Page 17 - MAJALAH 117
P. 17

tidak mengenakkan bagi dunia usahanya. Sebut saja
            ketika kebijakan perbankan yang meningkatkan suku
            bunga beberapa waktu lalu, dirasa sangat memberatkan
            para usahawan termasuk dirinya sangat berdampak
            pada tingginya biaya produksi. Hingga pada akhirnya
            akan mempengaruhi daya saing produk lokal yang
            dihasilkannya.

              Sungkono pun tergerak masuk dalam legislatif tentu
            dengan tujuan utama untuk dapat menyuarakan
            aspirasi teman-teman seperjuangannya dalam industri
            kecil menengah, tentunya tak terbatas industri tas
            dan sepatu kulit. Untuk pertama kalinya mengikuti
            pemilihan legislatif di tingkat Kabupaten Sidoarjo tahun
            2009 lalu, Sungkono memperoleh suara yang sangat
            fantastis, singkat cerita ia pun melenggang mulus
            masuk ke gedung DPRD Kabupaten Sidoarjo, tepatnya
            di Komisi B, serta menjadi anggota Badan Anggaran dan
            Badan kehormatan.
              Dengan menjadi anggota DPRD Kabupaten Sidoarjo
            sedikit banyak ia memiliki kewenangan untuk ikut
            menentukan nasib masyarakat sekitar termasuk  memaksimalkan perjuangan saya untuk merubah nasib
            pengusaha kecil menengah. Ia pun mendorong  masyarakat Dapil saya,” paparnya.
            pemerintah daerah untuk memaksimalkan program
            kredit usaha rakyat (KUR) yang telah dibuat oleh     Dengan niat baik itulah, akhirnya Allah SWT pun
            pemerintah pusat.                                  mengamininya. Meski berada di nomer urut 4 untuk
                                                               caleg dari partainya di Dapil Jawa Timur I namun
              “Permasalahannya program KUR itu sasarannya  perolehan suara Sungkono terbilang cukup signifikan
            dimana? Selain itu pemerintah kurang memberi arahan  dibanding caleg DPR RI lainnya, baik rekan separtainya
            produk atau out put yang dihasilkan harus dipasarkan  maupun caleg dari partai lain. Untuk satu kecamatan,
            kemana agar bisa meningkatkan pendapatan,” jelas pria  Sungkono rata-rata berhasil memperoleh suara lebih
            kelahiran Lamongan 21 Juli 1962 ini.               dari seribu. Tak ayal kondisi tersebut memuluskan
                                                               langkahnya untuk melenggang ke Senayan.
              Ditambah lagi adanya peristiwa lumpur Lapindo, hal
            itu menurut Sungkono sangat berpengaruh terhadap     Lewat background pengalaman yang dimilikinya
            industri Sidoarjo. Tidak sedikit yang pada akhirnya  ditambah niat dan keinginannya untuk memperbaiki
            menutup usahanya, karena memang kawasan tersebut  UKM serta nasib masyarakat daerah pemilihannya
            sudah tidak dapat dihuni lagi. Tentu bukan hal yang  secara keseluruhan, Sungkono pun berharap di
            mudah membuka usaha di wilayah baru.               tempatkan di Komisi VI yang membidangi Perindustrian,
                                                               Perdagangan, dan BUMN termasuk di dalamnya
              “Ditambah peristiwa lumpur Lapindo, tidak sedikit  perkoperasian dan UKM.
            UKM yang gulung tikar,” kisahnya.
                                                                 Walau  demikian  sebagai  anggota  DPR  RI  yang
              Bertolak dari hal itu, Sungkono meyakini dirinya  notabene sebagai wakil rakyat yang tak terbatas pada
            bahwa kesertaannya di panggung politik tanah air  Dapilnya sendiri, Sungkono menyadari jika ia harus
            harus bisa bermanfaat bagi masyarakat daerahnya.  siap ditempatkan di Komisi atau bidang apapun. Hal
            Paling tidak dapat merubah nasib masyarakat sekitar.  tersebut ia serahkan pada kebijakan pimpinan fraksi
            Atas dasar itulah ia kemudian memilih untuk maju ke  dan partainya.
            lembaga legislatif di pusat alias DPR RI.
                                                                 Namun menurutnya, pimpinan partai dan fraksi
              “Dari awal kesertaan saya di Politik adalah untuk  tentu memasukkan kadernya ke dalam bidang-bidang
            dapat berbuat dan bermanfaat lebih untuk masyarakat  tertentu sesuai dengan keahlian dan pengalaman
            sekitar. Di saat kesertaan saya sebagai anggota DPRD  yang dimiliknya. Sehingga ketika harus melakukan
            Kabupaten Sidoarjo lalu tidak dapat dengan maksimal  pengawasan terhadap berbagai program yang
            merubah nasib masyarakat, perjuangan saya pun  dirancang dan disusun pemerintah, ia akan dapat
            harus lebih gigih lagi. Oleh karena itulah dalam Pileg  menjalankan tugas dan fungsi kedewanannya dengan
            2014 kemarin saya bertekad maju untuk Caleg DPR RI  sangat baik. Begitupun saat menjalankan kedua tupoksi
            satu. Saya menilai dengan berada di pusat dapat lebih  lainnya, legislasi dan budgeting.(Ayu) Foto: Dok/Parle/Hr.


                                                                             PARLEMENTARIA  EDISI 117 TH. XLIV, 2014  17
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22