-syukur
                                                        dan R. Kresno PD.
                                                         Moempoeni dari       kalau bisa lebih dari itu. Dekat dengan
                                                         Moempoeni dari
                                                                              Al Quran, akan membuat hidup kita
                                                            Parlementaria     tenang,” ujar Hanafi menirukan ucapan
                                                            Parlementaria
                                                            baru-baru ini.    sang ayah ketika itu.
                                                            baru-baru ini.
                                                                                Namun  baginya,  sang  ayah
      Foto: Kresno/iw                                                         termasuk orang yang sabar dan lebih
                                                                              persuasive kepada anak-anaknya.
                                                                              Berbeda  dengan sang  ibu  yang
                                                                              dinilainya lebih tegas dalam mendidik
                Wakil Ketua Komisi I DPR RI  RI, Hanafi Rais                  putra-putrinya. Misalnya ketika waktu
                                                                              belajar tiba, maka tidak ada satu
                                                  enyum ramah si empunya      anakpun yang tidak memegang buku.
                                                  salah satu ruangan di lantai 19   Tidak hanya sampai disitu, sang ibu
                                                  Nusantara I Gedung DPR RI,   ikut menemani dan mengawasi anak-
                                            SSenayan Jakarta menyambut        anaknya saat belajar.  Jadi tidak  ada
                Ayah sempat berpesan,       kedatangan Parlementaria siang    alasan bagi Hanafi dan adik-adiknya
                     sesibuk-sibuknya       itu. “Gimana kabarnya? maaf saya   untuk tidak belajar saat itu.
                                            enggak minum, sedang puasa,” ujar   Meski demikian Hanafi bersyukur
                 kamu di Politik atau di
                                            Hanafi membuka percakapan, seraya   kedua orangtuanya juga menanamkan
              kegiatan lain, kamu harus     menyodorkan dua botol air mineral   sikap demokratis kepada dirinya dan
               sempatkan membaca Al         kepada Parlementaria.             adik-adiknya. Itu ditandai dengan
                                                                              kebebasan memilih pendidikan atau
              Quran. Jadi satu hari, satu
                                            Masa Kanak-Kanak                  sekolah anak-anaknya. Termasuk
                 a’in atau 15 menit saja.     Ya hari itu merupakan hari Kamis,   keinginan Hanafi untuk menekuni
                                            jadwal puasa Hanafi, begitu ia biasa   fakultasi ilmu sosial dan Ilmu politik.
                                            disapa. Ia pun langsung melanjutkan   Dikisahkan Hanafi, pada awalnya
                                            percakapan. Ia menceritakan bahwa   sama sekali tidak terpikir olehnya



        46      l  PARLEMENTARIA  l  EDISI 143 TH. XLVI - 2016
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51