Page 10 - MAJALAH 165
P. 10
Laporan Utama
Pemilihan Umum (Pemilu) serentak damai 2019 mendatang menjadi dambaan kita
semua. Deklarasi Pemilu damai sudah dihelat oleh kedua pasangan Calon Presiden
dan Calon Wakil Presiden (Capres-Cawapres) dan tokoh-tokoh lintas agama, sementara
aparat keamanan juga menggelar apel mengamankan pesta demokrasi 5 kotak nanti.
Kita semua yakin dan berharap perkelahian. Itu yang bahaya sudah Memang benar, asumsi pilpres
Pemilu serentak 2019 akan sampai kedesa-desa, karena itu bersamaan pilpres maka yang
mulus, dan kita ingin sejuk dan ketegasan aparat. Namun kita yakin diuntungkan partai-partai besar.
“damai. Itu maunya kita, tapi optimis akan tetap damai,” ungkap PDI-Perjuangan diuntungkan karena
di lapangan agak sulit. Namanya Utut dengan menambahkan, Capresnya Jokowi, Gerindra juga
kompetisi yang beda dengan masyarakat desa memiliki tata nilai diuntungkan karena Ketumnya,
lomba. Kalau kompetisi itu ada guyub rukun dan gotong royong. Prabowo juga Capres. Meski
kompetensi, karena rivalitas hanya Membandingkan Pemilihan demikian, menurutnya masih perlu
dua pasang calon maka pasti tajam,” Presiden (Pilpres) antara tahun bukti apalagi ada 16 partai yang
ungkap Wakil Ketua DPR RI Utut 2014 dengan 2019, sekarang jauh bertarung.
Adianto. lebih kondusif. Kalau dulu, cabut Terkait pandangan bahwa
Karena itu yang perlu dijaga, nomor saja panasnya bukan main, Caleg petahana masih dominan,
ketegasan aparat kepada semuanya sekarang sudah agak mending. Utut menilai wajar dan wajah DPR
berlaku adil, yang melanggar Katakanlah nanti ada titik terpanas, RI akan didominasi wajah lama.
diproses. Suasana kondusif sulit tapi akan turun lagi. Terutama Dalam kehidupan, pergantian kan
tercipta manakala pelanggar- elite-elite itu, jangan mengeluarkan sedikit saja, tak mungkin semua
pelanggar itu dibiarkan. “Jadi perlu ucapan-ucapan yang sifatnya ganti, namun menurutnya peluang
sekali komitmen dan saya sudah provokatif. incumbent dan newcomer sama
melihat Panglima TNI, Kapolri dan Khususnya perang di media besar.
penegak hukum sudah sepakat sosial (medsos) kini lebih tajam, Legislator yang sudah berakar
untuk menjaga Pemilu damai, adil karena itu Utut menegaskan, itu di daerah terbentuk karena dua hal,
dan obyektif,” jelasnya. menjadi domain aparat penegak biasanya bantu daerah atau beri
Menurut Pimpinan DPR RI dari hukum. Di medsos tidak ada tatap advokasi-memperjuangkan hak-hak
Fraksi PDI Perjuangan ini, dari sisi muka, maka ke depan aparat rakyat meski tidak selalu berupa
garansi sudah dimaklumatkan, harus berani mengambil sikap uang. Konversinya Caleg sering
tinggal di lapangannya. Yang tegas terhadap orang-orang yang turun dan bantu masyarakat dan tak
berperan banyak adalah elit menggunakan medsos untuk dipungkiri rakyat ingin yang konkret FOTO : OJI/IW
partai atau nasional, mereka mengacaukan. berupa materi.
mencontohkan dalam perilaku itu “Perlu bilang ke KPK untuk
akan jadi teduh di bawah. Sekarang Heavy ke Pilpres sekali-sekali datang pada saat
ini pembelahan sudah sampai Utut mengatakan, dengan suasana pencalegan, kampanye.
Ketegasan Aparat
Jamin Pemilu Kondusif
bawah, yang mendukung Capres digabungnya Pilpres dengan Ketika kita me-launching suatu
Jokowi bersikap berlawanan Pileg, ditengarai akan lebih heavy produk hukum harus tahu kultur
dengan pendukung Capres (berat, RED) ke Pilpres. Dibenak masyarakat terkini,” desak legislator
Prabowo, dan itu sudah sampai masyarakat pun hanya Pilpres. daerah pemilihan (dapil) Jawa
bawah, sampai desa. Itulah menjadi tugas berat para Tengah VII itu.
“Ini yang harus kita jaga, Calon Legislatif (Caleg), bagaimana Dengan demikian, lanjut Utut,
jangan sampai pembelahan ini menyadarkan pasukannya bahwa politik uang masih akan mewarnai
sampai pada permusuhan, bahkan akan ada pileg. pesta demokrasi nanti, sebab
10 PARLEMENTARIA 165 XLVIII 2018