Page 49 - MAJALAH 143
P. 49
atau seni berkomunikasi. Hal itu tidak menjadi wakilnya di legislatif. Jadi yang sesuai dengan keinginannya
ditemukan dalam pelajaran sekolah. tidak semata-mata karena nama besar kelak.
“Misalnya bagaimana kita ingin seseorang. “Saya serahkan semua ke anak-
mendorong sebuah kebijakan menjadi anak. Namun seperti ayah saya
sebuah undang-undang, maka tentu Anak dan Keluarga yang mewajibkan anak-anaknya
saja harus ada komunikasi yang baik Selain orangtua, Hanafi mengaku untuk bisa bahasa Inggris, saya pun
antara DPR dan Menteri yang menjadi selalu mendiskusikan segala keputusan berusaha demikian. Bahasa Inggris
wakil pemerintah. Hal seperti ini, skill yang akan diambilnya kepada sang menjadi bahasa pengantar pertama
atau keterampilan yang tidak dipelajari isteri, Astriani Karnaningrum, seorang di dunia. Sejauh ini saya melihat
di sekolah atau di bangku kuliah,” dokter gigi yang kini lebih memilih anak-anak belum ada yang tertarik
ungkap Hanafi. menjadi ibu rumah tangga sambil dengan dunia politik, anak pertama
Meski demikian, Hanafi juga sempat menjalani bisnis online nya. saya saat ini duduk di kelas enam
menemukan hal yang sebelumnya ia “Untuk keputusan yang strategis, SD, saya lihat dia lebih suka bidang
pelajari di bangku sekolah, dan itu yang mengubah hidup, pasti saya IT. Karena beberapa kali bikin vlog
sangat bermanfaat sekali baginya ketika sampaikan kepada istri saya. Ya (vidio blog), Youtuber dan sejenisnya.
terjun ke dunia politik praktis. Salah untuk meminta pertimbangan, bagus Sejauh hal itu positif ya akan terus
satunya adalah negosiasi dan resolusi
konflik di internal Parpol. Conflict
of interest atau konflik kepentingan
pasti selalu ada. Termasuk konflik
kebijakan antara pemerintah dan DPR
RI . Bagaimana mengelola konflik itu
menjadi produktif. Hal itulah yang
sejatinya ada di dalam ilmu politik
yang dipelajari Hanafi di bangku kuliah.
Namun tentang skill atau ketrampilan
berkomunikasi dan bernegosiasi ia
mengaku mendapatkannya secara
otodidak dari kesertaannya ke
panggung politik praktis.
Tidak ada target khusus untuk
karir politiknya ke depan. Ia mengaku,
kini prioritasnya adalah menuntaskan
pekerjaan sebagai pimpinan Komisi
I dengan sebaik-baknya. Seperti
menyelesaikan undang-undang
penyiaran. Ia bersyukur di komisi Foto: Dokpri/iw
yang didiaminya banyak politisi-politisi
senior yang bersedia untuk berbagi
ilmu dan kisah padanya. Tidak hanya Hanafi Rais bersama keluarga
itu, ia merasa suasana kekeluargaan
dalam komisi tersebut. engganya. Sehingga jika kelak sudah kami dukung,” tegasnya.
Hanafi tidak bisa membantah diputuskan tidak ada beban moral. Sikap demokratis yang ia
bahwa keterlibatannya ke panggung Termasuk keputusan menjadi anggota terima dari sang ayah memang
politik tanah air adalah karena legislatif,” aku Hanafi. diterapkan Hanafi dan isteri kepada
dirinya adalah anak dari seorang Meski akhirnya ia mengikuti jejak anak-anaknya. Begitupun dengan
tokoh Politik Amien Rais. Walau sang ayah menjadi seorang politisi, pendidikan agama yang pernah ia
begitu, hal itu tidak sekonyong- namun ia tidak ingin mendidik ke dapat dari kedua orangtuanya. Dengan
konyong memudahkan langkahnya tiga buah hatinya, Mohammad Azka tegas Hanafi mewajibkan anak-
meraih apa yang didapatnya saat ini. Rais, Ahmad Fakih Hakan Rais, dan anaknya untuk tidak meninggalkan
Butuh perjuangan, usaha dan doa dari Kaian Nafia Rais menjadi politisi sholat lima waktu dan mengaji.
diri sendiri. Ia meyakini masyarakat seperti dirinya. Sebagaimana sang Karena agamalah yang akan menjadi
saat ini sudah lebih cerdas menilai ayah, ia membebaskan anak-anaknya penuntunnya di dunia, sekaligus
sosok mana yang mumpuni untuk untuk menggeluti bidang dan profesi penolong di akhirat. n (ayu)
PARLEMENTARIA l EDISI 143 TH. XLVI - 2016 l 49