Page 22 - MAJALAH 117
P. 22

LAPORAN UTAMA




          Negara Indonesia (WNI), khususnya  DPR RI di setiap penyelenggaraan  97 orang atau setara dengan
          perempuan, untuk memperoleh hak  Pemilu.                           17,32 persen. Sementara jumlah
          politik mereka tanpa ada tembok                                    perempuan anggota DPR pada
          pembedaan gender.                  B e rda s a r k a n da t a K P U  periode kali ini menurun ketimbang
                                           menunjukkan, sejak Pemilu 1955  periode 2009-2014. Pada periode
           Dengan asas pemberian kesem-    hingga 2009, persentase jumlah  sebelumnya, 2009-2014, terpilih
          patan setara dan seluas-luasnya  perempuan sebagai anggota DPR  103 perempuan anggota DPR.
          tersebut, Komisi Pemilihan Umum  cenderung meningkat dalam kurun
          (KPU), sebagai lembaga “ad hoc”  waktu  tersebut.  Puncak  jumlah    “Jumlah Anggota DPR perempuan
          penyelenggara Pemilu, mencoba  perempuan di Parlemen Senayan  Periode 2009-2014 mengalami
          berinisiatif untuk mengerucutkan  terjadi pada  periode  Anggota  penurunan. Disisi lain, politik uang
          lagi pasal tersebut ke dalam syarat  DPR 1987-1992, dengan jumlah  yang gencar kerap mengabaikan
          pengajuan bakal calon anggota leg-  perempuan 65 orang atau sekitar  unsur proses kompetensi yang ada,”
          islatif (caleg) Pemilu 2014.     13 persen dari total anggota DPR RI  ujar Anggota DPR terpilih Periode
                                           saat itu.                         2014-2019, Amelia Anggraini
           Dalam Peraturan KPU Nomor                                         dari  Par tai  Nasdem  kepada
          7 Tahun 2013 pasal 11 huruf b      Statistik jumlah perempuan  Parlementaria.
          tertera jelas kewajiban parpol untuk            Berdasarkan data
          mengikutsertakan perempuan                                           Ke depan, lanjut Amelia, DPR
          sekurang-kurangnya 30 persen  KPU menunjukkan,                     harus memberikan peluang yang
          dari total nama bakal caleg yang   sejak Pemilu 1955               sama bagi perempuan untuk maju
          diajukan  kepada  KPU.  Seluruh   hingga 2009,                     khususnya di Pemilihan Legislatif
          parpol nasional peserta Pemilu                                     (Pileg). “Di Partai saya, sudah cukup
          dapat memenuhi unsur tersebut,  persentase jumlah                  mengakomodasi perempuan saat
          dengan memasukkan berkas-berkas   perempuan sebagai                Pileg lalu, bahkan perempuan
          bakal caleg perempuan sedikitnya                                   ditempatkan menjadi nomor urut
          30 persen dari seluruh bakal caleg   anggota DPR                   satu dan peluangnya juga sangat
          yang diajukan ke KPU.            cenderung meningkat               besar.  Sementara pada tingkat DPP
                                           dalam kurun waktu                 Nasdem sendiri sudah menaruh
           KPU kemudian memperketat lagi                                     perempuan pada posisi yang
          persyaratan pengajuan bakal caleg  tersebut. Puncak                strategis,” paparnya.
          tersebut dengan meminta parpol   jumlah perempuan
          menempatkan satu nama caleg      di Parlemen Senayan                 Meskipun jumlahnya 103 orang
          perempuan di antara tiga nama caleg                                perempuan anggota DPR, faktanya,
          di setiap daerah pemilihan (dapil).  KPU  terjadi pada periode     jumlah perolehan kursi bagi
          memerintahkan agar penempatan    Anggota DPR 1987-                 perempuan di DPR tersebut tetap
          daftar  bakal  caleg perempuan   1992, dengan jumlah               jauh dari kuota pencalonan yang
          yaitu setiap tiga orang bakal calon                                sebelumnya ditentukan sekurang-
          terdapat sekurang-kurangnya satu  perempuan 65 orang               kurangnya 30 persen. Sehingga,
          perempuan bakal calon, artinya,   atau sekitar 13 persen           masalah-masalah seperti angka
          nama caleg perempuan tidak boleh                                   kematian perempuan melahirkan,
          lagi ditempatkan  di nomor  urut   dari total anggota DPR          p e l e c e ha n  s e k s ua l ,  b u r u h
          “buntut” melainkan harus di urutan  RI saat itu.                   perempuan dan tenaga kerja wanita
          pertama dan atau kedua di antara tiga                              (TKW) di luar negeri masih belum
          caleg lain.                                                        tertangani dengan optimal karena
                                           tersebut sempat menurun menjadi  minimnya kebijakan menyangkut
           Peran Perempuan                 62 orang atau 12,5 persen (1992­  isu-isu perempuan.
                                           1997), 54 orang atau 10,8 persen
           Penyediaan jatah perempuan  (1997-1999), hingga hanya 46 orang      Semoga  saja dengan hadirnya
          dalam pusaran politik di Tanah Air  atau 9 persen (1999-2004). Namun  anggota DPR baru membawa angin
          masih menjadi pro dan kontra di  grafik perempuan di Parlemen  perubahan positif bagi Parlemen.
          sebagian kalangan masyarakat.  Senayan kembali merangkak ke  Kita semua memang berharap
          Untuk tingkat pusat, tentu tidak  angka 11,9 persen dengan jumlah  kinerja DPR baik tugas maupun
          menjadi masalah bagi perempuan  61 orang dari 550 anggota DPR RI  fungsi di bidang legislasi, anggaran
          yang ingin terjun ke kancah politik  pada periode 2004-2009.       maupun pengawasan lebih optimal
          demi memperjuangkan hak-                                           dan tidak adanya anggota dewan
          hak sesama perempuan. Hal itu      Jumlah calon legislatif perempuan  yang terlibat praktek korupsi dan
          terbukti dengan angka peningkatan  yang terpilih menjadi anggota  ditangkap oleh KPK. (si/mp/ayu) Foto:
          partisipasi  perempuan  di  kursi  DPR periode 2014-2019 sebanyak   Rizka/Parle/Hr.


          22 PARLEMENTARIA  EDISI 117 TH. XLIV, 2014
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27