Page 36 - MAJALAH 165
P. 36

Profil




               Perjuangan Tanpa Batas



                                          “Si Neng”





                                                Cantik, ramah dan cerdas itulah kesan pertama yang
                                              tergambar dalam diri Wakil Ketua Badan Urusan Rumah
                                                  Tangga (BURT) DPR RI sekaligus sebagai Anggota
                                                 Komisi V DPR RI, Nurhayati Monoarfa. Siapa sangka
                                               legislator PPP ini dulunya malah ingin menjadi seorang
                                              dokter. Berikut kisah yang disampaikan wanita kelahiran
                                                 8EWMOQEPE]E     3SZIQFIV      MRM OITEHE 7ELE]Y
                                                   Setiowati dan Arief Rachman dari Parlementaria.



                                                          asa kecil Nurhayati   Komplek Angkatan Darat, Bandung,
                                                          atau yang biasa      ayah saya terbiasa dididik keras oleh
                                                          disapa Neng ini      kakek, sehingga itu juga tertular
                                                 Mterbilang cukup              kepada ayah ketika mendidik kami,
                                                   membahagiakan. Terlahir     anak-anaknya,” ungkap Neng, begitu
                                                   sebagai anak perempuan satu-  Nurhayati biasa disapa kedua orang
                                                   satunya di tengah keluarga   tuanya.
                                                   yang cukup hangat tentu        Saking kerasnya mendapat
                                                   menjadikan Neng sebagai pusat   perlindungan dari kedua orang tua
                                                   perhatian seluruh keluarga.   Neng, sederet jadwal harian pun sudah
                                                  Bahkan bisa dikatakan ia sempat   disusun kedua orang tuanya. Jarang
                                                  dianakemaskan oleh kedua     sekali ketika pulang sekolah Neng bisa
                                                 orang tuanya. Namun hal itu tidak   bermain bersama teman-temannya di
                                                 menjadikannya sebagai pribadi   suatu tempat. Bahkan jika harus belajar
                                                yang manja.                    bersama dengan teman-temannya,
                                                  Meski dianakemaskan, bukan   orang tua Neng lebih memilih teman-
                                               berarti Neng bebas melakukan    temannya yang datang ke rumah
                                               apapun yang disukanya. Malah ia   Neng. Dengan begitu kedua orang
                                               mengaku didikan kedua orangtuanya   tuanya bisa mengawasi langsung
                                               cukup keras. Dalam arti sangat   anaknya.
                                                mengedepankan kedisiplinan.       “Kalau teman-teman enggak ada
                                                Pasalnya, jiwa sang kakek yang   yang datang ke rumah, ya terpaksa
                                                 memang berlatar belakang militer   main dengan adik-adik saya. Tapi
                                                  ikut mempengaruhi sang ayah   karena mereka laki-laki semua,
                                                  dalam mendidik Neng dan      mainnya ya mainan laki-laki seperti
                                                   adik-adiknya. Terlebih lagi,   main mobil-mobilan, naik pohon dan
                                                   mereka tinggal di Komplek   sebagainya. Ya, saya senang aja ikutin.
                                                   Angkatan Darat, Geger Kalong,   Jadi bisa dibilang, masa kecil saya
                                                 Bandung Jawa Barat. Tentu ada   tidak identik dengan main boneka-
                                               beberapa aturan yang harus diikuti   bonekaan,” kenangnya sambil tertawa.
                                              oleh seluruh warga atau penghuni di   Kondisi demikian, diakuinya sempat
                                              komplek tersebut.                menjadikan Neng kecil menjadi pribadi
                                                “Karena saya perempuan satu-   yang tomboi. Untungnya, sang bunda
                                              satunya, paling besar ya cukup   selalu membiasakan Neng dengan
                                              mendapat perhatian yang lebih dari   pakaian-pakaian serta aksesoris yang
                                              orangtua. Mungkin lebih diawasi atau   feminim. Seperti terus membiasakan
                                                                               Neng mengenakan rok. Sehingga
                                              dilindungi ya. Jadi, bisa dikatakan
            FOTO : ARIEF/IW                   dianakemaskan, tapi tetap di-protect   sifat tomboinya itu lebih terlihat
                                                                               dari sikapnya semata, dan bukan
                                              dan dididik yang cukup keras, disiplin
                                              yang tinggi. Maklum, kami tinggal di
                                                                               penampilan.
            36  PARLEMENTARIA  165 XLVIII 2018
            Wakil Ketua BURT DPR RI Nurhayati Monoarfa
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41